"Boleh nggak nebeng pulang?"
"Hah nebeng pulang? Nggak nggk boleh, pulang aja bareng temen-temen kakak. Aku ada urusan." Jalan menjauh
"Kamu yakin mau pulang sendiri tanpa kunci?"
"Maksudnya?, hah kunci ku kok bisa ada di kamu"
"Kan aku udah bilang, kalau kamu nggak dateng bakal nyesel jadi sekarang keputusannya ada di kamu"
"Bawa pulang aja motornya, aku mau pulang sama temen ku"
"Dasar keras kepala"
"Bodok, guys keluar dong ayoo kita pulang"
Tanpa jawab an
"Guyss, San, Muf, Vin, Dimana sihh perasaan tadi udah nunggu di sini"
"Percuma mereka udah pulang"
"Nggak mungkinnn, jangan ngaco deh kamu aja nggak tau kan ada mereka"
Tiba tiba hp rahma bunyi dan ada pesan masuk
"Maaf ya maa kita pulang duluan, hah nggak mungkinn mereka se tega ini"
"Soo"
"Iya kita pulang bareng, dasar licik"
"Bukan licik, tapi cerdik"
"Terpaksa deh mau, andai aja di kantong ku ada uang buat naik ojek" Batin Rahma
.
Selama di perjalanan
.
"Rumah kamu di mana?" Alim
"Bumi" Rahma
"Serius"
"Fokus nyetir aja"
"Ke rumah aku dulu ya, nanti kamu aku anter pulang sampek rumah"
"Terserah"
"Ya Allah lindungi hambamu ini" Batin Rahma
"Udah sampek nih, ini maa rumah aku, aku ambil motor dulu ya"
"Ya"
"Eh siapa ini kok nggak diajak mampir sama Alim"
"Rahma tante, Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam, cantiknya. Pacarnya Alim ya" Anita
"Bukan tante, saya adek kelasnya kak Alim"
"Ohh maaf ya Rahma, tante nggak tau. Terus ini kalian mau kemana" Anita
"Anter Rahma pulang ma" Alim
"Maaf ya Rahma, Alim jadi ngrepotin kamu, tadi tu motor dia udah" Anita
"Udah dulu ya maa, pamit, Assalamualaikum" Alim
"Wa'alaikumsalam hati-hati yaa jangan ngebut-ngebut" Anita
.
30menit berlalu
.
"Sudah sampai kak, makasih ya"
"Sama-sama, nggak di suruh mampir dulu nih" Alim
"Ngarep banget"
"Baru pulang maa, tumben telat" Belan
"Iya ni bu, ada yang nyebelin jadi pulang telat" Rahma
"Loh siapa?"
"Tuh"
"Loh ada temennya rahma, sini mapir dulu nak" Belan
"Oh gausah tante nanti ngrepot in"
"Baru sadar"
"Rahmaa, nggak boleh bicara seperti itu, sini nak minum teh dulu" Belan
"Baik tante" Alim
"Rahma temen in dulu ini temen nya"
"Mau mandi dulu" Rahma
"Maaf in anak tante ya, dia kalau lagi capek emang seperti itu"
"Nggak papa tanteee"
"Sebentar nya tante tinggal masuk"
"Baik tante"
"Maa, ini tolong bantu di keluarkan"
"Yaaa"
"Ngomong-ngomong kamu siapa namanya nak tante sampai lupa tanya tadi?"
"Alim tante"
"Rumah kamu dimana?"
"Tegalrejo tant"
"Loh tegalrejo, kenal sama Ibu Anita?"
"Itu mama saya tante"
"Lohh berarti kamu itu putranya Anita, berarti kamu dan Rahma itu saudara" Belan
"Kok bisa sih buk?"Rahma
"Iya kita masih satu trah" Belan
"Trah Tomonawi?" Alim
"Iyaa bener banget" Belan
"Yaahh kenapa harus satu saudara sih" Batin Alim
"Hash males banget punya saudara nyebelin" Rahma
"Rahmaa" Belan
"Cantikkk" Jawab Rahma
"Yaudah tant saya pulang dulu, sudah larut malam nggak enak nanti di cariin mama" Alim
"Bagus deh" Rahma
"Ohh iya hati-hati ya nak, titip salam buat mama kamu, Rahma antar Alim sampai depan ya" Belan
"Yaa buk" Rahma
"Pulang dulu ya, ohiya malam ini kamu terlihat lebih lucu" Alim
"Alah kain pel" Rahma
"Hahahah"
"Ati-ati"
.
-Bersambunggg-
.
Terimakasih temen-temen udah baca cerita aku❤
Jangan Bosen yaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia Rasa Terbuka
RomanceMemang susah mengagumi seseorang yang banyak di kagum i kaum hawa. Yaa maklum aku sekolah di smea mayoritas perempuan. Apalagi saat itu aku..... . Apakah mungkin halusinasi ku selama ini jadi nyata? aku sendiri juga tidak yakin. . **Selamat Membaca...