1 Tahun

14 2 0
                                    

"Nggak kerasa ya udah 1 tahun sekolah disini"
"Iya nih ma, nggak kerasa juga ya kamu udah 1 tahun mengangumi tanpa balasan" Mufidah
"Jujur banget dehh nggak di filter dulu bener bener murni (sambil ngerusak in jilbab mufidah dan lari)"
.
Untuk melanjutkan sesuatu tanpa didasari sebuah keinginan yang benar-benar pasti itu memang sulit apalagi Rahma sekarang semakin sibuk semakin banyak praktik mungkin orang-orang di luar sana bisa membagi waktu tetapi karena Rahma itu sifatnya kalau udah males ya udah jadi mungkin itu keputusan yang tepat agar tidak mengecewakan beberapa pihak. Fokus pada salah satu tujuan itu mungkin lebih meringankan pikiran karena tidak semua orang bisa melakukannya dan membagi waktu secara bersamaan. Sebenarnya mengikuti organisasi itu suatu peluang yang besar untuk kita belajar tentang hangatnya kekeluargaan, kebersamaan, merendam egois, dan amarah untuk masa depan.
Itu adalah penjelasan mengenai:
"Di sini siapa yang ingin melanjutkan menjadi osis lagi angkat tangan" Ketua osis
"Loh Rahma Mufidah Kenapa tidak angkat tangan" Kak Alim
"Maaf kak kami tidak bisa melanjutkan, mungkin nanti salah satu dari teman kita ada yang melanjutkan kami tidak ingin mengecewakan organisasi ini jika suatu saat nanti kita tidak bisa membagi antara waktu belajar dan waktu organisasi." Jawab Rahma
"Ya udah tidak memang itu keputusan kalian kita gak melarang soalnya kita juga merasakan apa yang kalian rasakan itu" Ketua osis
"Lo kenapa sih mau nggak lanjut padahal aku berharap kita masih bisa bareng-bareng di periode kedua nanti" Adam
"Nggak papa kan kita masih satu angkatan masih 2 tahun lagi kan kita bareng-bareng udah nggak usah jelek gitu mukanya Dam hahahaha" Jawab mufidah
"Okee cinlokk rasa sekolahhh hahah" Rahma
.
Kalian pasti pernah merasakan, terlalu sering bersama tanpa disadari telah tumbuh rasa yang melebihi rasa pertemanan itu kan?
.
"Loh dam? kamu nggak langsung pulang?" Mufidah
"Enggak aku mau badminton dulu bentar"
"Liatt, yuk ma liat"
"Hmmm okelahhh"
Setelah sampai di lapangan badminton ternyata di sana ada Sabtian dan yang lain.
"Aku pulang aja ya muf"
"Loh kenapa, duduk aja belum"
"Aku nggak mau menumbuhkan rasa yang lebih lagi"
Rahma langsung jalan pergi tiba tiba Rahma merasa ada yang nahan.
"Apa sih muf, nahan nahan, kita cewek lho nggak romantis jijik ih"
"Tangan ku dua dua nya di sini ma"
"Terus ini yang nahan siapa?"
"Nggak ada yang nahan, ini baju kamu kena paku jadi kayak ada yang nahan" Sabtin
"Oh Terimakasih kak, duluan ya muf"
"Maluuu ih nyebaiii" Batin Rahma
.
Rahma buru-buru pulang dengan muka merah menahan malu. Siapa coba yang ngga malu, jadi pusat perhatian dengan tingkat ke pd an yang tinggi.
.
Bersambung.....
.
Matur Nuwun❤

Pengagum Rahasia Rasa TerbukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang