Seleksi#2

14 2 0
                                    

"Nggak papa ma, aku kan cuma di pindah di kelompok sebelah kan, kita masih bisa deket an" Sabtian

*Sabtian*
Oke sekarang kita pakai Sabtian ya temen-temen kan Rahma udah tau namanya.

"Tapi aku maunya Alim yang pindah bukan kamu"
"Udah nggak papa, sini kamu pindah sini biar duduknya deket an"Sabtian
"aaa baper nih hahaha"
"Aku punya sesuatu buat kamu"
"Apa?"
"Ini baca aja"
"Aku sayang kamu? maksudnya?"
"Aku jelasin nanti pulang sekolah ya"
"Ouhhh jangan-kamu suka sama aku"
"Iya maaaa" Alim
"Hah,  Alim. Ngapain sih"
"kamu itu ngapain dari tadi senyam senyum sendiri, gila ya"
"Sembarangan"
"Mikir kotor ya ihh jijik"
"Lambemu"
"Jadii aku tadi cuma halusinasi, jahat banget sihh" Batin Rahma
.
Acara seleksi sudah berjalan dengan lancar, banyak hal-hal yang bisa di ambil dari seleksi hari ini. 17:30WIB adalah waktunya untuk pulang.
.
"Jadi di jemput?" Mufidah
"Jadi"
"Aku ikut nungguin kamu ya ma"
"Nggak ngrepotin?"
Enggak lah, justru kalau nggak nungguin aku yang bingung"
"Yaudah kita nungguin di gerbang timur aja ya."
"Siap, bentar-bentar muka mu kok kayak asem banget gitu?"
"Duduk dulu aja kali, biar enak ceritanya"
"Oke oke, maju dikit biar pas gerbang"
"Jadi gini, tadi waktu seleksi aku halu tentang Mas terimakasih, terus tadi pas seleksi aku lihat dia muf, di tempel tempel sama cewek gitu, sakit banget jadi pengagum rahasia gini"
"Loh kok bisa halu pas di keramaian sih gilaa bikin ngakak hahahah. Yaudah sadar diri aja maa, tapi kalau emang dia jodoh kamu nggak bakalan kemana kok, percaya deh."
"Makasih ya muf"
"Teruss rencana mu gimana?"
"Aku nggak bisa terus-terus an kayak gini, aku takut terlalu berharap, aku takut aku sama dia satu organisasi"
"Kamu mau nyerah"
"Iya aku mau nyerah muf, aku udah berjuang buat dia. Tapi semakin kesini semakin sakit, semakin sadar, segala sesuatunya emang harus sadar diri"
"Aaa udah jangan nangis gitu to, ntar kalau bapak mu tau gimana"
"Udah enggak kok"
"Belum pulang ma?" Alim
"Belum"
"Pulang sama aku aja, aku anter"
"Gak, jok mu penuh jebakan playboy kakap"
"Enggak ayoo"
"Aku udah di jemput, duluan ya. Ayo muf, makasih ya udah nungguin."
"Sama-sama" Mufidah
"Halo om" Alim
"Ini Alim yaa, kok tadi nggak pulang sama Alim aja"
"Rahma nggak mau om" Alim
"Og" Rahma
"Oh besok Rahma mau kok"
"Apaan sih, sabar" Batin Rahma
.Saat diperjalanan.
"Bapak nggak ikhlas yaa jemput aku?"
"Ikhlas lah"
"Kok tadi malah nyuruh aku besok sama Alim pulang e"
"Biar seneng aja Alimnya, lumayan kan dapet pahala"
"Hahaha jahat banget"
"Tapi kalau mau nganter pulang ya bapak seneng, hemat tenaga kan"
"Oh jadi gitu"Batin Rahma
.
-Bersambung-
.
Maaf yaaa, telat Update:(
.....

Pengagum Rahasia Rasa TerbukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang