Seleksi

20 2 0
                                    

Waktu demi waktu, seleksi demi seleksi telah di lalui. Bukan suatu hal yang mudah untuk mengikuti sebuah organisasi yang berperan penting di sekolah. Rahma Dan Mufidah sangat bersemangat mengikuti seleksi sampai saat ini.
"Nggak nyangka hari ini hari terakhir seleksi" Rahma
"iya ya semoga kita di terima, tapi kira-kira seleksi hari ini apa ya? kemarin kan udah wawancara" Mufidah
"Sepertinya hari ini lebih mudah"
"Eh sok tau"
"Hahaha"
"Calon pengurus osis silahkan masuk" Panitia
"Loh dia juga lanjut ke tahap berikutnya, demi apa. bakalan sering ketemu dia terus dongggg" Batin Rahma
.
Hari demi hari telah berlalu, dan semakin pula Rahma mengagumi Mas Terimakasih. Andai saja waktu bisa di jeda saat Rahma sedang diam diam melihat Mas terimakasih, pasti semua orang akan tertawa melihat ekspresi Rahma dengan muka tolol nya itu.
.
" Oke, Assalamualaikum selamat siang dek. Selamat untuk kalian semua yang lolos sampai ke tahap ini"
'Wa'alaikusalam Wr. Wb"
"Untuk seleksi selanjutnya adalah presentasi dan dalam bentuk kelompok, lalu untuk kelompoknya nanti bisa ambil undian ini ya dek"
"Baik kak"
"Sekarang silahkan berkumpul sesuai nomor kelompoknya ya. Kelompok 1 di meja nomor 1, kelompok no 2 di meja nomor 2, dan seterusnya. Paham dek?"
"Paham kak"
"Yaahh kita beda kelompok deh, aku no 4 dan kamu no 2"
"Udah nggak papa, semangatt yaa" Mufidah

Susana ruangan begitu sunyi, hanya terdengar langkah kaki dan suara yang berbisik

"Hai ma" Alim
"Hah kamu, jangan bilang kita satuu"
"Jodoh emang nggak kemana yakan" Sabil berbisik di telinga Rahma
"Hih geli"
"Loh aku se kelompok sama diaa jugaaa, aaaa jodoh emang nggak kemana. Eh nggak boleh ngarep, sadar diri" batin Rahma
.
Dia senyum ke rahma, dan rahma pun membalas dengan senyum yang bahagia luar dalam.
.
"Nggak pernah terfikir sebelumnya aku bisa satu kelompok ginii, jantungku berdetak saat kau menatapku jadi salah tingkah. eehh kok jadi nyanyi ginii" Batin Rahma
"Loh ini kok cowoknya ada 2, kakak kelas semua lagi" Panitia
"Ya ngga papa to kak" Alim
"Enggak adil, kelompok sebelah nggak ada cowoknya, harus di pindah satu"
"Iya Alim pindah aja ada dia ganggu banget" Sambil berbisik ke Alim
Alim"
"Yahh beneran rasainn sana pergi jauh" Bisik Rahma
"Tetap di sini dan kamu ikut saya"
"Lohhh apaan sihhh"
"Keadaan berkehendak lain" Alim
"Aku menginginkan dia ada di sini setidaknya menguatkan hati ini, kenapa se kecewa ini, bahkan aku bukan siapa-siapanya mas terimakasih" Batin Rahma
"Itu tadi siapa namanya?"
"Siapa? ohh Sabtian"
"Ohhhh Bastian"
"SABTIAN ONENG"
"Tauuu"
.
-Bersambungggg-
.
Marhaban Ya Ramadhan temen-temen. Selamat menunaikan ibadah Puasa.🤗
Kita lanjut besok lagi yaaaa.

Pengagum Rahasia Rasa TerbukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang