BAGIAN 11

179K 4.8K 149
                                    

Bisa dibaca lebih cepat di Karya Karsa: Wihelmina Miladi, sudah tamat di sana. Cari saja dibagian Seri lalu pilih judul

Saat ini Arabella sedang berada di kantornya.

"Ara nanti kita makan siang diluar yuk kamu udah gak kejar deadline lagi kan?" tanya Alika.

"Oke," jawab Ara.

Setelah itu Ara kembali menyelesaikan tugasnya dan pergi makan siang bersama teman-teman nya. Mereka makan di sebuah Kafe didekat kantor.

"Eh tau gak kemaren gue liat Rangga yang dulu cinta sama lo." Haris membuka acara pergosipannya.

"Liat di mana?" tanya Sonya penasaran.

"Di Mall sama cewek, tapi gayanya kaya lenong." Haris terkekeh.

"Lah serius lo?" kekeh Sonya.

"Serius untung dulu lo gak mau sama dia," ujar Haris.

"Dih emang gak mau gue sama tipe kaya Rangga." Sonya terkekeh.

"Iyalah kan maunya sama Ardi yang katanya dulu satu SMA, gak tau deh seganteng apa sampe ngebuat Sonya belum bisa move on dan betah nge jomblo," sindir Alika membuat Sonya mendengus kesal. Mereka terus bercengkrama.

"Itu tuh ceweknya, kok dia jalan sama cowok beda lagi," ujar Haris menunjuk seseorang.

Mereka sontak langsung menoleh kearah yang ditunjuk Haris Dan betapa terkejutnya Arabella dan Alika mengetahui yang dimaksud Haris adalah Cherry pacarnya Liam.

Saat ini Liam sedang berada disana dengan Cherry yang terus bergelayut manja padanya.

"Lo serius? Gak salah orang?" tanya Alika kaget.

"Serius lah, masa bohong," jawab Haris santai.

"Gila itu cabe nyelingkuhin adiknya Damian, Ara lo kudu bilang sama adiknya Damian" Geram Alika tak percaya, kenapa modelan cabe begitu saja banyak peminatnya.

"Siapa tau Rangga sama Cherry itu saudaraan, kita kan gak tau, lagian aku gak mau ikut campur urusan orang apalagi menuduh tanpa bukti," jawab Arabella santai.

"Betul juga sih, apalagi itu adiknya si Damian pasti lo males banget kan urusan sama yang bersangkutan sama Damian."

Sonya merasa iba Karna Damian adalah mantan pacar yang gagal menikah dengan sahabatnya itu di detik-detik terakhir. Mereka semua tidak ada yang tau bahwa Liam saat ini adalah suaminya.

Mereka akhirnya mengabaikan Liam dan pacarnya dan kembali mengobrol serta ber gosip ria. Kumpul tanpa bergosip itu bagaikan sayur tanpa garam. Itu prinsip Alika si biang gosip. Jika ada penghargaan di kantor tentang Queen gosip ya pasti Alika juaranya.

Dan jika ada penghargaan Ratu Diskriminasi ya Bu Ran juaranya karena dia pecinta cogan yang hanya membela lelaki good looking, sementara penghargaan pengejar cinta tersabar pasti buat Bobby.

***

Arabella hari ini pulang lebih awal, dia senang mengobrol dan menemani Liana yang kesepian di rumah.

"Liana, pokoknya kalau kamu ngidam atau pengin sesuatu bilang yah, jangan ditahan nanti anakmu ngiler," kata Arabella dan mereka tertawa.

Dara merasa senang melihat keakraban para menantunya. Dia bersyukur mendapatkan dua menantu yang sama-sama baik. Arabella sudah menganggap Liana seperti adik, teman dan saudaranya sendiri.

Dia kasihan pada Liana yang harus kehilangan masa depannya Karna sebuah kecelakaan yang tidak disengaja, disaat anak seusianya sedang menikmati masa kuliah dia malah harus mengandung.

Liana terkadang tidak memanggil kakak pada Ara walau usianya lebih muda dari Ara karena posisinya Liana yang menjadi kakak ipar Ara.

Saat ini Ara sudah ikhlas berpisah dengan Damian, bahkan perlahan perasaan Ara pada Damian mulai terkuak. Selama ini Damian menjaga Ara seperti Kakak menjaga adiknya.

"Ara aku pulang bawain dimsum kesukaan kamu."

Damian yang baru saja pulang ternyata membawakan makanan kesukaan Ara, namun itu membuat Ara merasa sangat canggung di situasi seperti ini.

"M-makasih, Damian. Oh iya, Liana, kamu suka dimsum?" tanya Arabella berusaha mencairkan suasana.

Liana ragu menjawabnya tapi Ara langsung mengambil kan piring dan sendok lalu dia menyuapi Liana.

"Gimana rasanya, Liana?" tanya Ara.

"Enak!" jawab Liana jujur.

"Syukur deh, aku suka banget tau sama dimsum ini," ujar Ara sambil tertawa.

"Oh iya? Ini beli di mana? Emang enak sih," tanya Liana antusias.

"Ada di kedainya Pak Lukman, langganan aku sejak SMA." Ara menjelaskan.

Damian merasa diabaikan oleh para wanita itu, dia tidak mengira mereka akan jadi sangat dekat dan akrab. Bagi Damian, Arabella sangat berhati baik karna berbesar hati mau akrab dengan orang yang telah menghancurkan hidup nya walau bukan kesengajaan. Akhirnya Damian memilih pergi ke kamarnya.

"Liana, kamu jangan pernah ngerasa sendiri, oke? Ada aku, aku, akan selalu ada buat kamu. Inget kata dokter kemarin kamu gak boleh sampe stres gak baik untuk janinmu," nasehat Arabella pada Liana.

Liana merasa terharu bahwa ada orang sebaik Ara, disaat bahkan keluarganya mengusirnya dari rumah tapi Ara yang baru dikenalnya bahkan orang yang tanpa sengaja hancur karna kehamilan nya malah yang paling gigih dan peduli pada kebahagian nya tanpa memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri.

"Makasih banyak yah, kamu juga jangan stres yah ngadepin Liam," ujar Liana tulus.

"Hmm, aku sih mencoba paham dengannya Lia, dia itu masih muda dan labil. Jadi aku yang harus sabar dan mengalah, aku juga tak tau sampai kapan bisa bertahan ,tapi sementara ini aku hanya bisa bersabar dengan semuanya. Kalau kamu kan bersabar ada tujuannya yaitu demi bayimu, sementara aku bersabar demi keluarga Liam dan keluargaku," jawab Ara sambil matanya menerawang memikirkan apa yang seharusnya dia lakukan.

"Ara maafkan aku yah, seandainya aku tidak datang dalam kehidupan kalian. Kamu pasti sudah bahagia bersama Damian dan dia juga pasti sangat bahagia bersamamu tidak seperti sekarang, semua orang terluka dengan hubungannya masing-masing dan sekarang kisah kita malah semakin rumit, tidak ada yang bahagia dari kedua pernikahan ini." Liana sedih memikirkan semuanya.

"Tidak ada yang perlu disesali Liana, semuanya sudah ditakdirkan dan sudah digariskan," ujar Arabella dengan senyum tulus nya.

Mereka melanjutkan menonton TV dan memakan dimsum yang dibelikan Damian.

***

Malam ini Ara sedang terbaring sendirian di kamarnya karna Liam belum pulang, Ara tau Liam sedang nongkrong dengan teman-temannya. Saat Ara terbangun dan ingin mengambil minum kedapur Karna haus dia mendengar Ayah mertuanya sedang memarahi Liam.

"Liam, kenapa kamu keluyuran sampai tengah malam begini?!" bentak Nic pada putra bungsunya itu.

"Nongkrong di Club," jawab Liam santai.

"Kamu harusnya ingat bahwa kamu sudah punya istri, seharusnya kamu bisa merubah sikapmu."

Nic memarahi putranya yang baru pulang padahal sudah larut malam, dia tau putra bungsunya itu sering menongkrong di Club malam bersama teman-teman nya.

Nic hanya takut kejadian pada Damian terjadi juga pada Liam, dia tidak ingin rumah tangga anak-anak nya hancur.

"Pah, Liam masih muda jadi wajar jika masih suka nongkrong, lagi pula siapa yang dulu memaksaku menikah dengannya? Aku belum siap menikah tapi kalian paksa, kalian merusak kebebasanku," geram Liam.

"Liam!" bentak Nic.

My Young Husband (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang