My Young Husband (REPOST)

BAGIAN 10

(cerita sudah tamat di Karya Karsa, bisa dibaca per 2 bab)
Akun Karta Karsa: Wihelmina Miladi

Damian melaporkan perbuatan adiknya yang suka membawa pacarnya kerumah pada kedua orangtuanya, yang membuat Liam dan Arabella dipaksa pindah kerumah orangtuanya. Akhirnya mereka pindah kesana, Damian senang karena bisa dekat dan satu rumah dengan Ara.

"Mantan pacarmu itu brengsek sekali, tukang adu," kesal Liam saat berada di kamarnya dulu, mereka terpaksa harus tidur satu kamar.

Sementara itu Ara hanya diam saja tidak merespon.

"Pasti kamu mengadu yah pada mantanmu itu? Atau ini rencana kalian agar bisa satu rumah dan diam-diam menjalin hubungan agar lebih leluasa!" tuduh Liam tajam.

"Tidak Liam, aku saja tidak tahu apa-apa."

Ara tak habis pikir dengan pikiran suaminya yang begitu negative terhadapnya.

"Cih, jangan pura-pura baik lagi di hadapanku, kamu hanya wanita matre dan sok baik yang menghancurkan hidupku!" ejek Liam tajam.

Ara memilih diam saja, dia mulai terbiasa dengan semua perlakuan Liam padanya. Dia memilih ke luar dan membantu mama mertuanya menyiapkan makanan.

"Mau ke mana kamu? Menemui mantanmu itu!" sinis Liam.

"Aku mau bantuin mama masak, Liam!" jawab Ara sabar.

Ara langsung ke luar menuju dapur tempat mertuanya berada, dia kemudian membantu mertuanya memasak.

"Ara, maafkan semua kelakuan Liam yah, dia masih sangat labil dan kekanakan."

Dara merasa bersalah Karna perlakuan putranya.

"Tak apa, Mah, Ara paham, Liam masih muda dan sangat labil," jawab Ara memaklumi.

"Tapi mama seneng deh akhirnya punya dua menantu yang baik-baik!" pekik Dara senang sementara Ara hanya tersenyum saja menanggapinya.

Mereka kembali memasak dan setelah selesai lalu menghidangkan makanannya ke meja makan, Saat ini keluarga besar Xavender sedang makan bersama.

"Masakan kamu masih sama, Ara, sangat enak!" puji Damian senang sambil memakan masakan mantan pacar yang saat ini menjadi adik iparnya itu.

Membuat Ara salah tingkah dan keadaan menjadi canggung, Ara melirik Liana yang menunduk sedih.

"Iyalah, istri siapa dulu."

Kini Liam memanasi Damian membuat Damian melotot ke arahnya.

Keadaan semakin canggung ketika Ara tersedak dan dengan cepat Damian membatunya dengan memberikan minum juga menepuk punggungnya pelan. Liam merasa ada gejolak aneh dalam dirinya, dia marah dan tak suka melihat pemandangan itu. Dia lalu menarik Ara kepelukannya dan mengelus punggung Ara pelan.

"Lain kali hati-hati, Sayang."

Liam sengaja membuat Damian kesal, dia ingin balas dendam Karna Damian sudah berani mengusik hidupnya dan melaporkan perbuatannya sampai diaharus pindah ke rumah orangtuanya.

Ara semakin salah tingkah dengan keadaan yang aneh ini, dia memilih mengikuti alur yang dimainkan Liam, lagipula dia juga tidak enak pada Liana saat Damian terus mendekatinya.

"Sayang makannya pelan-pelan, gak akan ada yang ngerebut makanan kamu kok, kalo kamu kurang kamu bisa makan punya aku."

Liam semakin memanas-manasi kakaknya itu membuat Damian makin tersulut api cemburu, tapi itu semua membuat Ara merasa sangat risih.

"Lepasin gak tangan lo dari Ara!" bentak Damian.

"Lah, lo kenapa, Bang? Dia kan istri gue, jadi wajarlah gue giniin dia," jawab Liam santai saat melihat Damian termakan umpannya.

"Brengsek, masih berani lo bilang kaya gitu, huh? Lo aja gak memperlakukan Ara sebagai istri selama ini, lo malah bawa selingkuhan lo itu secara terang-terangan di depan Ara tanpa memikirkan perasaan dia kaya gimana!" maki Damian membuat Liam geram.

"Ngaca! Apa lo memperlakukan istri lo layaknya seorang istri? Lo bahkan terang-terangan deketin Ara yang notabenenya udah jadi istri gue dan adik ipar lo, dan itu lo lakuin di depan istri lo bang, apa lo mikirin perasaan istri lo itu?"

Liam balik memojokkan Damian dengan ejekan yang Damian lontarkan sendiri.

"Cukup! Kalian berdua sama-sama brengsek, papa sangat kecewa memiliki kedua putra yang sama brengseknya!" bentak Nic membuat kedua anaknya terdiam.

"Liam, Damian. Kalian harusnya bisa menghargai wanita, mama kecewa dengan kalian. Mulai detik ini mama akan mengawasi kalian kalau sampai kalian berbuat hal yang menyakiti istri kalian, maka mama gak akan tinggal diam!" tegas Dara.

Makan malam itu menjadi hening dan tidak menyenangkan lagi.

***

(Part Dewasa dihapus, tersedia lengkapnya di Karya Karsa: Wihelmina Miladi, ebook, cetak, PDF)