Miranda perlahan menyibak tirai dan membuka jendela yang ada dikamar nya mempersilakan cahaya matahari masuk.ia duduk di pinggir kasur sambil melihat sosok yang tadi malam menyuruh untuk menjemputnya di bar milik teman Sean yang pernah ia temui saat di Spanyol, Matthew.
Baru saja Miranda tadi malam memejamkan mata nya, tiba-tiba ponsel nya berdering.
Saat mengangkat telpon tersebut Sean memanggil nama dirinya dengan pilu, seperti tengah terbebani dengan sesuatu hal saat itu, Ia hanya mendengarkan panggilan dari Sean yang terus memanggil namanya, sampai akhirnya Sean berucap untuk menjemput dirinya di bar milik Matthew.
Flashback..
Sesampainya saat Miranda turun dari taksi ia melihat Sean yang tengah di bopong kedua sahabatnya dengan susah payah.
Mereka menunjukkan arah untuk Sean masuk ke dalam mobil milik nya.
Miranda menghampiri mereka, ia melihat Sean yang tengah sedikit sadar masuk sendiri ke dalam mobil nya.
"Hai Miranda, hati-hati dengan nya ya, dia sedikit.. mabuk. Kalau dia meracau itu hanya kepingan racauan dari mulut nya, kau tidak perlu mendengarkan nya" jelas Nick dengan sedikit canda tawa yang ia lontarkan ke arahnya.
Ia mengiyakan ucapan Nick, di sisi lain Matthew hanya melihat khawatir ke arah dirinya, Matt takut Sean mengucapkan kalimat yang membuat Miranda sakit hati. Mereka mengira Sean memilih Miranda untuk ia cintai tadi itu, tapi ternyata? ia menelpon Miranda hanya untuk menjemput nya.
Setelah berpamitan Miranda mengemudikan mobil milik Sean, sambil bertanya arah pulang ke rumah nya kalau dari bar milik Matthew ini, ia tidak tau menunju arah rumah Sean kalau dari sini.
"Aku tidak mau pulang ke rumah" rengek Sean dengan wajah sendu nya, Miranda menoleh ke arah Sean yang meracau tidak jelas membuat Miranda ingin melajukan mobil nya menuju jurang saja.
"Kau mau tidur di mobil ya?" Mendengar hal itu membuat Sean melirik tidak suka.
Tanpa pikir panjang menunggu Sean menjawab, Miranda langsung berbelok ke jalan arah rumah nya, ia sangat mengantuk sekarang menunggu Sean menjawab pertanyaan nya membuat ia frustrasi saja.
Sesampainya di rumah.
ia membopong Sean dengan susah payah memasuki rumah nya.
Saat Miranda ingin memasukan Sean ke kamar nya.
"Kenapa kau membawa ku ke rumah mu?" tanya Sean membuat Miranda panik menutup mulut Sean agar tidak berbicara, pasalnya sekarang ia diam-diam membawa masuk Sean ke rumah nya, apalagi ke kamar nya sekarang.
Saat membuka pintu kamar.
"Kau membawa pria ke kamar mu?" tanya Dion, sembari memakan snack potato yang baru saja ia ambil dari kulkas membuatnya hampir melompat, ternyata ia tertangkap basah sekarang.
"Bukan pa, ini sangat terdesak, aku membawa nya karena ia bos ku. Dan ia tengah mabuk."
"Dan juga tadi dia tidak mau memberitahu jalan ke arah rumah nya—"
"Aku mau memberitahu mu" sahut Sean polos sambil menyandarkan dirinya di depan pintu kamar membuat Miranda membulatkan matanya kesal ke arah Sean.
"Pa, dia sedang mabuk maka dari itu dia—"
"terserah kau saja papa tidak melarang. Asal kau tidak berbuat yang tidak-tidak. Papa percaya padamu" Dion tersenyum ke arah putri nya tersebut lalu berlalu pergi. Miranda bersyukur papa nya percaya dan membolehkan pria brengsek yang ada di samping nya ini ada di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE..? MY CRAZY LITTLE GIRL OR MY BEAUTIFUL GIRL
RomanceSEAN ALEXIS HERNANDEZ (35) Billionaire sekaligus Ceo ini terlahir tanpa kekurangan apapun, wajah tampan, kekayaan berlimpah, keluarga terpandang, dan dia adalah PRIA YANG SANGAT SETIA PADA SATU WANITA. Teman-teman nya pernah mendengar curahan hati S...