SEAN ALEXIS HERNANDEZ (35)
Billionaire sekaligus Ceo ini terlahir tanpa kekurangan apapun, wajah tampan, kekayaan berlimpah, keluarga terpandang, dan dia adalah PRIA YANG SANGAT SETIA PADA SATU WANITA. Teman-teman nya pernah mendengar curahan hati S...
Diam, itulah yang di lakukan Miranda saat kedatangan Richard yang tersenyum Miring berjalan mendekat ke arah nya.
"Hai, Mrs. Alexis" sapa Richard.
"Kau yang membius dan menculik ku" tanya Miranda dingin.
Richard mengedikkan bahu nya, "tentu saja bukan aku," Richard mendekat ke wajah Miranda, "tentu saja anak buah ku yang melakukan nya, di tambah"
Dentuman bunyi hells terdengar berjalan mendekat, dan saat itulah muncul...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Niana..
"Hello, partnerku" sapa Richard berjalan mendekati Niana yang berdiri di ambang pintu dengan wajah dingin nya, tidak itu bukan seperti Niana yang ia kenal.
Setelah memeluk Niana, Richard dan Niana berjalan ke arah nya.
"Apa kau bisa melepas borgol itu" tanya Niana remeh sembari melihat malas ke arah Miranda yang duduk di kursi dengan tangan dan kaki yang di borgol, tangan Miranda terlihat memar dan mengeluarkan darah akibat dirinya yang berusaha ingin melepaskan borgol tersebut, ditambah luka lebam yang ada di pipi, dan luka di sudut bibir akibat tamparan yang di lakukan anak buah Richard karena sebelum ia di bawa ke sini Miranda sempat melawan.
"Kau, kenapa kau melakukan ini?"
Niana tersenyum miring, "bisa kalian keluar sebentar?" tanya Niana, saat itulah anak buah Richard, termasuk Richard keluar dari ruangan tersebut. Ruangan yang tidak ada jendela dan angin-angin sama sekali, ia tidak tau berada di mana sekarang, siang atau malam? Miranda tidak tau, kayu bekas dan besi ada di dalam ruangan ini, entah ruangan apa ini Miranda tidak tau sama sekali.
Niana terlihat mengambil kursi yang ada di pojokan lalu menaruh nya tepat di depan Miranda.
"Kau sudah makan? Kau ingin minum? Atau.. kau ingin buang air? Hal itu tidak akan kami berikan padamu, aku akan sangat bersyukur kalau kau mati, atau kau tidak perlu berhubungan dengan Sean"
"Kau, apa sebenarnya yang kau lakukan?! Memisahkan diriku dari Sean? Atau ada hal lain yang kau ingin kan sampai harus menculik dan mengurungku di sini"
"Aku hanya ingin memberi opsi, semua rencana ku hancur hanya karena dirimu, kalau tidak karena Edwin sialan itu tau rencana ku juga, mungkin sekarang aku yang akan menikah dengan Sean, menghancurkan keluarga nya, dan juga perusahaannya"
"Apa maksudmu"
Niana tersenyum miring, "kau, seharusnya tidak muncul saat itu atau, tidak ada sama sekali di antara kami!" pekik Niana nyaring.
'Plakk..'
Tamparan mengenai wajah Miranda, lebam di pipi nya bertambah. Sakit yang ia rasakan itu sama sekali tidak ada rasanya. Miranda hanya menahan amarah nya sendiri dalam diam.
