Part 12-"Maaf, tapi aku tetap tidak bisa menerima lamaran mu"

4.4K 212 6
                                    

Miranda merasakan nyaman dan empuk nya bantal dan selimut tebal yang menyelimuti dirinya. Dan juga guling yang ia peluk, ia menyukai harum guling yang ia peluk, dengan erat Miranda memeluk nya, hangat dari guling ini membuat nya tenang.., 'hangat?'.

TIDAK!!TIDAK MUNGKIN!!

Secepat kilat Miranda melepaskan pelukan tersebut dan berguling, tapi sepertinya ia berguling terlalu berlebihan sampai terjungkal dari kasur dan menjerit kesakitan.

Sean bangun karena kaget melihat Miranda. "Kau tidak apa?" tanya Sean.

Miranda yang mendengar itu langsung panik ia melihat sekitar nya yang terlihat sangat mewah dan elegant,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Miranda yang mendengar itu langsung panik ia melihat sekitar nya yang terlihat sangat mewah dan elegant,

Tunggu, kenapa ia tidur di sini bersama Sean?!, OH TUHAN! TIDAK! TIDAK!, Miranda merasakan pakaian yang ia kenakan adalah sebuah jubah piama berwarna putih dan di balik jubah tersebut ia merasa tidak menggunakan bra dan celana dalam?!!, "kenapa aku memakai ini?! Kemana pakaian ku!" pekik Miranda sambil berdiri panik.

"Tenang lah, kenapa kau ini" ucap Sean dengan sedikit tawa yang menghiasi wajah nya karena melihat Miranda bertingkah seperti ini. Berbeda dengan Miranda yang terlihat panik dan bingung.

"Kenapa kau memakai itu? Karena kau muntah, dan muntahan mu itu mengenai semua pakaianmu, itu sudah cukup menjelaskan kemana pakaian mu juga kan? "

"Berarti.. Kau melihat semuanya?!" pekik Miranda nyaring.

Sean tersenyum, "tentu saja aku melihatnya, masa aku melepaskan dan memakaikan pakaian ke tubuh mu dengan menutup mata"

Miranda memejamkan matanya kesal, "cukup" Miranda melihat lagi di sekitarnya, "Ini di mana?"

"Hotel" sahut Sean.

Miranda menatap tajam Sean,

"Tenang saja, aku tidak melakukan hal yang kau pikirkan, buktinya aku masih memakai pakaian tadi malam, kau kira aku mengambil kesempatan karena kau mabuk lalu meniduri mu?"

Saat mendengar itu Miranda sedikit lega karena yang ia pikirkan tidak terjadi, lalu ia teringat tentang mabuk, dan merasakan cincin yang tersemat di jari nya? Miranda pun mengangkat telapak tangan nya dan melihat sebuah cincin! "Apa ini?!"

Pertanyaan itu sontak membuat Sean menghembuskan napas nya. "Yang terjadi sudah terjadi"

"Apa maksud mu? Huh? Cincin ini? Tadi malam? Aku.. Ahh" Miranda mengerang ia baru ingat yang terjadi tadi malam.

"Kau mabuk, dan aku mengira kau berakting" Sean melihat reaksi Miranda yang penuh penyesalan.

"Lalu apa yang harus aku.. Maksud ku kita lakukan? Berbohong?" Miranda melihat ukiran huruf N di cincin yang ia pakai dan tersenyum miring, "Aku mengerti.. Sebenarnya acara lamaran ini untuk Niana?" sambil menaikkan alis nya.

Sean berdiam sejenak,"awalnya, tapi setelah itu untuk mu" jawab Sean.

Miranda tertawa, lalu melepaskan cincin tersebut dan menaruh nya di atas nakas, "maaf pak Sean, aku tidak bisa menerima lamaran mu" ucap Miranda.

I LOVE..? MY CRAZY LITTLE GIRL OR MY BEAUTIFUL GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang