I LOVE..? MY CRAZY LITTLE GIRL OR MY BEAUTIFUL GIRL

Part 16-"Aku mencintaimu... sangat mencintaimu Sean.."

Playlist 🎶Avril Lavigne ~ when your gone.

Sean membeku saat mendengar suara tembakan tersebut, pikiran nya perlahan kosong dan hati nya berdegup gugup ketakutan.

"Miranda?" panggil Sean lirih.

"...."

"Miranda.." panggil Sean pelan, dan saat itu panggilan langsung terputus.

Waktu seakan berhenti sejenak, Sean mengusap wajah nya sedih, dan tanpa sadar butiran air mata nya perlahan keluar dari pelupuk matanya, "Miranda, dia akan baik-baik saja, dia.. Akan baik-baik saja" itu ucapan yang Sean yakini pada dirinya, dan setelah itu Sean menggeram dengan penuh penyesalan karena tidak berhasil menjaga Miranda saat itu.

Setelah itu dengan cepat Sean bergegas memasuki mobil untuk segera ke bandara pribadi nya.

❄❄❄

Miranda merasakan darah mengalir akibat tembakan yang mengenai tangan nya, ia berusaha menahan sakit yang tak tertahan dengan gemetar dan lemah.

Richard sempat kaget, "kau melukai nya terlalu cepat lagi Niana" Richard melihat raut wajah pucat Miranda yang sedang menahan sakit akibat peluru yang tertanam di tangan nya.

Niana terlihat menahan amarah nya, "SUDAH KU BILANG JANGAN MELEWATI BATAS!" Pekik Niana nyaring ke arah Miranda dengan raut wajah tajam.

"Panggilkan Willton, dia akan mengobati luka tembakan itu" titah Richard pada anak buah nya, sedangkan Miranda terlihat berusaha menahan darah yang terus keluar dari tangan nya dengan terkulai lemah.

"Kenapa kau ingin mengobati nya!" pekik Niana kaget.

"Kita tidak bisa membiarkan ia mati seperti ini Niana, berpikir lah, kalau ia mati untuk apa Sean datang kemari, kita tidak akan bisa memeras nya tanpa kehadiran Miranda, kalau gadis ini ada, otomatis kita ada umpan untuk memancing Sean. Kau mengerti?" jelas Richard tenang.

Tak lama setelah itu Willton datang dan langsung mengobati luka tembakan yang ada di tangan Miranda.

Sedangkan Niana hanya menatap tajam Miranda, jiwa nya seakan tidak berhenti berpikir untuk terus melukai Miranda, ia sangat suka saat melihat orang lain menderita.

❄❄❄

Jam menunjukkan pukul 10 malam, Sean sudah mempersiapkan strategi untuk melawan Richard, Sean yakin kalau ia masih ada kesempatan untuk menyelamatkan dan menjemput Miranda di sana.

Barcelona, Spanyol..

"Miranda tidak apa kan?" pertanyaan itu terus keluar dari mulut Bos Kecil.

Udin mengelus bahu Bos Kecil agar tenang, "iya, Miranda tidak apa, jadi berhentilah menangis Bos.. Kita harus mengumpulkan tenaga kita untuk melawan gangster Richard"

Ucok, Ujang dan Umar mengangguk setuju. "Kita harus menyelamatkan Miranda" Ucok berucap dengan semangat.

Saat semuanya sedang bersiap, Sean sudah terlebih dahulu mempersiapkan dirinya.. Sean yang dulu akan kembali..

Ia akan menjadi mafia...

Ia tidak akan melibatkan polisi saat ini, karena hal ini pasti akan memakan korban. Dan untuk itu, hal tersebut harus di lakukan secara hati-hati.

Di perjalanan, menuju tempat persembunyian Richard...

Tiba-tiba ponsel Sean berbunyi. Sean pun mengangkat telpon nya.