Tekan vote dulu boleh🌟
Harap bijak dalam memilih bacaan, part ini mengandung unsur 17+
•
•
•Setelah kejadian beberapa minggu yang lalu, Sean langsung memperketat keamanan untuk seluruh keluarga nya dan orang terdekatnya.
Kejadian di mana dirinya di ancam oleh orang yang sedari dulu ingin menghancurkan dirinya hanya untuk kekuasaan yang di inginkan.
Sean tidak akan membiarkan ancaman itu mengancam keselamatan orang yang ia sayangi, meskipun nyawa nya sendiri yang jadi taruhan ia tidak peduli.
"Sean, menyerah lah!" bentak Miranda sembari fokus memainkan game di komputer kerja milik Sean.
"Tidak akan" ledek Sean dengan membeli beberapa ikon senjata termahal secara online agar dirinya menang dalam pertempuran.
Tok.. Toktok...
Mereka berdua menoleh,
"Papa, ingin pergi ke rumah sakit, untuk menjenguk teman papa waktu cuci darah di rumah sakit kemarin"
"Aku akan menemani papa" ucap Miranda bangkit dari duduk nya.
"Tidak perlu, papa ingin membicarakan sesuatu juga dengan nya, ini rahasia"
"Papa pergi sendirian?" tanya Sean.
"Iya"
"Pengawalku akan menemani papa ke sana agar ada yang menjaga papa"
"Baiklah" ucap papa Miranda tersenyum, lalu Sean dan Miranda mengantar keluar.
Setelah kepergian papa Miranda, Sean dan Miranda melanjutkan game mereka kembali.
"Dasar pecundang brengsek" umpat Miranda kesal,
Sean hanya tertawa, pasal nya Miranda terlihat panik sendiri saat memainkan game tersebut, "kau akan kalah, mari berhenti memainkannya"
"Aku tidak akan kal——"
Dengan satu genjatan elemen senjata yang Sean beli secara online dengan harga yang mahal dan tanpa di ketahui Miranda hal tersebut, seketika Miranda kalah, "sudah ku bilang kita berhenti saja"
"Lain kali aku akan menang" selak Miranda sambil meredam amarah nya.
Sean hanya mengedikkan bahu nya santai lalu bangkit dari sofa.
Miranda juga bangkit dari tempat nya dan berjalan mendahului Sean dengan cepat, membuat Sean tersenyum geli melihat tingkah Miranda.
"Kau pasti merajuk?"
"TIDAK" sahut Miranda sambil menuruni anak tangga dengan dongkol.
Miranda berjalan menuju kulkas dan langsung mengambil minuman kaleng.
"Aku tidak akan membuat mu bekerja sebagai model, kau ingin meminta itu kan kalau aku kalah?, bukankah kau sudah memilih untuk tidak bekerja di list kemarin?" ucap Sean menghampiri Miranda.
Miranda menghembuskan nafas nya, lalu meminum minumannya.
Beberapa minggu yang lalu ia memang sudah melist apa yang di inginkan, dan sudah di sepakati oleh Sean, ada tiga permintaan yang harus di setujui oleh Sean.
•Pertama, seluruh hutang Lunas. Menulis hal tersebut dan mengucapkan nya dengan lantang di hadapan Sean membuat dirinya merasa tidak terikat lagi dengan Sean.
•Kedua, berhenti bekerja sebagai asisten. Mengucapkan hal ini membuat jiwa Miranda ber semi kembali. Pasalnya pekerjaan ini hanya membuat dirinya menderita.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE..? MY CRAZY LITTLE GIRL OR MY BEAUTIFUL GIRL
Любовные романыSEAN ALEXIS HERNANDEZ (35) Billionaire sekaligus Ceo ini terlahir tanpa kekurangan apapun, wajah tampan, kekayaan berlimpah, keluarga terpandang, dan dia adalah PRIA YANG SANGAT SETIA PADA SATU WANITA. Teman-teman nya pernah mendengar curahan hati S...