enam

83 2 0
                                    


Seperti janjinya ia menemui nadin di rumahnya nadin tampak ragu untuk menemuinya lihat lah nadin sedang mundar mandir dari dalam kamarnya

Tak lama ada yang membuka pintu dan memanggil nadin

"Din,kamu mau pergi sama romi?"tanya mamahnya

"Hah iya mah aku mau ,pilih gaun pengantin,suruh mamah juga kan"

"Hm iya juga Ya sudah ,kalo gitu temui dia sudah menunggu"ujar mamah

Nadin hanya mengangguk dan turun di antar ibunya menemui pria itu ,tampak dari lantai atas nadin melihat romi berpakaian sangat rapih dan sedikit tampan

"Mah aku berangkat dulu yah"ucap nadin

"Iya,rom tante titip nadin ya"ucap mamahnya nadin

"Iya tante"ujar romi ramah

Tak lama mereka bersalaman dan segera pergi dari rumah menuju butig yang akan di tuju ,di perjalanan hanya ke sunyian dan ke canggungan mereka saling sibuk masing masing ,romi fokus menyetir sedangkan Nadin hanya mengutak ngatik ponselnya yang tak memiliki kuota.

Nadin sedikit bosan dengan kecanggungan dan akhirnya ia menaruh ponselnya ke dalam tas dan menghela nafas untuk bertanya

"Aku boleh tanya"tanya nadin

"Ya"ucapnya singkat

"Kenapa kamu menerima perjodohan ini,bukannya tidak adil"ujar nadin

Romi masih diam beberapa detik dan mencerta setiap kata yang keluar tadi sebelum ia mengatakan kalau dia terpaksa

"Yah karna aku tidak ingin mengecewakan kedua orang tuaku,dan bagaimana kamu "ucapnya sedikit panjang

"jawabnya sama sepertimu"ucap nadin

Dan habis sudah pembicaraan yang mereka ucapkan itu sangat membuat nadin benci diam ,baru kali ini wanita ini diam dan menjadi alim

Tak lama akhirnya mereka datang di depan butik yang cukup terkenal dan bagus ,mereka berdua masuk dan melihat pajangan gaun yang internasional gaun ,baru saja nadin masuk ia sudah melihat satu tujuan baju yang membuat ia tertarik,nadin tak melihat lihat lagi ia langsung menghampiri baju yang menarik perhatiannya ,romi hanya diam dan mengikuti nadin melihat lihat.

Nadin tidak memilih milih gaun lain tetapi dia tetap memperhatikan gaun yang cantik ini

Sederhana namun indah nan mewah bagi nadin,
romi yang melihat nadin yang dari tadi memperhatikan gaun itu tak mau kalah untuk bertanya

"Kau suka yang itu"tanya nya memecah lamunan nadin

"Ah tidak mungkin itu terlalu mahal untuk di beli"ucap nadin

"ba saya mau yang ini "ucap romi pada pelayan

"Baik Pak"pelayan-

"Rom kau membelinya"tanya nadin

"Seperti yang kau inginkan"ucap romi

"Terima kasih"ujar nadin sungkan

Setelah menunggu gaun pengantin di kemas akhirnya mereka selesai dengan urusannya dan akan kembali pulang namun di parkiran romi tertahan dengan bunyi ponselnya

Drtttt drrrtttt
"Angkat saja"ucap nadin

Romi mengangkat dan sedikit menjauh dari nadin ,siapa yang menelpon kalo bukan kekasihnya siren,nadin tidak tau tentang romi yang masih memiliki kekasih,romi sedikit menjauh agar tidak di dengar nadin

"Siapa"nadin

"ini temanku,nadin apa kamu tidak keberatan jika pulang sendiri"ujar romi membuat nadin kaget

"Kamu mau kemana?"tanya nadin

"Bukan urusanmu tetapi ini sangat penting"ujar romi

Nadin hanya tersenyum tipis pada romi yang mengatakan itu,namun nadin hanya lah mengangguk dan mengiyakan

"Tidak masalah ,pergila aku akan menunggu taksi"ucap nadin

"Terima kasih berhati hatilah"jelas romi yang masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya

Nadin hanya mengehela nafas kasar ,ia sedikit kecewa namun ia sadar ini hanya perjodohan yang tak harusnya ada,nadin menunggu taksi untuk pulang,tidak lama nadin mendapatkan taksi dengan waktu yang tepat.

Nadin pulang dengan gaun yang di pegangnya ,kepulangan nadin membuat mamahnya bingung kenapa dia pulang sendiri

"Din ,kemana romi"ucap mamahnya mencari romi di belakang pintu"

"Dia sudah pulang mah ,dia hanya menitip salam pada mamah"jelasbnadin bohong

"Ohh ya sudah,apa kamu sudah mendapatkan gaun yang cantik"

Nadin mengangguk dan masuk ke dalam rumahnya untuk beristirahat ,mamahnya tidak tau kalau ananya di tinggal dengan urusan romi di butik ,dan memilih untuk pulang sendiri

Ia sedikit sadar diri untuk pernikahan ini,bukan apa apa karna pernikahannini bukan di dasari saling suka juga cinta

Nadin masuk kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur dia terus menghela nafas panjang

"Apa aku harus pisah ranjang dengan romi setelah menikah"ucapnya pada diri sendiri

Nadin mengiraukan dan bangkit dari rebahannya dan menuju kmar mandi

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang