sebelas

89 4 0
                                    

Pagi hari muncul memasuki halaman rumah romi ,nadin yang sudah bangun dari subuh memastikan semuanya sudah siap karna romi bekerja untuk hari ini ,ia sudah menyiapkan semuanya dari baju ,celana,sepatu,tas,sarapan

Pukul 7 pagi nadin harus membangunkan romi untuk berangkat kerja ,bagaimanapun ini hari pertama ia bekerja ,harus sedikit disiplin

"Romm,bangun sudah pagi"ucap nadin menggoyangkan tubuh romi

"Romm"ucap nadin,yg masih belum mendapat jawaban  dari romi

"Hmm,iya iya ini bangun"balas romi yang lusu

"Sudah jam 7 ,kamu kerjakan hari ini"tany nadin

"Apa jam 7"kaget romi

Nadin mengangguk

"Sial,aku harus segera sampai di kantor jam 8 ,ada penyerahn jabatan"ucap romi bangkit dari kasur segera mandi

Nadin yang kaget hanya bisa diam dan memastikan dia tidak lelet menyiapkan hari ini

'Untung saja aku sudah siapkan semuanya'batin nadin

Selang beberapa menit mandi romi segera memakai baju dan lainnya yang sudah di siapkan oleh nadin

Ia terburu buru dan menuju bawah untuk segera berangkat

"Mau makan roti atau apa"tanya nadin

"Sudah tidak ada waktu ,30 menit lagi"ucap romi tergesa gesa memakai sepatu

"kamu gk mau sarapan dulu"ucap nadin

"Sudah ku bilang tidak ada waktu"bentak romi

Degg

Nadin hanya diam dan tetap saja romi berangat dengan tak merasa sudah membentak nadin

Romi sudah berangkat dengan mengebutkan mobilnya sedangkan nadin hanya bisa diam san kembalu membereskan rumah

Nadin melihat ponsel romi yang tertinggal ,ia melihat beberapa telpon yang tidak di angkat tadi pagi

Ketika hendak mengambil ponsel romi melihat siapa yang menelpon romi sepagi itu ,baru saja hendak melihat ada yang menelpon romi dengan tulisan bernama "Love"

"Love"batin nadin

Nadin mengangkat telpon itu dan terdengar suara cewe yang memanggil romi dengan kata sayang

Call (ponsel romi)

"Sayang kamu sudah bangun "tanya wanita yang menelpon romi

Nadin diam mendengar kata sayang ,yang wanita itu sebut

"Sayang kok diam aja"

"Hm hallo ba"balas nadin

"Maaf ini siapa ya,romi nya ada"wanita itu

"Ya ba saya nadin,ba sendiri siapa"tanya nadin

"Saya siren pacarnya romi,ini siapa ya"balas wanita itu

Deggg

Nadin kagett mendengar kata pacar yang wanita itu ucapkan,sakitt ,perih,ingin nangis ,tapi itu tidak bisa di ungkapkan lagi

"Haloo "

"Maaf rominya gk ada"

Tuutt

Off Calll

Nadin menyimpan ponsel romi kembali di tempat  kerjanya romi

Ia ingin menangis namun tidak bisa

Sakittt hatinya

****

nadin menunggu kedatangan romi kerumah ia ingin menanyakan siapa wanita yang bernama siren itu.

Setelah beberapa jam menunggu ,tepat di mana romi akan pulang ,romi mengetuk pintu rumah mereka

"Rom"ucap nadin membuka pintu untuk romi

Romi berjalan menuju tempat tamu dan membaringkat tubuhnya lemah

"Gimana"tanya nadin

"Lancar"jawabnya

"Rom"tanya lagi

"Hmm"

"Siren siapa"tanya nadin ragu ia takut romi marah

"Bukan siapa siapa"balas romi dingin

"Rom jujur siren siapa"

"Dari mana kamu tau siren"tanya romi dengan menegakkan tubuhnya

"Dia sendiri yang menelpon di ponselmu,ponselmu ketinggalan bukan"

Romi bangkit dan meninggalkan nadin yang tengah bertanya menuju ruang kerja mengambil ponselnya

"Romm,jelasin siapa siren"ucap nadin mengejar romi

"Rom,siren kekasihmu"ucap nadin

Namun romi masih belum menjawab pertanyaan nadin

"Rom,jelasin"sedikit bentakan dari nadin

"Ya siren kekasihku puas"balas Bentakan dari romi

Nadin diam ia puas dengan jawaban romi yang mengatakan siren adalah pacarnya ,sakit,sedih,marah itu yang di rakasakan nadin untuk merendam tangisnya

"Kapan kalian pacaran"tanya nadin lagi

"Sebelum menikah dengan mu kami sudah pacaran"

"Lalu kenapa kamu mau menikah denganku,menikah bukan permainan"ucap nadin menahan diri untuk menangis

"Aku tak ingin membahasnya"

"Tapi aku inginn"

"Dengarkan baik baik,aku menikahimu karna ayah ,aku tidak ingin menjadi anak yang durhaka karna menentang perminttan ayah,dan perlu kamu ingat ,aku tidak akan pernah mencintaimu,dan jangan berharap lebih"Bentak Romi dengan jelas

Nadin tak kuasa menahan tangisnya lagi.air matanya meluncur begitu lancangnya di matanya ,nadin berusaha tegar dan menghapus air matanya

"Kalau begitu kita cerai"ucap Nadin jelas

"Aku tidak bisa menceraikanmu"ujar romi sedikit cuek

"Kenapa tidak ,apa karna kamu baru mendapatkan jabatan perusahan"balas nadin

"Diam"jelas romi

Romi keluar dari ruang kerjanya menuju kamar sedangkan nadin masih tetap menahan tangis dan berusaha tegar mengahadapi masalah ini

*


MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang