14 - TERLALU BUTA

61 6 5
                                    

{JANGAN LUPA FOLLOW VOTE DAN COMMENT YA, ITU IBARAT VITAMIN NYA AUTHOR TAMBAH SEMANGAT}❤️

Makasih buat yang udah baca, pas awal aku bikin cerita aku sih mikirnya cuma buat iseng aja tapi kok lama-lama ngeliat cerita orang banyak readers nya banyak followers nya jiwa insecure aku muncul disitu sih. Aku gak mau ngelanjutin, tapi balik lagi ke niat awal aku yang bikin cerita untuk menuangkan sedikit coretan-coretan aku ini, dia readers atau followers itu bonus aja buat aku.
MAAF YA JADI CURHAT, HEHE:(

Langsung baca aja ya, enjoyyyyyy guys

[TERLALU BUTA]
Dev yang memang akhir-akhir ini menggunakan mobil untuk menemaninya pergi kemana-mana, saat ini dia sedang merindukan Roky(motor kesayangan) yang dulu selalu menemani nya sebelum ada satu kejadian 1 tahun yang lalu yang membuatnya trauma.

Brakkk
Dev menabrak seorang kakek tua yang sedang menggandeng seorang gadis kecil yang diyakini adalah cucunya hingga tewas.

"Kek? SIAL!! Gue harus gimana nih?"

"Kakekkk!! Kek bangun kek."Hiks tangis seorang gadis kecil itu pecah

"KAKAK JAHAT!!! KAKAK PEMBUNUH!!"Gadis itu dengan sangat marah dan memukuli dada Dev sekuatnya

"Kek bangun kek!!! Ini dini kek, jangan tinggalin Dini." Tangisnya yang semakin menjadi-jadi

Dev yang bingung harus berbuat apa karena saat itu jalanan sepi"Dek maafin kakak ya, Kaka pasti tanggung jawab." Ucap Dev yang masih tidak percaya bahwa dia telah membunuh seseorang, walau tidak sengaja tetap saja dia PEMBUNUH!

"Rumah kamu dimana? Kamu punya nomor keluarga?" Tanya Dev yang berusaha menenangkan anak kecil itu, walau diri nya sendiripun sangat terlihat sedang menyembunyikan raut kegelisahan

"Aku cuma tinggal sama kakek, kita tinggal di rumah sebrang sana." Jelas Dini sambil terisak...

"Dari kecil aku gak pernah ketemu ayah dan ibu, kakek selalu bilang kalau mereka sudah tenang di atas sana atas atas sangat atas bahkan kalo pake pesawat pun gak bakal bisa ketemu."

"Dan sekarang kakek juga ninggalin aku." Huaaaaaaaaa tangisnya yang kembali pecah

Dev menelpon polisi dan ambulance untuk melaporkan kejadian ini, dia akan tanggung jawab atas perbuatannya

Kakek tersebut pun dibawa ke rumah sakit oleh ambulance agar jenazahnya bisa langsung dimakamkan segera, dan Dev? Dia menyerahkan diri dengan suka rela kepada polisi yang sudah dihadapannya.

***
Dev sangat menyesal telah menghilangkan nyawa seseorang "Pahhhh Dev pembunuh pah, Dev pembunuh." Teriaknya pada Indra dengan tangisan yang pecah

"Dengerin Dev kamu harus tenang papa tau kamu gak sengaja, mama kamu dirumah juga pingsan tadi mendengar telepon dari kamu. Jadi kamu juga jangan panik, pasti papa urusin!"

"Dini?? Dini mana pah??"

"Dini siapa Dev?"

"Cucu dari kakek tadi pah, dia kemana sekarang?"

"Gadis kecil itu? Dia dibawa juga kerumah sakit karena ada beberapa luka kecil."

"Tolong jagain dia ya pah, dia gak punya siapa-siapa lagi." Pintanya pada Indra

Tiba-tiba gadis cantik itu datang kekantor polisi dengan seorang perawat

"Dini?"

"Pak polisi jangan tangkap Kakak ini, kakak baik kok. Kakek pernah bilang sama Dini jangan pernah dendam sama siapapun, jadi Dini gak mau ngelanggar perintah kakek." Ucap polos Dini yang membuat orang-orang disana memebelalak begitupun dengan Dev

The SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang