19 - MEMANG PERDULI

70 5 3
                                    

{JANGAN LUPA FOLLOW VOTE DAN COMMENT YA, ITU IBARAT VITAMIN NYA AUTHOR TAMBAH SEMANGAT}❤️

Happy reading.

[MEMANG PERDULI]
Hari sudah larut malam, tapi Dev belum juga pulang. Ara yang dirumah cuma sendirian merasa cemas pada suaminya yang pergi tanpa pamit itu, apalagi Dev pergi dengan keadaan sangat emosi.
Ara yang hanya bisa nangis menghadapi semuanya, karena tak ada siapapun yang bisa mendengar ceritanya saat ini.

Dulu kalo ada apa-apa Ara pasti cerita sama mama dan bi Surti atau Naila.

"Tadi pagi tuh, ada cowok yang nyebelin banget mah, dia tuh kakak kelas aku tapi sifatnya kaya anak kecil mah, pokonya nyebelin banget." cerita Ara pada mama.

"Ini kan baru penyesuaian jadi yang sabar ya, siapa tau nanti dia jodoh kamu." canda mamanya.

"Ada apa non? Mau cerita apa sini bibi dengerin." Tanya bi Surti yang emang selain jadi ART bibi ini juga menjadi tempat curhat Ara dari dulu

"Jadi gini bi, aku tuh kesel banget. Masa baru hari pertama aja udah ketemu sama cowok nyebelin."

"Sabar aja non, namanya juga penyesuaian. Non kan belum tahu gimana dia sebenarnya."

"Aku udah tau bi, dia tuh nyebelin banget pokoknya. Masa senior kaya bocah."

"Hati-hati loh non jangan terlalu benci, nanti cinta."

"Mama??? Bibi??? Aku mau cerita, tentang orang yang sama." Ujar Ara terisak

Ara masih menunggu Dev diruang tamu dengan mata yang udah sembab, dan berulang kali matanya menatap pintu dengan harap Dev akan pulang. Sudah pukul 03.00 pagi Dev belum juga pulang, entah dia menghabiskan malamnya itu dimana, Ara sudah terlelap di sofa ruang dengan menjadi kedua tangannya sebagai bantal.

Suara adzan shubuh berkumandang, yang membuat Ara terbangun dari tidurnya.
Ara melaksanakan shalat, karena itu kunci penenang nya saat ini.
Ara berdoa,memohon dan menumpahkan semua doanya pada saat itu.

Tuktuktuk
Ara yang mendengar itu segera melepas mukena yang ia kenakan dan segera membuka pintu

Mata Ara melebar saat melihat Dev dalam keadaan sangat mabuk "Kak Sasat ? Ya ampun kenapa kak Dev bisa kaya gini?"

"Nanti gue jelasin."

"Ya udah ayo masuk kak." Ara meraih satu tangan Dev dan meletakan nya di pundak Ara

Ara membawa Dev ke lantai dua, tepat di kamar Dev, dia membaringkan tubuh laki-laki yang sudah tidak berdaya itu

"Lo ada masalah sama Dev?" Tanya Sasat pada Ara

"Kita cerita di bawah aja ya, biar Kak Dev bisa istirahat."

Sasat meresponnya dengan anggukan dan menuruti perintah Ara turun kebawah

"Jadi gini kak, ada temen kecil aku namanya Dera. Dia pindah sekolah ke Dirland, seperti yang kakak tau sampai saat ini aku masih merahasiakan status aku sebagai istri kak Dev dari yang lain, itu semua udah kita sepakati sebelum pernikahan."

"Dua hari yang lalu, Kak Dev ngeliat aku dipaksa buat ikut sama Dera pulang. Di situ awal permasalahan nya."

"Dan kemarin, aku gak tau kalo Dera ngikutin aku sampai sini. Mereka berantem hebat saat itu juga."

"Abis itu kak Dev pergi."

Sasat yang membiarkan Ara bercerita tanpa memotong nya, setelah selesai Heri menceritakan Dev yang pulang dengan keadaan mabuk

"Oh gitu ya, ini salah paham. Nanti gue bantuin Lo buat ngejelasin ke dia."

"Kemarin sore dia dateng ke rumah gue, dia ngajak gue, dia minum banyak banget. Dari dulu kalo lagi ada masalah dia emang suka ngelampiasin semuanya ke minuman haram itu."

"Udah sekitar lama dia gak pernah ngajak gue ke tempat itu lagi, dan kemarin dia mabuk berat lagi."

"Gue gak bisa ngelarang, karena gue tau Dev orang nya kaya gimana."

"Ya udah, gue pulang ya. Kalo ada apa-apa jangan sungkan kasih tau gue." Pamit Sasat pada Dev

"Makasih ya kak, aku juga mau buatin air madu buat kak Dev."

Sasat pulang dan Ara membuatkan segelas air yang dicampur dengan madu, karena yang dia tau itu salah satu penawarnya

Ara meminumkan itu secara perlahan pada Dev.

Dev yang mulai perlahan membuka matanya, dan wajar Ara lah pemandangan yang pertama dia lihat.

"Cabut Lo dari kamar gue."

"Aku pergi kalo udah makan."

"Pergi sekarang!"

"Aku gak akan pergi sebelum kakak mau makan."

"Lo gak usah sok peduli sama gue."

"Aku emang peduli."

Deg
Hati Dev sakit mendengar ucapannya sendiri pada Ara, tapi dia tetap berusaha menutupi itu.

"Ya udah kalo itu mau kakak, Ara keluar tapi kakak jangan lupa makan."

Ara yang masih bersikap baik pada nya padahal sudah berkali-kali dia bentak, membuat Dev ingin menarik semua ucapan yang sudah ia lontarkan.

Hari ini Ara memutuskan untuk ijin ke sekolah, karena dia gak bisa ninggalin Dev dalam kondisi seperti ini.

Nailabawel
Online

Ara
Nai, hari ini gue ijin gak masuk

Nailabawel
Ijin kemana? Pasti mau ngabisin waktu sama suami ya?

Ara
Apaan sih Lo, gue ada urusan

Nailabawel
Yah gue duduk sendiri dong😏

Nailabawel
Yaudah nanti gue bilangin ke guru piket

Ara
Thanks Nai❤️

Ara kembali kekamarnya karena dia sangat ngantuk, tidur malamnya sangat tidak cukup. Dan tubuhnya demam.

***
"Lo temen nya Ara kan?"

"Iya, siapa ya?"

"Gue Dera, anak baru."

"Kok kenal Ara?"

"Dia temen gue, sekarang dia dimana?"

"Gak masuk."

"Lo tau kan cowok yang deket sama Ara? Dia siapa?"

"Kepo banget sih lo."

"Jawab, sebelum gue Kadar sama lo."

"GAK!" Naila menghempaskan tangan nya dari cekalan Dera,dan pergi


Makasih udah mampir, Jangan lupa follow dan voment

The SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang