7

26.2K 3.2K 117
                                    

"...dia melawan tapi kau pasti mengerti bagaimana kuatnya tenaga Yuna meskipun dia seorang perempuan. Mereka pasti sedang mengerjainya ramai-ramai di gudang belakang sekarang!"

Dua gadis yang tengah menikmati menu makan siang mereka dikantin itu tertawa bersama.

"Salah sendiri semakin hari semakin nekat saja mendekati Mingyu."

"Dia mungkin berpikir karena sebentar lagi mereka akan lulus jadi dia bisa bertindak semaunya."

"Sudah jelas sekali dia ingin bermain api begitu memutuskan untuk berangkat sekolah bersama Mingyu tadi pagi."

"Tidak sayang nyawa sama sekali!"

"Kau benar! haha.."

"Mereka membicarakan Wonwoo 'kan?" gumam Jun.

"Sudah pasti." tanggap Minghao.

Mingyu dan Jun bangkit dari tempat duduk bersamaan.

"Aku akan pergi untuk memastikannya." ucap Mingyu.

"Aku akan ikut." balas Jun.

Minghao mengikuti langkah kedua sahabatnya itu menuju gudang belakang.

=======

"Ada apa ini?"

Gerombolan gadis itu langsung membuka jalan begitu mengetahui Mingyu datang bersama Jun dan Minghao.

Jun mendekati Wonwoo terlebih dahulu, membantunya untuk bangkit dari posisinya jatuh berbaring dilantai kotor gudang.

"M-mingyu.. di-diaㅡ" gadis-gadis itu mencoba mencari alasan.

"Kami tidak menyukai si binal ini dekat-dekat denganmu!"

"Itu benar!"

"Ya, benar sekali!"

"Menjauhlah dari oppa kami!"

"Kau tidak pantas mendekati oppa kami!"

"Sudah tidak apa-apa." sela Mingyu membuat semuanya seketika diam.

Dia melihat Wonwoo berdiri berdampingan dengan Jun sembari meringis sakit meremas perutnya.

"Kau baik-baik saja 'kan, Wonwoo-ya?" tanya Mingyu sekedar memastikan.

"...kuharap kau bisa mengerti mengapa para penggemar wanitaku sampai bertindak seperti ini."

Itu semua bukan salah Wonwoo, melainkan Mingyu sendiri yang memaksa Wonwoo berangkat dengannya tadi pagi.

"Perutku sakit. Mereka sempat menendang perutku tadi.."

Jelas sekali itu bukan hal baik jika Wonwoo sampai keguguran disini.

Mereka memang sudah sepakat membuang bayi itu, tapi bukan begini caranya!

"Ayo, aku akan mengantarmu ke rumah sakit." ajak Mingyu segera.

Baru satu langkah yang Wonwoo ambil dan ia sudah jatuh berlutut.

"Aku tidak kuat jalan, perutku sakit."

"Naiklah ke punggungku!" pinta Jun panik.

"Tidak. Biar aku saja, Minghao bantu aku!"

Minghao tentu saja lebih memilih membantu Wonwoo untuk berada digendongan Mingyu.

"Kalian disini saja! Biar aku yang membawanya ke rumah sakit." ucap Mingyu begitu mereka sampai ditempat parkir dan memastikan Wonwoo sudah masuk didalam mobil.

"Aku ikut!" Jun bersikeras.

"Aku yang akan membawa Wonwoo ke rumah sakit! Sendirian!" Mingyu tampak marah sekali.

"Aku tetap mau ikut!"

"... lagipula kau ini aneh sekali. Sejak kapan kau jadi dekat dan peduli pada Wonwoo?!"

"Bukan urusanmu!" sentak Mingyu.

"Tentu saja ini juga urusanku! Wonwoo adalah sahabatku." balas Jun tak kalah sengit.

"Apakah kalian akan terus berdebat dan membiarkan Wonwoo mati didalam mobil?!"

Minghao merebut paksa kunci mobil Mingyu dari tangan pemuda itu, mengambil posisi dikursi kemudi.

"Hao, biar aku saja yang menyetir!" pinta Mingyu.

"Masuk! Atau ku tinggal!"

Mingyu berdecak keras sebelum mengambil posisi duduk disamping kursi kemudi, sementara Jun dibelakang bersama Wonwoo.

"Jangan di rumah sakit ini! Terus jalan saja sampai menemukan rumah sakit berikutnya!" ucap Mingyu begitu sebuah bangunan rumah sakit sudah tampak semakin dekat.

Jun dan Minghao merasa jika Mingyu aneh sekali. Dalam keadaan darurat seperti ini tentu saja rumah sakit terdekat yang akan dituju, lagipula itu adalah rumah sakit besar dengan fasilitas memadai.

"Tidak ada waktu!" balas Minghao.

"Haoㅡ"

"Diam!"

Melihat wajah Wonwoo yang semakin memucat, membuat Minghao tidak mau membuang-buang waktu lagi.

Ibu Minghao berprofesi sebagai seorang dokter yang membuka praktek pribadi di rumah.

Minghao sering kali membantu ibunya ketika sedang menangani pasien karena ia juga memiliki cita-cita yang sama sebagai seorang dokter.

Itu sebabnya ketika melihat seseorang tengah kesakitan dia segera tanggap untuk memberikan pertolongan.

Tidak peduli meskipun ia tidak menyukai Wonwoo.

=======

Harta, Tahta, Wonwoo-ya.. | MEANIE (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang