Wonwoo pulang sekolah bersama Jun lantaran Minghao meninggalkannya begitu saja.
Wonwoo rasa Minghao cemburu setelah mendengar gosip di sekolah mengenai Jun yang mengaku sebagai pacar Wonwoo.
Para penggemar dua pangeran sekolah tidak henti-hentinya membicarakan berita itu seharian ini.
Membuat Wonwoo merasa tidak enak sendiri pada Minghao, dia 'kan akhir-akhir ini mulai memperlakukan Wonwoo dengan baik.
"Merasa tidak perlu minta maaf pada seseorang?" tanya Mingyu begitu Wonwoo baru saja menginjak teras.
Dia bahkan menahan Wonwoo di ambang pintu, melarangnya memasuki rumah.
"...pergilah ke rumah sebelah terlebih dahulu."
Tentu saja yang Mingyu maksud adalah rumah Minghao.
"Besok pagi. Sekarang aku lelah! Mau istirahat." balas Wonwoo cuek.
"Se.ka.rang!"
"Be.sok.pa.gi!"
"Jangan masuk rumah kalau begitu! Menggelandang saja di luaran sana!"
"Jangan mencoba menguji kesabaranku. Minggir tidak?!"
Wonwoo menjadi terkejut ketika Mingyu mendorong kasar bahunya saat ia mencoba menerobos masuk.
Jika itu para gadis yang melakukannya, Wonwoo tidak akan protes, tapi ini Mingyu. Tentu saja dia sosok pemuda yang memiliki tenaga besar.
"Yang kulakukan ini bukan apa-apa tapi wajahmu sudah kelihatan sangat shock!" Mingyu tertawa mengejek.
"...aku bahkan sudah berencana akan melemparmu dari lantai dua dan mendarat tepat di kolam renang. Bagaimana? Terdengar sangat menyenangkan bukan?"
Melihat Mingyu membuat Wonwoo merasa jika ia tengah berhadapan dengan seorang psikopat.
Wonwoo berjalan mundur beberapa langkah kemudian berbalik pergi meninggalkan rumah.
Rumah sewanya yang sederhana jauh lebih baik daripada rumah mewah keluarga Kim yang sudah seperti sebuah neraka.
=======
"Kenapa kau kembali kesini lagi? Lebih baik tinggal di rumah Mingyu 'kan? Kau tidak akan repot karena disana ada pembantu yang bisa melayanimu, daripada disini apa-apa harus kau lakukan sendiri," omel Minghao saat menjemput Wonwoo untuk berangkat sekolah bersama.
"...apa jangan-jangan Mingyu membuatmu merasa tidak nyaman ya?" tebaknya tepat sasaran.
Wonwoo tidak menjawab, setelah tadi ia meminta maaf pada Minghao atas gosip yang terlanjur menyebar luas di sekolah.
Minghao juga meminta maaf karena sudah meninggalkan Wonwoo begitu saja kemarin, dia mengakui memang agak merasa kesal tapi itu bukan salah Wonwoo.
"Aku akan menegur Mingyu nanti!"
"Tidak perlu. Aku memang lebih nyaman tinggal sendiri disini." Wonwoo mencoba memberikan alasan.
"Mana boleh begitu! Irene noona pasti akan marah besar jika tau kau tidak ada dirumah."
"Kalau begitu jangan beri tau dia."
"Cepat atau lambat dia pasti akan tau. Memangnya kau tidak kasihan jika Mingyu juga terkena imbasnya nanti?"
'Justru dia biang keroknya!' batin Wonwoo sebal.
"Wonwoo.."
"Apa?"
"Menurutmu apakah Jun bisa menyukaiku suatu hari nanti?"
Wonwoo mengangguk pasti.
Minghao tertawa. "Kenapa kau bisa seyakin itu?"
"Karena kau orang baik. Kau pasti akan mendapatkan kebahagiaan suatu hari nanti."
"Aku orang baik? Ku kira kau menganggapku orang yang menyebalkan."
"Itu dulu," Wonwoo mengakui. "..akhir-akhir ini sudah tidak lagi."
Aku baru akan pergi ke sekolah.
Dua orang datang berkunjung, mengaku sebagai orang tuamu.
Pesan dari Mingyu.
======
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta, Tahta, Wonwoo-ya.. | MEANIE (Completed)✓
FanfictionBukan harta, Bukan tahta, Melainkan... "Wonwoo-ya!" ••• Warning❗❗ √ bxb √ mpreg 💚💜