"Sekarang kau bahkan mencoba mendekati Minghao untuk bisa mendapatkan Mingyu!"
"Dasar tidak tau diri!"
"Binal sepertimu memang hobi sekali mencari masalah!"
"Apa yang kemarin masih belum cukup?"
"Dia hanya cari mati!"
Lagi-lagi Wonwoo terjebak dalam situasi ini, berhadapan langsung dengan keganasan para penggemar Kim Mingyu.
Wonwoo sudah mencari aman dengan menghabiskan waktu istirahat di atap sekolah yang sepi, tetapi kumpulan gadis itu malah datang menemuinya disana.
"Aku akan pergi." ucap Wonwoo tidak ingin menanggapi.
"Tidak semudah itu kau bisa pergi dari sini!" salah satu dari mereka mendorong bahu Wonwoo untuk tetap berdiri ditempatnya.
"Aku tidak memiliki urusan dengan kalian! Jadi, mari kita hentikan ini!"
"...kalian bahkan masih berada dikelas satu dan dua, jika ini menjadi sebuah masalah itu juga akan mengganggu pendidikan yang tengah kalian tempuh saat ini 'kan?"
"Lagipula, mengapa kalian tidak memiliki sopan santun pada kakak kelas?!"
"Tidak ada gunanya bersikap sopan padamu!" balas mereka.
"Itu benar!"
"Kau hanya pemuda binal murahan!"
"Bahkan jika kau mati ditangan kami, tidak ada hukum negara yang akan membelamu!"
Selalu saja main keroyokan! Wonwoo bosan.
"Kita telanjangi saja dia lalu sebarkan fotonya secara luas. Bagaimana?"
"Ah, aku setuju!"
"Setuju!" sambung yang lain serempak.
"Hei, janganㅡ"
"Ada apa ini?"
Seluruh perhatian beralih pada seseorang yang baru saja datang bergabung di atap sekolah.
"...berisik sekali! Bubar tidak?!"
Para gadis itu terkejut melihat Jun yang baru saja membentak! Dia tampak galak sekali.
"Belum cukup kalian membuat Wonwoo sampai harus dilarikan ke rumah sakit kemarin?"
Gadis-gadis itu menunduk takut-takut, saling berucap lirih satu sama lain.
"Berhenti mengusiknya. Dia sudah resmi menjadi pacarku sekarang!"
Tidak hanya gadis-gadis itu yang merasa terkejut setengah mati, melainkan Wonwoo juga.
"Ayo, kita pergi dari sini!" ajak Jun menggandeng tangan Wonwoo menuruni tangga.
=======
"Terima kasih.." balas Wonwoo lirih.
Mereka sudah berada didalam kelas yang keadaannya masih sepi karena masih jam istirahat.
"Jadi canggung begini." gumam Jun.
"Kau masih marah padaku?" tanya Wonwoo.
"Marah kenapa?"
"Karena masalah kemarin."
"Bukan salahmu. Aku hanya terlalu merasa terkejut,"
Wonwoo mengangguk paham.
"Bagaimana bisa kau dan Mingyu melakukan hal itu sampai akhirnya menghasilkan seorang bayi?" selain keras kepala, Jun juga blak-blakan.
"Aku tidak tau."
"Tidak tau bagaimana?"
"Itu terjadi ketika malam prom night."
Ah, Jun mengerti sekarang!
Saat itu Jun sudah melarang Wonwoo untuk minum karena dia harus pulang lebih awal bersama Minghao yang merasa tidak enak badan.
Jun mendengar dari Seungkwan jika Wonwoo mabuk berat malam itu, dia tidak masuk sekolah selama satu hari, kemudian muncul kembali keesokan harinya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Tapi memang sejak saat itu Wonwoo terlihat sedikit murung, bahkan terkadang kebanyakan melamun dan menyendiri didalam kelas.
"Wonwoo.."
"Hm?"
"Aku menyukaimu."
Wonwoo tersenyum tipis mendengar pengakuan Jun.
"Sudah ku nantikan dari dulu, dan kau baru mengungkapkannya sekarang."
Jun balas tersenyum. "Jadi kau juga menyukaiku?"
"Apa gunanya menutupinya sekarang ini. Lagipula semuanya sudah terlambat, dan Mingyu juga mengatakan kau akan menolak bekasnya,"
"..coba kau buka hatimu untuk Minghao. Sepertinya dia menyukaimu."
"Kau pengecualian, Wonwoo-ya."
"Huh?!"
"Aku akan menunggu perceraian kalian."
=======
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta, Tahta, Wonwoo-ya.. | MEANIE (Completed)✓
FanficBukan harta, Bukan tahta, Melainkan... "Wonwoo-ya!" ••• Warning❗❗ √ bxb √ mpreg 💚💜