35

26.9K 2.9K 300
                                    

Tidak peduli meski seluruh urat leher Wonwoo akan putus, atau mungkin lengan Mingyu akan terkelupas dan berdarah-darah akibat cakaran serta remasan kuku Wonwoo.

Yang bisa Wonwoo lakukan saat ini hanyalah mendorong sekuat tenaga meskipun sakitnya semakin menjadi-jadi disetiap dorongan yang ia lakukan.

Rasa-rasanya Wonwoo ingin sekali menendang suster bibir tebal berlipstick merah itu jika saja kedua kakinya tidak sedang ditahan agar tetap terbuka.

Dia secara terus-terusan mendorong perut besar Wonwoo kearah bawah, menambah kadar kesakitan yang Wonwoo rasakan menjadi berkali-kali lipat.

"Bantu dorong sekali lagi.." pinta dokter Lee.

Memangnya apa yang bisa Wonwoo lakukan selain menuruti? Sedari tadi dokter Lee terus mengatakan dorong sekali lagi, lagi, dan lagi, tapi Minwoo tidak kunjung lahir juga!

Tenaga terakhirnya Wonwoo kerahkan sepenuhnya, jika setelah ini Minwoo belum lahir juga, Wonwoo pasrah saja sudah!

Matipun dia sudah ikhlas..

Wonwoo sudah hampir melintasi alam akhirat jika saja tidak mendengar suara tangis nyaring bayinya yang berhasil membawanya kembali kedunia nyata.

Setelah mendorong hampir selama satu setengah jam, tepat pada tanggal tiga, bulan September, pukul delapan lewat dua puluh lima menit pagi, Minwoo berhasil dilahirkan dengan selamat.

Ketika Wonwoo membuka kedua matanya yang masih terasa sangat berat dia bisa menemukan Mingyu yang menatapnya khawatir dengan berlinangan air mata, sementara Minwoo masih berada diatas dadanya, menangis keras dengan sisa darah dan air ketuban yang tengah suster bersihkan.

"Minwoo.." gumam Wonwoo mulai menangis terharu.

"Iya, sayang.. Kim Minwoo, anak kita." balas Mingyu.

Mingyu mencium kening Wonwoo, kemudian beralih ke bibirnya dengan lebih lembut dan mengucapkan kata terima kasih berulang kali.

Kini fokus mereka tersedot penuh pada sosok mungil yang masih menangis keras dan bergerak-gerak kecil dipelukan Wonwoo.

"Ini sih mirip sekali dengan ibunya." komentar suster bibir tebal berlipstick merah menyala dengan tawa menggema dan di ikuti oleh anggukan setuju rekannya yang lain.

Meski masih merasa lemah Wonwoo tetap bisa menatap suster itu sinis. Ya kalau mirip suster berarti bukan anak Mingyu dan Wonwoo!

Dokter Lee mempersilahkan Mingyu untuk memotong tali pusat sang bayi. Hanya hal simpel namun tangan Mingyu sudah gemetaran ketika memegang gunting untuk memutuskan tali penghubung antara Wonwoo dan Minwoo.

Pengalaman pertama yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup.

"Selamat menjadi ayah dan ibu baru ya kalian berdua, pasangan muda.." ucap dokter Lee sepenuh hati.

Satu jam kemudian, Wonwoo sudah dipindahkan ke ruang rawat inapnya, bersama dengan Minwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu jam kemudian, Wonwoo sudah dipindahkan ke ruang rawat inapnya, bersama dengan Minwoo.

Wonwoo dan Minwoo sudah lomba tidur disana, sementara Mingyu masih terjaga, tidak bisa memejamkan mata sama sekali.

Jadilah dia memilih untuk mengobrol santai ditemani Irene.

=======

Harta, Tahta, Wonwoo-ya.. | MEANIE (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang