"Bagian 10"

418 29 4
                                    

Michell di kagetkan dengan sarah yang sudah melemparkan baju kotor kepadanya,bukan itu saja sarah pun memarah'in michell abis'an.

"Dari mana saja kamu Jam segini baru pulang!,Kamu gtau apa pakaian segini banyak belum kamu cuci,belum lagi di dalam cucian piring numpuk, mana baju belum pada di strika,jadi cwek jangan pemalas",bentak sarah

"Iya mah nanti aku kerjain semua,tapi gak sekarang aku mau istirahat dulu"

"Gada istirahat' segala, pokoknya kamu harus cuci pakaian itu sekarang juga!"

"i..iya mah aku bakal cuci",ucap michell sambil memungguti pakaian itu kembali.

Sesudah mencuci michell segera bergegas ke kamar dan berganti pakaian, karna sedari mencuci pakaian iya belum mengganti seragam sekolah nya.

Hidupnya penuh dengan penderitaan, batin michell amat sakit bukan batinnya saja fisiknya pun juga sakit,iya menganggap bahwa rumah yang dulu tempat dimana iya mendapat kasih sayang, perhatian,sudah menjadi seperti neraka.

Iya merindukan keharmonisan keluarganya yang seperti dulu,"andai bunda gak pergi secepat itu, mungkin hidup aku gak bakal begini"kehidupan michell berubah tidak ada lagi kasih sayang, tidak ada lagi perhatian ketika ayah atau abangnya tidak ada dirumah.

Michell menatap foto keluarga kecilnya, iya terus saja memandangi foto tersebut, air matanya terus saja berjatuhan,sakit yang ia alami tidak dapat di bendung lagi, ingin sekali ia menceritakan semuanya kepada ayahnya,namun apa boleh buat iya mengadu sama saja akan menambah penderitaan bagi dirinya.

Michell terus saja melamun hingga iya tidak mendenger suara dari ponselnya yang terus menerus berbunyi,"Nomor siapa nih"

08xxxxx is calling

"Hallo"

"Lama banget sih lo angkat telpon gue"

"Lo syp"

"Lo kenal dengan suara gue"

"Ga"

"Aelah gue varo masa lo lupa sih"

Michell terkejut dan tak percaya bagaimana bisa varo mendapatkan nomornya.

"gue dapet nomor lo dari rio sorry gue yang maksa minta kok"

Ehh cenayang apa ya ni orang kok bisa tau sih gue lagi mikirin itu.

"Oh"
"Btw lo ga sibu-"

Michell mendengar sarah sudah berteriak' seperti orang kesetanan dari bawah"MICHELL CEPAT TURUN DAN SELESAIKAN PEKERJAAN KAMU DASAR ANAK KURANG AJAR!

"IYA MAH BENTAR LAGI AKU TURUN"

"sorry var gue sibuk"

Tututu..

Michell mengakhiri panggilan secara sepihak dan langsung melempar ponsel nya ke kasur,iya turun secara tergesa gesa sampai' iya tidak bisa mengimbangkan badanya ketika berada di tangga,dan hasilnya iya terjatuh dari tangga.

Dubrakkk

"Akhhhh,sakit banget sih"Lirih michell sambil memegangi pergelangan kakinya.

"dasar anak manja,gak usah drama kamu ya, cepet selesaikan semua pekerjaan rumah ini",ucap sarah dengan nada sinis.

"Tapi ma kaki aku lagi sakit, kenapa mama ga suruh putri aja buat gantiin aku sementara",balas michell sambil menunduk.

"Eh enak aja lo tangan gue alergi megang begituan apalagi mau megang sambun buat nyuci piring, bisa' gatal' kulit gue aduhh, lo aja lah udah cocok juga jadi ART!"ucap putri yang baru saja turun dari tangga.

"Yakalik anak saya mau jadi pembantu kek kamu"Sarah berbicara sambil menunjuk ke arah michell"Lagi pula dia itu putri sebastian ga pantas kerja begituan,SUDAH' POKOKNYA SAYA GAK MAU TAU, SEBELUM SAYA PULANG RUMAH INI HARUS BERES!!"

"Ayo mah kita shooping",ucap putri sambil mengegam tangan sarah dan pergi.

michell terisak iya berusaha bangun dan menatap punggu sarah dan putri yang sudah menghilang,iya berjalan secara tertatih dan hati',nyeri di pergelangan kakinya begitu amat sakit.

Setelah melakukan pekerjaan rumah michell merebahkan badanya di atas sofa, ada satu pekerjaan yang belum iya selesaikan lagi, yaitu menyetrika baju.

Michell menyetrika baju putri dan sarah secara hati' iya takut jika baju sarah dan putri rusak, pasalnya jika rusak pasti mereka minta ganti rugi,boro' mau ganti rugi uang buat ongkos ke sekolah saja jarang sekali di kasih.

Michell mendengar suara notip pesan masuk dari ponselnya dan langsung bergegas membuka, iya larut dalam ponselnya sampai melupakan jika iya lagi menyetrika baju.

Michell membuka satu persatu rom chat, begitu banyak pesan namun ada satu pesan yang menyita perhatiiannya iya penasaran dengan pesan tersebut, pasalnya nomor tersebut tidak iya kenali.

08xxxxx : chell lo sibuk ga?
12:00 A.M

08xxxxx: aelahh ga di buka chat gue kamprettt!!
01:02 A.M

MichellGsbtn : srry w sbk!
01:10 A.M

08956405xxxx: owh gue ganggu ga nih??
01:10 A.M

Gila nih orang gabut atau emang gada kawan chat cepet banget read chat wa gue,batin michell.

MichellGsbtn :G snty-,
01:13 A.M

Michell mencium bau' sperti terbakar serta bau gosong, iya tidak menyadari jika baju yang iya setrika sudah bolong,dengan secepatn kilat michell mencabut dan kaget.

"Yaa bolong, duh gimana nih baju putri",ucap michell sambil memandangi baju putri.

"Gimana kalau putri minta ganti, gue kan ga punya uang, boro' mau ganti buat jajan sekolah aja di potong",ucap michell lesu.

setelah mengerjakan pekerjaan semua rumah dengan tuntas, michell merebahkan dirinya di atas sofa, selang beberapa menit iya mendengar suara ketukan dari arah pintu.

tok tok tok...

"Assalamualaikum,abang pulang"Teriak nathan sambil berlari ke arah michell.

"Waalaikumsalam,dari mana aja bang?",tanya michell.

"owh abang tadi abis ngumpul sama gio and rio ehh ada varo juga",balas nathan sambil menaiki anak tangga.

tiba' nathan terhenti di anak tangga terkahir, iya memandang michell "Lo keliatan cape banget sih dek,ngapain aja,oh ya btw nenek lampir sama anak nya mana?"

"Oh gue abis dari anu apa ya, oh iya olahraga,sarah sama putri lagi shooping",balas michell dengan gugup.

"Ckck biasanya menghabiskan uang saja tu nenek lampir,lo gak di ajak emang?"

"Gue gak mau"

"Yaudah abang ke kamar dulu"

Michell menatap punggu nathan sambil menahan isak tanggis yang iya bendung sedari tadi, iya tidak ingin nathan tau bahwa iya di siksa oleh ibu dan saudari tirinya.

"Cukup gue aja yang ngerasaan sakit ini bang, lo jangan"Batin michell.

yuhuuuu jangan lupa vote and komen manteman :)

-jangan lupa fllw ig admn @Maurnxndrn.
See you gaess🌻

M I C E L LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang