"Bagian 17"

382 24 3
                                    

Michell terdiam berdiri di balkon kamarnya menatap kosong ke depan. Raganya masih disini tapi pikiranya melayang entah kemana iya memikirkan bagaimana iya akan menjalankan aktivitas sehari-hari ini dirumah ini.

Rasa takut selalu melandanya,memori dimana iya di tampar,di bentak serta iya mengingat dimana iya berani melukai dirinya sendiri.memori itu terus menerus terniang di kepalanya.

tanpa sadari michell menitikan air mata Iya menarik napas dalam-dalam Berusaha menghilangkan rasa sesak yang iya rasakan.

rasa pusing yang sudah menjalar di kepala michell mengigat semua penderitaan membuat nya semakin sakit, michell terus menerus menjambak kedua rambutnya dengan kuat membuatnya menjerit kesakitan.

"Aghhh sa..sakit banget hiksss abang"ucap michell sambil memegangi rambutnya.

"Bu..bunda tolong michell hiksss BUNDAA"teriak michell.

Nathan yang baru masuk kamar pun di kaget kan dengan jeritan michell. iya langsung terburu-buru menghampirikan michell untung saja kali ini pintu michell tidak terkunci.

Nathan melihat kedaan michell dengan tatapan sulit di artikan pun langsung menghampiri dan memeluknya iya berusaha menenangkan michell.

"hey dek kamu kenapa hah??, jangan nangis abang disini" ucap nathan dengan nada khawatir.

"Bu..bunda hikss bu..bunda michell rindu bunda"racau michell.

"Chell kamu baru sembuh udah berhenti inget kesehatan, abang gamau kamu masuk rumah sakit lagi nanti"

"Sa..sakit bang kepala michell sakit,memori itu...me..memori itu gamau hilang dikepala michell."ucap michell sambil menjambak jambak rambutnya kembali

Nathan berusahan menahan tangan michell agar iya tidak menjambak rambutnya sendiri. "jangan gila dek lo gak usah nyakitin diri lo sendiri, lupain semuanya gak usah di ingat' lagi abang bisa gila kalau ngeliat kamu seperti ini terus"jelas nathan sambil menitikan air matanya.

"Ab..abang Jangan nangis aku gamau liat abang nangis lagi gara' mikirin aku"balas michell sambil menghapus air mata di pipi nathan.

"istrirahat ya udah malam besok juga kita harus sekolah abang gamau kamu sakit lagi."ajak nathan

Michell membalas dengan anggukan " tapi gendong yaya" rengek manja michell.

"Yaudah naik, badan lo berat betolll" canda nathan.

"isss gak ya" balas michell ketus.

Nathan menidurkan michell. wajah damai michell tidur pun membuat nathan senang, menurut nya tidak ada lagi wajah sedih dan kacau.

"Good night baby,semoga di mimpi lo ketemu bunda ya biar gak rindu terus"ucap Nathan sambil mencium kening michell dan langsung beranjak keluar.

***

Matahari sudah mulai menampakan bayangan' nya dari celah' ventilasi udara, michell sudah bersiap siap dengan seragam dan atribut lengkap iya turun dari tangga secara perlahan.

michell melihat keadaan rumah nampak masih sepi pikirkan mereka semua masih tidur apalagi iya mengingat nathan yang kebonya luar biasa.

Michell mengoleskan selai kacang di atas rotinya lalu buru-buru keluar dari rumah iya takut sarah atau putri bangun.

Michell nampak gelisah sedari tadi bis belum juga ada yang lewat, iya takut jika mobil nathan sudah lewat sebelum iya naik bis."Duhh mana sih bisnya" gumam michell.

Tiba' michell melihat seorang siswa berseragam seperti nya turun dari atas motor lalu menghampirinya,iya tidak dapat melihat wajah pria yang sedang berhadapan dengannya karna terhalang helm yang iya pakai.

"chell lo kok udah sekolah bukanya lo masih sakit" tanya cwo itu.

"Gue bosen,btw lo siapa?" balas michell datar.

"Gue varo anjir, lo mau bareng gak"ucap varo sambil melepaskan helm yang iya pakai.

'Anjir ternyata dia varo kok gue gak bisa ciren sih'

"gak deh makasih gue nunggu bis aja"gumam michell

"Bentar lagi jam setengah tujuh nih lo telat entar, udah bareng gue aja yuk" paksa varo sambil menarik tangan michell menuju motornya.

"Ehh..ehh paansih lo narik' kan gue bilang gue gamau ikut dengan lo ngerti ga sih" kesal michell sambil melepas cekalan tangan varo.

"Gue gak nerima penolakan"balas varo datar.

'usshhh pemaksa banget, udah deh mau gamau harus ikut gue.'

! ! !

motor yang di kendarai varo pun sudah memasuki pekarangan sekolahan. michell nampak risih karna sedari tadi mereka berdua menjadi pusat perhatian siswa/siswi sma pelita.

Banyak cibiran cibiran yang michell dengar membuat hatinya mendadak panas dan emosi.

"Dia bareng sama calon pacar gue aaaa"

"Idih muka sok cantik gak cocok lo sama varo"

"Dasar cabe kecentilan bakal ada versi jalan baru di sekolahn kita gaes haha"

"Muka nya datar gak cocok sama varo yang imut-imut gitu"

Varo mempercepat langkahnya agar iya menyamai langkahnya dengan langkah michell.

"Chell lo jalan cepet bener sih, udah perkatan mereka gak usah lo denger" ucap varo dengan napas tersengal.

Langkap michell terhenti ketika iya mendengar tutur kata dari mulu varo

"Nah gitu dong berhenti kek dari tadi, jadi gue gak cape ngejer' lo"

"Ini semua gara' lo tau gak. gue jadi bahan omongan anak' satu sekolah kalau lo gak maksa gue buat ikut dengan lo. ini gak bakal terjadi udah cukup gue menderita di rumah jangan buat gue menderita di sekolah juga ngerti lo, mulai sekarang lo jauh' dari gue msekipun lo temen abang gue." jelas michell dan langsung meninggalkan varo di koridor sekolah.

"Chell bukan gitu elahh, sorry deh kalau gue bikin kesalahan"teriak varo.

Siswa/siswi yang di koridor pun kaget pasalnya baru kali ini mereka mendengarkan michell mengucap kata' panjang seperti tadi.

"Itu michell kan yang berbicara tadi"

"Sumpah si datar kerasukan apa tumben ngomongnya panjang banget"

"Anjir lo pada vidioin gak"

varo langsung bergegas ke kelas iya menghiraukan cibiran dari anak' satu sekolah,pasalnya iya juga kagetm mendengar michell berbicara panjang lebar seperti tadi.

"Michell michell lo bikin gue jadi tambah sayang aja"batin varo sambil tersenyum.

tbc~

Yuhuu jangan lupa vote and komen ya manteman :)

-Jangan lupa fllw ig admn@maurnxndrn
See you gaess

Selamat menunaikan ibadah puasa :)
Semangat puasanya!!!
01/05/20

M I C E L LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang