"Bagian 16"

368 22 0
                                    

Sudah genah Satu minggu michell di rawat di rumah sakit itu sanggat membuat dia bosan.rasanya ingin pulang kerumah namun niatnya di urungkan setiap iya menginginkan ingin pulang iya selalu di hantui rasa ketakutan.

apalagi rumah yang iya tempati sudah seperti neraka baginya,bagaimana tidak seperti neraka jika di huni dua monster yang begitu kejam,tidak ada rasa kemanusiaan,tidak ada perhatiian sedikitpun.

Michell menitikan airmata iya mengingat dimana iya di siksa dan di hina. Kenapa semesta begitu kejam kepadanya kenapa nasib tidak berpihak baik kepada hidupnya kenapa hidupnya menjadi hancur seperti ini.

Tidak ada lagi kasih sayang,tidak ada lagi perhatiian.'Aku udah kehilangan sosok ibu,haruskan aku juga kehilangan figur seorang ayah.'

"Apa ayah gak tau kalau aku masuk rumah sakit?"Pikir michell.

"Apa bang nathan gak ngasih tau ayah,kenapa ayah gak dateng sampai sekarang, bahkan aku mau keluar dari rumah sakit pun ayah belum dateng."

Michell melirik hpnya iya kembali menitikan air mata ketika terpampang jelas foto seorang yang dulu iya banggakan,seorang yang dulu iya anggap pahlawan,seorang yang dulu iya anggap cinta pertamanya,seorang yang dulu memberikan cinta dan kasih sayang.

Semuanya sirna begitu aja sekarang iya menganggap orang yang dulu iya bangga-banggakan kepada teman-temannya berubah seperti monster yang kejam.

"Ayah hikss kenapa ayah berubah sekarang.apa ayah gak sayang michell sama bang nathan lagi,iya ayah"tanya michell sambil memandangi foto gilang.

"Aku udah kehilangan bunda aku gamau juga kehilangan ayah hikss,bunda udah pergi jauh ninggalin kita aku gamau ayah pergi jauh juga hiksss"

Nathan dkk yang baru tiba pun terkejut melihat michell menangis. mereka langsung cepat menghampiri michell nathan pun merasakan kesedihan yang michell rasakan.

"Hey chell are you oke? lo kenapa nangis lagi"tanya varo dengan nada khawatir.

"tenang dek ada abang disini,hey jangan nangis"ucap nathan sambil memeluk michell.

tangis michell semakin membesar ketika iya berada di pelukan nathan iya memeluk abangnya begitu erat. "Aa..pa ayah gak mau jenguk michell bang? apa ayah benci sama michell bang,iya kan bang"tanya michell lesu.

"Ga..gak kata siapa ayah sayang kok sama michell.ayah mau jenguk kamu cuman pekerjaan ayah masih banyak jadi dia cuman nitip salam aja"balas nathan sambil menahan air matanya.

"apa segitu pentingnya pekerjaan ayah dari pada aku hiksss, segitu semangatnya ayah cari uang sampai-sampai iya lupa sama aku"

varo dkk menatap michell dengan sendu terlebih lagi febby sudah menangis di pelukan gio baru kali ini iya melihat sahabatnya sekacau ini, michell amat terpuruk.

"gak dek buang jauh-jauh pemikiran kamu, ayah gak mungkin ngelupain kamu,ngelupain kita oke" jelas nathan sambil menangkup kedua pipi michell.

"bang uang bukan kebahagiaan apa ayah rela ninggalin kebahagiannya demi uang, ninggalin keluarganya, la..lagi pula ayah katanya keluar kota cuman satu minggu ini bukan satu minggu lagi bang"

"udah jangan nangis lagi abang ikutan nangis kalau kek gini jadinya,michell gamau kan liat abang nangis" ucap nathan sembari menghapus air mata michell.

michell membalas dengan anggukan " ka..kapan aku boleh pulang?"tanya michell dengan nada bergetar.

"hari ini" jawab nathan dkk serempak.

"Yaudah kamu siap' ya abang mau nebus obat kamu dulu. Jangan nangis lagi adik kecil abang"lirih nathan sambil mecium kening michell.

"Chell gue bantu beres' ya, uhh gue rindu banget sama lo" pekik febby iya langsung memeluk michell dengan erat.

"Kapan lo dateng, perasaan tadi gue gak liat deh"tanya michell bingung sambil melepas pelukan febby

"eleh gue dateng bareng bang nathan ey lo aja gak liat sibuk nangis sih" jelas febby dengan wajah cemberut.

"ngapa lo cemberut gitu"

"gapapa. lo pasti bosen ya disini chell?"

"Gak malahan gue seneng pengen gamau pulang dari sini"

"Ha..hah seneng?,ni anak sarap deng kek nya masa dirumah sakit seneng gue aja mau muntah bau obat'an"

"Hmm seneng karna gue gak menderita dan gak tersiksa"tutur michell

febby yang merasa tidak enak hati pun langsung mengalihkan topik pembicaraan mereka. "Btw lo ada hubungan apa sama varo? ,kok tadi gue liat dia khawatir banget pas lo nangis kejer kek tadi" kekeh febby sambil menahan senyum.

"Gada apa-apa"

"Emm yang bener nih, kok gue gak percaya ya atau jangan' kalian pacaran?"

"Isss apasih lo ngaur aja, ayok ah beres-beres"

"Semoga dia pria yang bisa bikin lo tertawa chell dan gak merasakan kesedihan lagi"batin febby.

***

Mobil yang di kendarai nathan sudah memasuki pekarangan rumah.sedari tadi nathan memandangi wajah michell seperti ketakutan,tubuh yang gemetar dan perasaan seperti deg'an.

"Ba..bang dirumah ada siapa"tanya michell dengan nada bergetar.

"Pasti ada nenek lampir sama anaknya, kamu gak usah takut ada abang oke"balas nathan sambil memegangi tangan michell.

perasaan michell semakin menjadi jantungnya berpacu begitu cepat, kaki nya tiba' saya melemas kita iya berada di pintu awal, rasanya seluruh tubuhnya mati rasa iya merasa takut harus bertemu dengan sarah dan putri, mendengar suaranya saya membuat michell seperti hilang akal apalgi bertemu dengan orang nya langsung.

"Ayok chell masuk jangan bengong entar kesambet lagi"

"ii..iya bang ayo masuk"

Jantung michell serasa berhenti mendadak rasanya iya ingin pingsan sekarang juga kala iya mendengar suara bariton dari arah tangga.

"kalian sudah pulang,omo michell sudah sehat kok gak ngasih tau mamah sih" ucap sarah sambil menuruni anak tangga.

Deg.

"bunda bawa michell sekarang juga!!,fisik dan batin kamu harus siap mental yaa",batin michell.


Sesibuk apapun, sejauh apapun pergi, keluarga adalah tempat pulang. Uang dan popularitas tidak dapat membayar kebahagian dengan keluarga :)

Tbc

Yuhuuu jangan lupa vote and komen mantemann

-Jangan lupa fllw ig admn @maurnxndrn.
See you gaes

Selamat menunaikan ibadah puasa :)
Semangat puasanya!!!
30/04/20

M I C E L LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang