"Bagian 12"

356 27 2
                                    

"Michell kok lo tadi ninggalin gue sih",teriak febby sambil duduk si sebelah michell.

"gapapa",balas michell datar.

"yaudah deh, bentar lagi bell lo udah belajar?",tanya febby lagi.

"Dah"

"huftt,susah banget sih bikin lo ceria lagi chell,sama gue yang aja cuek banget",batin febby.

Bel pulang sudah berbunyi, semua murid berhamburan keluar dari kelas,michell menatap punggu teman temannya satu persatu hilang, iya bahkan menghela napas pelan,"Huftt rasanya ga pengen pulang kerumah gue",ucap michell sambil bersandar di kursi.

nathan dan rio bergegas keluar kelas,di susul gio dan varo, mereka berempat berencana akan latihan basket,"oy jadi kan latihan",tanya gio.

"Hm katanya jadi, soalnya kata pak bambang bakal ada turnamen bulan depan",balas rio.

"Varo gimana, lo mau kan masuk tim kita nanti?",tanya nathan.

"Hm gue usahain",balas varo sambil berjalan duluan.

"Sepupu lo kenapa?",tanya gio dan nathan kompak.

"Auu kek ayang michell aja datar",balas rio heran.

Varo mempercepat langkah nya menuju parkiran sekolah, namun langkahnya menjadi perlahan ketika iya melihat michell yang masih bersandar di kursi sambil memejamkan mata.

"Ngapain dia masih disitu",batin varo.

Varo berjalan menuju meja michell dan duduk di samping kursi michell,iya memandangi wajah michell dengan seksama"Cantik",pikirnya.

"Chell..michell,bangun oy lo ga pulang apa",ucap varo sambil menepuk pipi michell.

"Eughh,ngapain",balas michell datar.

"Bangunin lo, lo ngapain disini, ga pulang?

"Ini mau pulang",balas michell sambil bergegas keluar.

"gimana kalau gue anter",tanya varo sambil memegang lengan michell.

"Ga makasih, gue sama abang gue"

"Abang lo mau latihan basket,noh di lapangan",varo sambil menunjuk lapangan.

"taksi"

"Eh ayo seka--"

"Duluan"

Varo menatap punggung michell dan menghembuskan napas kasar "Huftt sulit kek nya buat naklulin dia",ucap varo sambil berjalan ke arah nathan dkk.

tidak butuh waktu lama michell sudah sampai dirumah, belum saja masuk kerumah iya sudah kena omelan oleh ibu dan saudari tirinya.

"Ini nih mah anak sok kecantikan, yang deket sama varo,yang aku ceritain itu",ucap putri sambil melipatkan tangan nya di depan dada.

"Maksud lo?"tanya michell

"Cihh sok gatau lo.lo pasti nyari perhatian dengan varo, iya kan"Desis putri sambil meludahi seragam michell.

" ckck anak kek kamu gak tau diri ya,udah secuil ebu tapi sok berlagak jadi berlian",bantah sarah dengan sinis.

"Hah secuil ebu??,apa mereka ga ngaca, jadi berlian karna harta bokap gue",batin michell.

"Awas lo deket' sama varo lagi,lo pasti tau akibatnya",ucap putri sambil memasuki rumah, diikuti oleh sarah.

"huftt gini nih kalau dirumah gada abang sama ayah, berasa jadi sampah gue",kekeh michell lesu.

michell memasuki kamar dengan terburu buru dan langsung merebahkan dirinya di atas kasur.baru saja ingin terlelap michell di kagetkan dengan teriakan putri dari arah pintu.

"MICHELL SIALAN LO. LO APAIN BAJU GUE",teriak putri dengan menahan emosi.

"Emm sorry put"

"Maap' kamu pikir kata maap kamu bisa balikin baju gue hah?!,gue gmau tau pokoknya lo harus ganti!"

"Lagian juga baju itu beliian bokap gue, lebay banget sih lo"

Plakkk

"Eh anjing lo pikir minta nya mudah hah?!,gtau diri lo gue aduin sama mamah lo liat aja",ucap putri sambil berjalan keluar kamar.

"Hikss cuman karna baju,gue di perlakukan begini",lirih michell sambil memegangi pipinya.

Sementara di bawah putri terus saja memanggil nama mamahnya, baginya ini adalah kesempatan emas untuk membuat hidup michell sengsara,"liat aja michell bentar lagi lo bakal mampus!"Batin putri.

"MAHH....MAMAHH LIAT GEHH BAJU AKU JADI RUSAK KARNA ANAK SIALAN ITU!!"

"Ada apa sih sayang,hemm kenapa kau begitu kesa--KENAPA DENGAN BAJU KAMU",sarah yang melihat baju putri sudah tidak terbentuk lagi pun langsung marah.

"Gara' michell mah, huaa ini baku kesayangan aku mah hiksss",lirik putri dengan tangis palsunya.

"Kurang ajar.dimana dia sekarang hah,biar mamah kasih pelajaran anak gatau diri berani'nya dia merusak baju kamu"

"Yess berhasil, siapa' michell sayang haha bentar lagi lo bakal menderita",batin putri.

putri langsung bersorak senang setelah mendengar ucapan sarah, iya sangat bahagia ketika melihat michell menderita"Di atas mah dia, hikss baju aku",sarah begitu nampak emosi. Iya langsung mengambil baju yang ada di tangan putri dan langsung berjalan menaiki anak tangga"Ayok kita ke atas"ajak sarah.

Sesampainya di depan kamar michell sarah langsung saja mendorong pintu kamarnya begitu kuat dan menimbulkan suara begitu keras.

BRAKKK!!

Michell mendengar suara pintu kamarnya di dorong begitu keras pun terlonjak kaget, iya sudah berpikir bahwa sebentar lagi hidup nya bakal menderita.

"MICHELL SINI KAMU.BERANI' NYA KAMU MERUSAK BAJU ANAK SAYA HAH!!,KAMU IRI TERHADAP PUTRI, IYA KAN MENGAKU SAJA!",ucap sarah yang sudah begitu emosi, iya menghampiri michell dan langsung menjambak rambutnya.

"aa..aku ga sengaja mah beneran hiksss"Balas michell yang sudah menangis.

"Liat saja akan saya adukan kamu dasar anak kurang ajar"

"Hikss mah aa..aku bener gak senga--",ucap michell terhenti ketika sarah menamparnya begitu keras.

Plakkk

"Ini buat kamu yang sudah merusak baju anak saya"

Plakkk

"Ini buat kamu yang sudah kurang ajar terhadap saya dan anak saya!"

Plakkk

"Dan satu lagi buat anak gatau diri seperti kamu"

Sementara putri melihat kejadian itu dari pintu tersenyum bahagia, iya sangat sangat senang melihat penderitaan michell hari ini"Mampus hahah"

sarah sudah seperti kesetanan iya nampak begitu emosi terhadap michell dan terlepas kendali, setelah menampar michell dia langsung bergegas keluar di susul oleh putri.

Michell memegangi pipinya yang begitu amat nyeri, empat kali sudah iya menampatkan tamparan hari ini, cukup puas baginya, "Hikss batin gue sakit, fisik gue juga sakit".

michell tak kuat menahan penderitaan ini iya cepat' berlari ke kamar mandi dan untuk kedua kalinya iya melukai dirinya sendiri.

"Bunda michell kangen sama bunda".

-TBC
Yuhuu jangan lupa vote dan komen manteman :)

-Jangan lupa fllw ig admn @Maurnxndrn
See you gaes

M I C E L LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang