" bagian 24 "

33 4 0
                                    

Varo bergegas lari menghampiri michell yang sudah tidak sadar kan diri di lantai." bangun cell lo pasti kuat, bertahan demi gue dan yang lain."

sementara gio dan rio masih sibuk mencari michell di setiap sudut sekolah. " Yo kita udah dari tadi cari michell tapi gak ketemu-ketemu juga, apa sebaik nya kita telpon si varo siapa tau dia udah ketemu sama michell."

" Kenapa gak dari tadi kepikiran sih anjir, sebentar gue telpon si kulkas dulu." ucap rio sambil membuka ponsel nya hendak menelpon si varo.

Varo is calling..

" panjang umur baru juga mau di telpon " gumam rio sambil mengangkat telpon dari varo.

" Oy lo dimana kita dari tadi cari michell belum ketemu."

". . . ."

" Apa lo udah di parkiran, Oke gue sama gio kesana." ucap rio sambil mematikan ponsel nya.

" Ayok gi michell udah ketemu sama vero di parkiran keadaan michell bener' memprihatinkan."
ucap rio sambil berlari menuju parkiran di susul oleh gio.

S K I P !!!!
sesampainya di parkiran rio dan gio menghampiri vero yang sedang sibuk mengobati luka michell.
mereka memejamkan mata sesaat melihat keadaan michell yang begitu mengenaskan.

luka dimana mana yang membuat mereka hampir menitikan air mata. " Nathan tau kondisi michell sekarang ver?." tanya gio sambil mengamati wajah michell.

" Belum.. Rio lo bawa mobil biar gue yang jaga michell di belakang kita ke rumah sakit sekarang biar nathan kita kasih kabar kalau sudah tiba di rumah sakit nanti." balas varo sambil nahan kepala michell di pangkuan nya.
" Oke ver, Gi buruan masuk."

   Sesampainya nya di rumah sakit vero bergegas membawa michell terburu buru
" Dokter, Suster tolong temen saya." Teriak vero sambil berlari menghampiri suster.
" Baik silahkan kalian tunggu di luar biar kami menangani nya." ucap suster tersebut sambil membawa tubuh michell masuk ke dalam ruangan.

" ANJING, BANGSAT kenapa bisa kita kecolongan lagi, kalau sampe gue tau dalang di balik semua ini bakal gue dia AKHHHH." Ucap vero frustasi sambil meninju tembok.
" Lo sabar gue hubungi nathan dulu biar dia ke sini liat kondisi adek nya." balas gio sambil menekan ponsel nya
" Lo duduk dulu ver, tenangin pikiran lo kita tunggu sampe nathan dateng." Rio berusaha menenangkan vero.

beberapa menit kemudian..

Terlihat jelas seorang laki-laki tergesa gesa memasuki rumah sakit. iya melihat teman' duduk di lantai sambil memandangi ruangan dengan tatapan khawatir.

" GIMANA KEADAAN ADEK GUE VAR,YO,Gi. Dia baik' aja kan adek gue gak akan ninggalin gue kan iya kan, kenapa diam aja kalian bertiga bangsat." maki nathan menggebu gebu sambil menarik seragam vero.

" Adik lo masih di dalam, Kita juga lagi nunggu dokter keluar dari tadi belum keluar' lo sabar jangan emosi lo ga liat tadi vero kacau banget liat keadaan adik lo nat." Rio berusaha melepaskan cengkaman tangan nathan di baju vero.

" Hiksss lo tau gue abang yang gagal, gue gagal jaga adik gue sendiri gue ga pantes di sebut sebagai abang hikss lo tau yo sakit banget gue liat adek gue masuk rumah sakit terus." Balas nathan sambil menangis memandang ruang inap adik nya.

" Lo jangan lemah anjing bangun kalau michell liat lo lemah dia pasti sedih, kita semua ga boleh lemah oke kita harus cari pelaku nya siapa."

semua tanpa sedih melihat ruangan michell, nathan yang berusaha masuk ke ruangan michell di tahan oleh rio dan gio sedangkan vero menahan tangis di pojokan dinding.
beberapa saat dokter keluar sambil memasang muka sedih " Keluarga pasien ada saya ini membicarakan hal penting."

" Saya dok, saya kakak nya ada yang mengkhawatirkan dengan adik saya?." tanya nathan

"keadaan adik kamu sunggu menyedihkan tidak cukup parah cuman ketika dia bangun jangan tanyakan dulu perihal kejadian yang menimpa dia takutnya itu membuat trauma, kalau begitu saya permisi dulu"

nathan memasuki ruangan iya memandang tubuh michell yang penuh dengan memar' " Dek abang janji sama kamu, Abang akan cari pelaku nya dan bakal abang buat dia seperti kamu bahkan lebih." nathan mengepalkan kedua tangan nya lalu pergi dari ruangan michell. " Ver gue titip adek gue kalau ada apa' langsung hubungin gue lo berdua mau ayok ikut gue." lanjut nathan sambil berjalan keluar ruangan.

sementara di sana seseorang melihat dari cctv apa yang terjadi kepada anak nya. mulai dari di rumah sampe di sekolah iya menyaksikan perlakuan mereka terhadap anaknya.
" Jadi selama ini kamu di siksa sayang, mereka hanya berpura-pura menyayangi kamu, tunggu sayang akan papa balas."

_selamat membaca_
:)

M I C E L LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang