Ong SeongWoo

235 35 21
                                    


Sebelum baca, aku mau ingatin jangan ada di skip ya bacanya. Nanti takutnya gak ngerti alur ceritanya, kalau memang ikutin cerita ini dari awal. Soalnya bakal banyak Flashback.

Yang baru ikutin cerita ini juga harap dari bagian satu bacanya jangan di skip ya..

Terimakasih...


Ong SeongWoo

" Terimakasih sudah kembali sayang " Ucap Bibi Jiwon yang sudah memeluk Jei, mereka menangis bersama. Aku dan Paman GongYoo hanya dapat tersenyum melihat itu. Semoga kedepannya akan berjalan baik.

Semoga...

.

.

.

Aku memandang Sejeong yang tidak berhenti menumpahkan air matanya sedari tadi di samping Daniel. Aku tau dia begitu menyesal, tapi aku juga perlu tau apa alasan dibalik dia lebih memilih pergi meninggalkan Daniel waktu itu.

" Jei.. " Panggilku yang juga duduk di samping Daniel bersebrangan dengannya

" Hm ?" Sahutnya tanpa mengalihkan padangannya dari Daniel, lagi lagi dia terus terus mengusap telapak tangan Daniel, pipi Daniel, serta tak berhenti mengucapkan kata maaf. Aku menghela napas ringan, sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat untuk menanyakan perihal itu kepada Sejeong. Lebih baik aku meninggalkan mereka berdua...

" Paman pergi dulu " Ucapku tanpa direspon oleh Sejeong.

.

Aku ke keluar ruangan dan tidak tau mau kemana. Bibi dan Paman kembali pulang ke rumah, karena memang aku menyuruh mereka pulang. Aku rasa mereka butuh istirahat..

Aku duduk di salah satu kursi di lorong tak jauh dari ruangan Daniel. Susananya sungguh sepi, wajar ini sudah pukul 11 malam. Semua pasti sudah istirahat. Aku memandang kosong lantai lantai yang aku pijak sekarang, terbesit dipikiranku takut akan kehilangan Daniel. Tidak tidak Ong.. Kenapa kau bisa berpikir seperti itu. Aku tau semua orang akan mati, tapi aku berharap jika nyawaku terlebih dahulu yang Tuhan cabut. Jangan Daniel ataupun Sejeong. Karena aku tidak akan sanggup menerima dan menghadapinya. Cukuplah kedua orang tuaku yang sudah pergi meninggalkanku.

YA, Ayah dan Ibuku sudah meninggalkanku sendiri. Fakta sebenarnya aku adalah seorang anak yatim piatu. Miris bukan ?

Sedikit cerita tentang diriku...

.

Aku dibesarkan dari keluarga yang sangat sederhana, Ayahku seorang pegawai polisi biasa dan Ibuku seorang penjahit baju pesanan di daerah tempat tinggalku dulu.

Aku teringat bagaimana bahagianya aku dulu saat mereka berdua ada disisiku, mereka begitu menyayangiku dan membesarkanku dengan sangat baik. Ayah dan Ibuku adalah inspirasi hidupku selama ini.

Ayah..

Dia memang hanya pegawai biasa, tapi dia sangat giat dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya. Ayah pernah mengatakan kepadaku, apapun pekerjaanmu nikmati dan jadilah pribadi yang bertanggung jawab. Karena pekerjaanmu adalah amanah bagi orang yang mempercayaimu. Jangan pernah mengeluh sedikipun. Kata-kata yang selalu kuingat sampai saat ini.

Tapi.. Aku harus kehilangan dirinya ketika usiaku menginjak 12 tahun, saat itu aku masih duduk di sekolah dasar. Ayah meninggal dunia ketika dia sedang bertugas, dimana waktu itu sedang terjadi peperangan politik di korea sehingga memakan beberapa korban jiwa, termasuk Ayahku. Setengah hidupku hancur ketika mengetahui kabar itu, selama sebulan aku mengurung diri dirumah karena kepergian Ayahku. Aku dan Ibu hidup semakin apa adanya, bahkan aku hampir dikelurkan dari sekolah karena tidak bisa membayar tagihan setiap bulannya. Syukurlah hal itu tidak terjadi, karena sosok mulia sudah menolongku dan Ibuku.

My Daddy Kang Daniel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang