Ong SeongWooAku berlari secepat mungkin menju lokasi bersama Pak Kim
Air mataku tak berheti jatuh
Bibirku terus mengucapkan doa untuk Sejeong dan Daniel
Mataku membulat melihat Sejeong terbaring lemah di jalan
Beberapa orang mencoba memberi pertolongan padanya
Aku melakukan hal yang sama seperti Daniel waktu itu, membawa Sejeong kedalam pangkuanku.
Kutatap Gyuri yang menangis sedari tadi
" APA YANG TERJADI GYURI ! " Bentakku padanya
Gyuri tidak menjawab dan hanya berlutut memegang tangan Sejeong
" Jei.. Jei..Sadarlah.. " Aku menepuk pipinya
Darah segar terus mengalir di belakang kepalanya. Aku melepas jaketku dan menahan darah itu agar tidak terus keluar.
" PAK KIM ! DIMANA AMBULANS ! "
" Mereka akan segera tiba tuan"
" Jei.. Jei.. Ini Paman.. Bukalah matamu, kamu harus bertahan Ok. Demi Daddy mu.. Jei hiks. Paman mohon buka matamu.. " Aku membawa dia kedalam pelukanku.
Ambulans datang, para petugas membantu mengangkat Jei masuk kedalam.
.
.
.
Didalam Mobil Sejeong mendapat pertolongan pertama, aku hanya dapat melihat itu. Tanganku tidak lepas dan terus menggenggamnya, mengusapnya, serta menciumnya berkali kali.
" Jei.. Buka matamu.. " Gumanku melihatnya tidak ada respon sama sekali
" Bagiaman keadaanya ?" Tanyaku
" Kita sedang berusaha Tuan " Mereka terus terussan melakukan pertolongan pertama itu.
" Daniel.. Aku harap kau baik-baik saja disana. Tolong berikan kekuatanmu pada Jei.. Aku yakin ikatan batin kalian begitu kuat " Batinku menatap Sejeong
.
.
.
Tidak lama, kami sampai di rumah sakit..
Adegan kejadian Daniel seperti terulang kembali, hanya saja kali ini Sejeong yang terbaring di kasur itu.
" Maaf Tuan.. Anda tidak boleh masuk" Ucap Salah satu suster
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy Kang Daniel [Completed]
General Fiction" Aku mencintaimu Kim Sejeong " " Tapi kamu adalah Daddy ku Kang Daniel " " Lupakan itu " . " Kenapa kalian harus memiliki ikatan keluarga " " Aku merindukan kalian " My Diary..