Ong SeongWoo
" Nenek.. " Ucap Sejeong menggantung
" Apa Jei.. Ceritalah " Paksaku
" Nenek mengajakaku bertemu dihari itu "
.
.
Flashback
Kim Sejeong
Pagi itu, aku baru saja selesai dari ritual mandiku. Tiba-tiba smartphone ku berdiring dan kulihat nama nenek tertera. Ada apa ?
" Halo Nenek ?" Ucapku begitu senang, jarang-jarang nenek menghubungiku, wajar dia sangat sibuk.
" Halo Jei.. Kamu di rumah ?" Keningku berkerut karena nada bicara Nenek begitu datar dan sedikit dingin. Apa perasaanku saja ?
" Iya Nenek, Jei di rumah. Ada apa ?"
" Bisa kita bertemu pagi ini ?"
" Tentu saja, jam berapa dan dimana ?"
" Jam 8 di butik Nenek, bisa ?"
" Tentu saja bisa "
" Oh ya, Jangan beritahu Daddymu, dan pergi dengan taxi saja. Tidak perlu diantar Pak Kim paham ?"
Ada apa ini ? Kenapa perasaanku tidak enak. Ah, daripada berpikir begitu lebih baik aku turuti saja apa yang Nenek minta. Mungkin memang ada sesuatu yang penting.
" Baik Nenek, Jei bersiap-siap dulu "
" Baiklah, hati-hati diajalan. Sekali lagi Nenek ingatkan jangan beritahu Daddy mu "
" Ba-"
Tut!
Astaga ada apa ini ? Kenapa sikap Nenek benar-benar sangat aneh ?
Cepat-cepat aku memakai pakaianku dan turun menyusul Daddy yang sudah menungguku di meja makan untuk sarapan pagi.
.
" Lama sekali " Ucap Daddy melihat kedatanganku, aku hanya meresponnya dengan cengiran kuda.
" Daddy berangkat kerja setelah ini ?" Tanyaku basa basi menyantap roti dan susu yang sudah disediakan di atas meja.
" Hm, kenapa ?"
" Tidak papa "
Kami sarapan diselimuti keheningan. Daddy terlihat sibuk dengan sarapan dan Tab nya, sedangkan aku hanya memandang Daddy dan memikirkan soal Nenek.
" Daddy tau Daddy tampan, tidak perlu melihat Daddy sampai seperti itu " Ucap Daddy tanpa mengalihan pandangannya dari Tab.
" Ish.. Siapa juga yang melihat Daddy " Kesalku, kenyataanya memang aku menatapnya dari tadi. Otakku bertanya tanya kenapa Nenek melarangku memberitahu Daddy untuk bertemu denganya. Apa ada masalah antara Daddy dan Nenek ?
" Sudah tertangkap basah tidak mau mengaku, dasar " Daddy tekekeh, aku tau dia sedang menggodaku.
" Terserah " Jawabku malas, lagi-lagi Daddy hanya tertawa. Tiba-tiba dia berdiri dari duduknya dan berjalan mendekatiku.
" Terserah apa hm ?" Daddy mendekatkan wajahnya tepat di depan wajahku. Aku menelan ludah gugup.
" Apa ?" Tanyaku menahan rasa gugup
" Hahaha kamu ini " Daddy mengacak ngacak rambutku dan mencium keningku cukup lama. Aku hanya bisa memejamkan mata menikmati ciuman lembut dari Daddy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy Kang Daniel [Completed]
General Fiction" Aku mencintaimu Kim Sejeong " " Tapi kamu adalah Daddy ku Kang Daniel " " Lupakan itu " . " Kenapa kalian harus memiliki ikatan keluarga " " Aku merindukan kalian " My Diary..