Tenang dan damai. Itu yang dirasakan oleh Kalea dan Papa Niko di dalam mobil saat ini. Ditemani dengan alunan-alunan lagu milik Melly Goeslaw, BCL, sampai Fiersa Besari juga dilantunkan. Kalea yang tak sadar karena asik mendengarkan lagu, dan membuat Papa Niko menegur anaknya.
"Kalea, sudah sampai nih," ucap Papa Niko sembari mengusap kepala anaknya.
"Eh! Heheh iya Pa, aku malah ngelamun. Yaudah Pa, aku masuk dulu ya," jawab Kalea dan menjulurkan tangannya untuk menyalimi Papa Niko.
"Belajar yang rajin ya sayang!" tegas Papa Niko sambil menyalami Kalea.
"Siap 86 komandan! Assalamualaikum Pa," Kalea keluar dari mobil.
"Waalaikumsalam," jawab Papa Niko dan melajukan mobilnya untuk ke kantor.
>_<
SMA Pramestara, salah satu sekolah ternama di Jakarta. Gedungnya menjulang tinggi, fasilitas yang dijamin tidak mengecewakan, dan jangan lupakan organisasi juga ekstrakulikuler yang dipunya. Sudah dipastikan prestasi yang diraih juga banyaknya luar biasa.
Kalea melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Dilihatnya lapangan sekolah. Tidak begitu banyak siswa-siswi yang lalu lalang. Ada juga segerombolan siswa di pohon dekat dengan ruang guru.
Jam dipergelangan Kalea menunjukan pukul 06.40 WIB, yang menandakan 20 menit lagi ia akan memasuki kelas baru dan bertemu teman baru. Kalea memutuskan untuk ke ruang guru agar bisa diberi arahan tentang kelas baru yang akan ditempati. Namun tidak disengaja, ada wanita yang menabraknya dari belakang.Bruk Bruk
"Aduh," rintih Kalea yang kesakitan karena jatuh."Eh sumpah!" wanita itu terkejut lalu menoleh ke arah Kalea. "Aduh maaf ya," ucap wanita dengan jepit rambut berwarna merah muda.
"Cantik," gumam Kalea yang masih duduk.
"Maaf banget ya, gue bener-bener ga sengaja," si wanita itu meminta maaf lagi ke Kalea. "Sini gue bantu," wanita itu membantu Kalea bangun
"Santai aja, ga masalah kok," ucap Kalea tak ada masalah sembari membersihkan roknya.
"Omong-omong, lu anak baru?" wanita itu bertanya.
"Iya, gue pindahan. Lo juga anak baru?" Kalea balik tanya.
"Sama, gue juga pindahan. Nama gue Naqila, gue kelas 2, gue pindahan dari Jogja. Lo sendiri?" ucap wanita yang dikenali sebagai Naqila sambil menjulurkan tangannya.
"Gue Kalea, gue juga kelas 2, pindahan Surabaya," jawab Kalea menjabat tangan Naqila.
"Asik seangkatan, heheh. Lo mau ke ruang guru? Gue ngikut ya!" pinta Naqila.
"Iya Qil. Ayo!" ajak Kalea.
>_<
Mereka berdua menjadi sorotan karena seragam mereka yang berbeda. Namun itu tidak menjadi masalah bagi mereka berdua. Pada akhirnya mereka harus melewati segerombolan siswa dengan atribut kelas bertuliskan XII di lengan kiri, yang menjadi pertanda bahwa segerombolan itu adalah kakak kelas Kalea dan Naqila. Mau ataupun tidak mau, mereka harus melewati segerombolan siswa di depannya.
"Serius kita lewat depan mereka?" tanya Naqila tidak percaya.
"Ya seriuslah Qil!" tegas Kalea. "Mau lewat mana lagi? Terbang? Emang lo punya sayap?" tanya Kalea bercanda.
"Punyalah, gue itu bidadari," gurau Naqila.
"Bodo amatlah," ucap Kalea pasrah.
"Tapi, tu wa ga pat ma nam juh pan. Gila aja itu orang rame-rame amat mau rapat romusha apa ya?" kata Naqila sambil menghitung jumlah kakak kelas yang akan mereka lewati.
"Ih lo mah kerajinan, udah ah ayo!" kata Kalea dan meraih tangan Naqila.
"Bentar, gue mau doa dulu. Semoga kita sampai tujuan dengan selamat. Aamiin. Ayo!" ucap Naqila. Sementara Kalea, dia hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah teman barunya.
Saat melewati segerombol siswa itu, ada siswa yang menggombali Kalea dan Naqila.
"Kiw, cewek. Godain aku dong," goda salah satu siswa berbadan kekar dan cukup menakutkan bagi Kalea dan Naqila.
"Jangan mau, si Naren kalo makan banyak. Malu bawa pacar kalo makan nambah 3 kali," ucap siswa yang lain.
Seketika tawa segerombolan siswa itu pecah. Kalea hanya diam dan menarik tangan Naqila agar terhindar dari siswa-siswa yang sedang tertawa pecah.
"Sinting kali tu orang ya," kesal Naqila.
"Udah Qil, sabar aja. Mending kita tanya sama guru aja, siapa tau kita sekelas," ucap Kalea meredakan kekesalan Naqila.
"Aamiin. Pengen deh sekelas bareng sama lo," kata Naqila yang seketika merubah wajah menjadi tersenyum.
Mereka berdua bertanya kepada guru cantik dan bisa di bilang masih muda.
"Maaf permisi Bu, saya sama teman saya anak baru Bu. Kalau mau tanya kelas bisa ke siapa ya?" tanya Kalea dengan sopan.
"Oh kamu Kalea, kamu Naqila ya?" tunjuk guru itu.
"Iya Bu," jawab Kalea dan Naqila bersama.
"Saya Bu Dewi, pas banget kalian sekelas. Kalian berdua dapat kelas XI IPA 2, dan jam pertama di isi sama pelajaran saya," jelas Bu Dewi.
"Oh oke. Terima kasih banyak Bu," ucap Kalea.
"Waktu masuk sebentar lagi. Ibu mau siapkan buku dulu, kalian bisa tunggu di kursi," kata Bu Dewi sambil menunjuk kursi dekat pintu ruang guru.
"Siap Bu," ucap mereka berdua dan menuju kursi yang ditunjuk Bu Dewi.
Hari ini adalah kisah baru dari Kalea dan Naqila. Mereka berharap akan menemukan teman-teman yang menyenangkan.
>_<
'Halo! Sehat selalu ya ayangie. Jangan lupa untuk cuci tangan! Trimakasi yang sudah membaca.
Vote komennya ayangie💗Salam cinta dari jodohnya Jackson💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kamu
Teen FictionPernah berjuang? Gimana rasanya? Jatuh bangun memang hal wajar dalam sebuah perjuangan. Namun tidak untuk Mahesa Taruna Sanjaya. Dalam prinsip hidupnya, ia harus selalu bangun dan tak pernah jatuh. Sampai sosok Kalea Sajani Vimala hadir dalam hidupn...