Vote komennya yup : )
>_<
Saat ini keadaan rumah Mahesa sangat sepi, hanya ada dirinya dan Bi Ana. Ayahnya? Entah kemana. Naqila tentunya bersenang-senang dengan Kalea di mall. Sudah tiga jam Mahesa tidur siang, dan sekarang sudah pukul 16.00 WIB. Lalu Mahesa beranjak untuk sholat ashar. Walau suka cari masalah, Mahesa tidak pernah melupakan tugasnya sebagai muslim. Setelah sholat ashar, Mahesa turun untuk menonton televisi. Baru sebentar menonton televisi, terdengar suara toa masjid. Namun bukan adzan maghrib.
"ASSALAMUALAIKUM,"
Itu suara Naqila yang sedang menenteng tiga tas belanjaan lalu menghampiri Mahesa yang duduk di sofa.
"Dibilang ga usah teriak!" kesal Mahesa. "Dulu lo di Jogja kuping gue aman sejahtera, sekarang rasanya pengen pecah anjir," hina Mahesa.
"Biarin dong," jawab Naqila.
"Belanja apa aja lo? Duit banyak dapet dari mana? Ngepet ya lo?" ejek Mahesa.
"Iya ngepet, Kak Mahes babinya," kesal Naqila.
"Sembarangan!" kata Mahesa.
"Capek Ila debat mulu sama Kak Mahes. Nih," ucap Naqila sambil menyodorkan satu tas belanjaan.
"Apaan nih?" Tanya Mahesa sambil mengambil tas belanjaan lalu membukanya.
"BUTA APA GIMANA? ITU JELAS-JELAS BISA DILIAT!,"kesal Naqila.
"Santai dong," kata Mahesa. "Wih cakep jir," kata Mahesa membuka kotak berisikan miniatur alat musik.
"Bilang apa?" tanya Naqila.
"Ga bilang apa-apa," jawab Mahesa tanpa dosa yang masih melihat-lihat miniaturnya.
Bug
"Kok gue ditampol pake bantal?!" tanya Mahesa kesal karena Naqila melempar bantal ke arahnya."Emang bener-bener. Makasih kek, apa kek, nyesel beliin begituan," jawab Naqila.
"Kan gue ga minta lo beliin beginian," kata Mahesa.
"Hufttt," Naqila menghela napas dengan sabar. "Mending bahas yang lain," ucap Naqila.
"Bahas apaan?" tanya Mahesa yang masih saja melihat miniaturnya.
"Tadi pagi Kak Mahes lari bareng Kalea? Kok ga bilang Ila? Terus tadi makan bubur juga? Kok Ila engga dibeliin?" tanya Naqila bertubi-tubi.
Mahesa langsung menengok ke arah Naqila. "Satu-satu anjir!" kata Mahesa.
"Tadi lari sama Kalea?" tanya Naqila lagi.
"Hm. Tau darimana?" tanya Mahesa.
"Kok ga bilang Ila?" tanya Naqila tanpa menjawab pertanyaan Mahesa.
"Lo cepu, nanti bilang-bilang bunda. Terus gue dicie-ciein bunda. Malu anjir," jawab Mahesa sadis.
Bug
Lagi-lagi, Naqila melempar Mahesa dengan bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kamu
Teen FictionPernah berjuang? Gimana rasanya? Jatuh bangun memang hal wajar dalam sebuah perjuangan. Namun tidak untuk Mahesa Taruna Sanjaya. Dalam prinsip hidupnya, ia harus selalu bangun dan tak pernah jatuh. Sampai sosok Kalea Sajani Vimala hadir dalam hidupn...