Sebelumnya, selamat hari raya idul fitri. Mohon maaf lahir dan batin. Maafin kesalahan aku sama kalian : ) Apa lagi kalo telat up : ( Maaf yaaaa.
Hehehe yaudah selamat membaca : )>_<
Pelajaran Bahasa Indonesia di XI IPA 2 baru saja berakhir. Bu Dewi selaku guru yang mengajar segera pamit saat bel istirahat berbunti dan diikuti oleh murid-murid yang berhamburan keluar kelas. Naqila sedang menunggu Kalea menyelesaikan catatannya sedangkan Vara dan Litha sudah duluan ke kantin untuk memesan terlebih dahulu.
"Masih banyak?" tanya Naqila.
"Satu baris lagi, tunggu ya," jawab Kalea yang diangguki oleh Naqila.
Selesai menulis catatan, Kalea merapihkan bukunya.
"Ayo!" ajak Kalea.
Mereka berdua berjalan menuju kantin. Sampai kantin, mereka mencari meja yang ditempati Vara dan Litha. Menemukan meja yang ditempati sahabatnya, mereka segera duduk.
"Maaf lama," ujar Kalea sambil duduk.
"Iya gapapa," jawab Litha lembut.
"Kok baru minumnya? Makanannya belum dateng?" Tanya Naqila.
"Ya lo liat sendiri deh!" jawab Vara malas.
"Yaudah sih Var. Sensian ah lo, ga like deh gue," kata Naqila.
Perdebatan kecil mereka terhenti ketika Mbak Wati membawakan empat mangkok bakso.
"Makasih mbak," kata Kalea yang dibalas senyuman oleh Mbak Wati.
Menurut mereka, bakso bikinan ayahnya Mbak Wati sangat nikmat. Apa lagi dimakan saat panas-panasnya. Beuhhh nikmat sekali.
"Urusan lo sama Nayala gimana Qil?" tanya Vara penasaran.
"Ga tau deh," kata Naqila. "Kak Nayala emang dari dulu suka sama Kak Mahes?" tanya Naqila.
"Dari dulu, kalo ada yang deketin Kak Mahesa sama gengnya Nayala selalu dibully. Tapi lo terparah kayaknya," jawab Vara.
"Tapi mereka ada hubungan?" tanya Kalea yang ikut penasaran.
"Ya engga lah," jawab Vara.
"Ga gue restuin," lanjut Naqila.
"Setuju," tambah Litha.
"Tapi kalo lo yang sama Kak Mahes gue sih setuju aja," kata Naqila ke Kalea.
"Setuju," kata Litha lagi.
"Wong kemaren Kak Mahesa ngomong gini. La, Kalea cantik ya," kata Naqila mengikuti suara kakaknya.
"Liat aja dulu, entar juga jadian," goda Vara.
"Apa sih kalian," ucap Kalea salah tingkah.
"Hahaha," tawa mereka keluar saat Kalea salah tingkah.
"Udah yuk ke kelas!" ajak Litha yang sudah berdiri dan disusul teman-temannya.
Mereka berjalan menuju kelas. Saat sedang berjalan, ada Nayala dan kedua temannya di depan mereka.
"Naqila," sapa Nayala.
Mereka berhenti.
"Kenapa?" tanya Naqila.
"Bisa kita ngomong berdua?" tanya Nayala.
"Mau apa?" tanya Vara tidak suka.
"Urusan gue sama Naqila, bukan sama lo," jawab Nayala.
"Udah Var, gapapa," jawab Naqila. "Mau ngomong apa?" tanya Naqila.
"Kita ke sana dulu," ajak Nayala sambil menunjuk ujung koridor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kamu
Fiksi RemajaPernah berjuang? Gimana rasanya? Jatuh bangun memang hal wajar dalam sebuah perjuangan. Namun tidak untuk Mahesa Taruna Sanjaya. Dalam prinsip hidupnya, ia harus selalu bangun dan tak pernah jatuh. Sampai sosok Kalea Sajani Vimala hadir dalam hidupn...