O3. Teman

148 75 26
                                    

XI IPA 2 yang awalnya ricuh, seketika hening saat kedatangan Bu Dewi dan 2 murid baru. Yaitu Kalea dan Naqila. Bu Dewi selaku guru yang sedang mengajar di kelas itu, memohon perhatian untuk mendengarkan murid baru memperkenalkan diri.

"Ayo Kalea, Naqila kalian perkenalan diri dulu," pinta Bu Dewi.

"Pagi semua. Aku Kalea Sajani Vimala, kalian bisa panggil aku Kalea. Aku pindahan dari Surabaya. Aku harap kita semua bisa berteman baik," jelas Kalea singkat, padat, dan jelas.

"Halo! Aku Naqila Anjeli Kaveri, bisa dipanggil Naqila. Aku pindahan Jogja. Salam kenal semua," jelas Naqila dengan senyumannya.

"Ada yang ingin ditanyakan ke Kalea dan Naqila?" tanya Bu Dewi.

"Alamat, instagram, twitter, nomer whatsapp, id line?" tanya salah satu siswa.

"Bukan yang seperti itu Abi!" tegas Bu Dewi. "Sudah-sudah. Kalea dan Naqila boleh duduk di kursi yang kosong. Dan nanti kalian ke koperasi sehabis istirahat untuk ambil seragam ya" pinta Bu Dewi yang di jawab anggukan oleh Kalea dan Naqila

Kalea duduk bersebelahan dengan Naqila. Dan saatnya pelajaran Bahasa Indonesia akan dimulai oleh Bu Dewi.

>_<

Di sisi lain, Mahesa sedang beristirahat karena lelah sehabis berlari. Di sampingnya terdapat tas, baju seragam yang di lepas, dan 4 botol air minum yang diteguk habis olehnya. Cuaca yang terik membuatnya selalu haus, haus, dan haus. Di seberang sana terlihat anggota inti The Angel jalan ke arahnya. Mungkin.

"Mahesa!" sapa Nayala sebagai Ketua The Angel.

"Ya elah males banget gue," gumam Mahesa. "Ha?" jawab Mahesa seadanya.

"Lo pasti hauskan? Gue ada minuman buat lo, nih," kata Nayala sambil menyodorkan botol berisi air mineral.

"Ga, makasih," jawab Mahesa acuh dan tidak menerima minuman dari Nayala.

"Ya elah, ambil aja sih," ujar Kanita yang merupakan aggota The Angel.

"Maap maap aja, ga sudi gue," ucap Mahesa. "Dah lah, gue mau ke kelas dulu," kata Mahesa sembari mengambil tas dan bajunya lalu pergi meninggalkan anggota inti The Angel.

"Liat aja Mahesa, gue bakal buat lo ngejar cinta gue," kesal Nayala.

The Angel merupakan geng yang suka berbuat seenaknya. Di Ketuai oleh Nayala Udipta Ashika, dan 2 anggota inti Kanita Sharna Indali juga Eila Araya Bimala. The Angel bisa disebut geng ternama, karena hampir semua sekolah di Jakarta mengenal The Angel. Namun untuk apa terkenal jika akhlak saja tidak ada. Bisa dilihat dari cara berpakaian di sekolah. Ada-ada saja rok dibuat menjadi lebih ketat, dan baju yang dipotong agar lebih pendek. Rambutnya warna-warni seperti pelangi.

>_<

Kringg kringg
Jam menunjukan pukul 09.00 WIB, yang pertanda bahwa pelajaran telah selesai dan saatnya istirahat. Kalea dan Naqila sedang merapihkan buku-bukunya, tiba-tiba ada siswi yang memanggilnya.

"Kalea! Naqila!" panggil siswi itu. "Mau ke kantin? Bareng aku sama Vara aja gimana?" ajak siswi itu.

"Emm, boleh deh. Ayo Qil!" ajak Kalea.

"Aku Lalitha, panggil aja Litha. Ini temenku Isvara, panggil Vara," kata siswi itu memperkenalkan dirinya juga temannya.

"Oke Litha, Vara," ucap Kalea.

"Ayo dong, gue laper nih," ajak Vara dengan muka kesal.

"Hahah, iya," tawa Kalea, Naqila dan Litha.

Mereka berjalan ke arah kantin. Sampai di kantin mereka langsung mencari tempat duduk. Mereka duduk berdekatan dengan anak-anak Antera.

"Mau makan apa?" tanya Vara. "Biar gue yang pesen," ucapnya lagi.

"Gue siomay sama air putih aja," kata Naqila.

"Gue samaain Qila aja," tambah Kalea.

"Sama deh," sahut Litha.

"Oke bentar," ucap Vara meninggalkan meja mereka.
Di sisi lain, anak-anak Antera sedang bergosip manja. Di sana terdapat Naren, Davka, Fian, Andra, dan Rama sebagai inti dari Antera. Kemana Mahesa dan Agam? Mereka memang terbiasa datang telat, apa lagi Mahesa si tukang telat dimanapun.

"Lo liat anak baru samping meja kita?" bisik Fian kepada teman-temannya.

"Ya liatlah, di kira gue buta apa?" sindir Andra.

"Bodo amat Ndra," sahut Rama.

"Tu cewekkan yang Naren godain tadi pagi. Kok bisa-bisanya dia sama Litha? Bisa mampus lo Ren kalo Litha tau lo godain tu cewek" jelas Fian.

"Kagalah Yan, Litha mana pernah marah. Dari dulu kenal juga anaknya kalem banget," ujar Rama.

"Bener banget ini manusia," ungkap Naren sambil menunjuk Rama. "Lah iya, bisa-bisanya pujaan hatiku bareng tu cewe," Naren terkejut melihat Kalea dan Naqila bersama Litha yang merupakan kekasihnya Naren.

"Samperin coba Ren, sekalian minta nomer WA si anak baru," ungkap Rama.

"Ada imbalannya ga nih?" ungkap Naren sambil menaik-naikkan alisnya.

"Ya elah gampang. Kalo kita nongkrong ke cafenya Agam, gue traktir lo semua," kata Fian yang memang rich people.

"Rezeki anak sholeh," ucap Naren bangga.

"Anak sholeh apaan yang sholat bolong-bolong," sindir Davka.

"Shut up Ka, lo pendiem tapi kalo sekali ngomong terbongkar rahasia negara," kesal Naren. "Dah lah gue mau samperin pujaan hati. Bye jomblo," hina Naren ke teman-temannya lalu pergi menuju meja Lalitha.

"Semprul," ujar Fian, Andra, dan Rama bersamaan. Davka? Dia hanya diam, memang seperti itulah sosok Davka.

Tiba-tiba datang Mahesa dan Agam.

"Assalamualaikum mamang," sahut Mahesa dengan keras ke teman-temannya.

"Kaget bego!" ejek Fian terkejut.

"Maap ya teman-temanku," jawab Mahesa.

"Abis darimana lo?" tanya Andra.

"Ini ambil kunci di Pak Damar," kata Mahesa. "Itu si Naren mau kemana?" lanjut Mahesa sambil duduk.

"Itu nyamperin ayang beb, sama ketemu anak baru. Lo udah liat belom Hes, Gam?" tanya Andra.

"Belom, siapa namanya?" tanya Agam penasaran.

"Belom tau gue, tu si Naren lagi nanya sama Litha. Btw, yang rambutnya ga di jepit cantik jir. Yang pake jepit rambut dari samping mirip Mahesa. Iya ga sih? Apa mata gue yang salah?" jelas Fian.

"Lah iya berasa liat Mahesa rambut panjang," ucap Andra asal. Seketika tawa mereka pecah.

"Ah engga ah, ga mirip," cela Mahesa. "Noh Naren dateng noh," lanjut Mahesa.

Naren datang dengan beribu informasi.

"Gimana?" tanya Agam penasaran.

"Jadi itu anak baru yang ga jepitan namanya Kalea, pindahan Surabaya. Yang jepitan namanya Naqila, pindahan Jogja. Mereka temen kelasnya Litha sama Vara," jelas Naren. "Di liat-liat, si Naqila mirip Mahesa versi cewek," lanjut Naren.

"Tuh benerkan gue," bangga Fian. "Jodoh kali lo sama Naqila," tambah Fian asal.

"Kaga ye sinting," hina Mahesa. "Ga akan jodoh," Gumam Mahesa.

>_<

Halo! Sehat terus ya teman-teman. Trimakasi yang sudah membaca!
Vote komennya ayangie💗

Salam cinta dari jodoh Jaemin💗

Untuk KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang