HappyReading guys...
"Kiddo! Apa yang kau lakukan?! Ayo segera pergi sebelum ada yang memergoki kita!" Yuri menahan suaranya agar tidak terlalu keras sambil memperingatkan Taeyeon yang malah berjalan berlawanan arah dengan teman-temannya
"Kiddo! Mau kemana kau?! Cepat kembali!" Hyoyeon kembali memperingatkan. Namun gadis pendek itu tidak mengindahkan kata-katanya, dia terus berjalan mengikuti sebuah suara yang mengganggu pekerjaannya sedari tadi
"Ottokhae Hyo? Kita tidak mungkin mengikutinya" Yuri mulai panik, Hyoyeon yang terkenal sebagai pemilik strategi terbaik berpikir sejenak, yang dia tau satu-satunya jalan adalah meninggalkan taeyeon yang melangkah menjauhi jalan keluar
"Aku memperingatimu sekali lagi Kiddo, jika kau tidak kembali sekarang, kami akan meninggalkanmu dan kau harus menyelamatkan dirimu sendiri!" Hyoyeon menunggu reaksi Taeyeon namun gadis itu tetap terus berjalan hati-hati tanpa mempedulikan ucapan Hyoyeon "Tae- "
"Pergilah, kupastikan aku akan baik-baik saja. Tunggu aku dimarkas"
"Tapi- "
"Kalian tidak mau kita tertangkap basah disini kan? Cepat pergi!" Taeyeon memotong perkataan Yuri, tanpa menunggu gadis itu menjawabnya dia kembali melanjutkan langkahnya. Yuri melirik Hyoyeon meminta pendapatnya. Hyoyeon menggeleng
"Kita harus percaya kepadanya, anak itu benar-benar keras kepala. Kajja!" Hyoyeon dan yuri melangkahkan kakinya, melompati jendela yang lumayan tinggi lalu berjingkat lincah sambil menunduk-nundukkan badannya, "kami kembali, Kiddo tidak bersama kami, lima detik lagi kami sampai di titik pertemuan, bersiaplah" ucap hyo diseberang telephone.
"Mwo?! Kemana sipendek itu?! apa dia mengacau lagi?"
"Aniya, nanti kuceritakan"
"Kalian tidak melarangnya?!"
"Diamlah Sica!" kali ini Yuri yang membungkam perkataan Jessica melalui earphonenya. Sebuah mobil berhenti tepat didepan mereka, dengan kecepatan kilat mereka melompat kedalam dan meninggalkan tempat itu dengan segera.
Taeyeon's POV
Aku yakin, suara itu berasal dari sini. Suara tangisan seorang gadis yang begitu mengganggu gerak-gerikku sedari tadi, aku heran mengapa Hyo dan Yuri tidak mendengarnya? Apa karena mereka terlalu fokus dengan pekerjaan mereka? Ah, aku tidak mengerti. Yang pasti sekarang aku sudah melangkah sejauh ini dan aku tidak mungkin mundur lagi. Perlahan kubuka masker yang kukenakan untuk menutupi setengah wajahku sedari tadi, aku yakin suara itu berasal dari kamar yang ada didepanku ini. Aku menimbang-nimbang sejenak sampai akhirnya memutuskan untuk membuka kamar tersebut perlahan
Cklek...
Kudorong perlahan pintu kayu yang terlihat sangat mahal itu. pemilik rumah ini benar-benar bisa dipastikan adalah seorang yang kaya raya di Korea, aku melongokkan kepalaku kedalam, menajamkan indra penglihatan dan pendengaranku agar bisa menangkap apapun yang sudah mengganggu pikiranku sedari tadi. Ruangan ini benar-benar gelap. Aku mengikuti terus arah suara itu. Isak tangisnya semakin terdengar ketika langkah kakiku semakin jauh masuk kedalam.
Langkah ku terhenti ketika menangkap sebuah siluet diujung ruangan yang tengah merengkuh kedua lututnya dan menangis diantara lengannya. Kuhampiri dengan perlahan, mencoba mengulurkan lenganku untuk dapat menyentuhnya, memastikan bahwa ia adalah manusia
Hangat...
Lembut...
Seorang gadis...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Seize The Day
Fanfiction"Aku tidak peduli siapapun kau, tapi tolong bawa aku pergi dari sini!" - Tiffany Author : Steps Warning!! : The genre is Girl X Girl.