Chapter 3

682 74 2
                                    


"Dimana kita?" suara husky gadis itu menyapa telinga Taeyeon, Taeyeon tersenyum mendengarnya

"Astaga! Kau terus mengendongku sedari tadi?" ucapnya terkejut. Taeyeon hanya tersenyum.

"Dimarkasku" jawabnya singkat "bisa tolong tekankan tombol itu?" suruhnya kepada gadis yang masih bertengger dipunggungnya sambil menunjuk dengan dagu sebuah tombol biru di sebuah mesin berbentuk persegi yang kemudian mengeluarkan suara.

"Password?"

"Girls generation"

"Kau kah itu Kiddo?"

"Ne, cepat buka pintunya, aku lelah dan aku membawa seseorang yang terluka"

"Mwo? Apa kau sudah gila? Jangan bercanda Kiddo!"

"Cepatlah Soo, aku sedang tidak bercanda sama sekali"

"Aku tak pernah mengerti jalan pikiranmu" kemudian suara 'beep' terdengar dari balik pintu, Taeyeon mendorong pintu tersebut dengan kakinya. Ruangan itu berbentuk lorong dan sedikit gelap, Taeyeon terus berjalan melewati beberapa pintu dan berhenti didepan pintu terakhir. Sebelum dia sempat membuka pintu, seorang gadis tengah membukakan pintu tersebut lalu memberikan senyum manisnya kearah Taeyeon, kemudian ekspresinya berubah saat melihat Taeyeon tak datang sendiri, gadis itu mengerutkan keningnya

"Mana Sunny?" Tanya Taeyeon to the point sambil masuk kedalam ruangan. Gadis dalam gendongannya tertegun melihat isi ruangan yang cukup besar itu, ada begitu banyak perangkat komputer disana. Sebuah sofa dengan ukuran sangat besar dan yang besar juga didepannya, Taeyeon mendudukkan gadis itu diatas sofa, kemudian membuka masker yang sedari tadi setia bertengger diwajahnya. Dengan perlahan dia membalikkan tubuhnya untuk melihat wajah gadis yang dari tadi ingin dia lihat

One...

Two...

Three...

Detik-detik terasa berjalan begitu lambat saat dia menatap wajah gadis itu dan mata mereka bertemu. Seperti tersihir Taeyeon hanya mampu membisu melihat sesosok manusia berwajah sebening malaikat yang sekarang sedang menatapnya dengan polos, dia tidak pernah menduga bahwa gadis yang sedari tadi ditolongnya mempunyai wajah secantik ini. Kecantikannya benar-benar menyihir pikiran Taeyeon

"Ada yang mencariku?" suara seseorang menariknya kembali dari lamunannya, Taeyeon menoleh kepada gadis mungil dibelakangnya, secepat mungkin dia bergeser memberi ruang kepada gadis itu untuk melihat keadaan seseorang yang sedari tadi digendongnya

"Tolong bantu dia Suny-aah, tadi dia terjatuh dan mungkin kakinya terkilir" Taeyeon berdiri lalu duduk diujung sofa. Matanya tak lepas dari wajah gadis itu

"Sebelah mana yang sakit?" tanya Sunny sambil menatap gadis cantik itu dengan lembut, gadis itu memegangi pergelangan kaki kanannya. Sunny memegangnya sebentar "Panas sekali, ini pasti terkilir. Jessi, ambilkan spray penghilang nyeri dilemari obat" perintah Sunny yang kemudian dilakukan dengan segera oleh Jessica, Taeyeon menggeser duduknya menjadi disebelah gadis itu membuat gadis itu menoleh. Mereka kembali saling menatap beberapa saat

"Ini Sunny" Jessica kembali, Taeyeon kembali melepaskan pandangannya, menatap Sunny yang dengan cekatan menyemprotkan spray tersebut

"Kemana yang lain?" tanya Taeyeon kepada Jessica yang kini duduk dilantai disebelah Sunny

"Soo sedang diruang kerjanya, Hyoyeon dan Yul sedang memasak didapur"

"Ini sudah hampir pagi, mengapa mereka tidak beristirahat?"

"Mereka mengkhawatirkanmu Kim pabo!" Jessica menjitak pelan kepala Taeyeon

"Ini akan sedikit sakit, bertahanlah" Sunny memperingatkan sambil mengelus-elus pergelangan kaki gadis itu.

"Jadi, siapa namamu?" Taeyeon mencoba mengalihkan perhatian gadis itu agar dia tidak terlalu merasa sakit

"Miy-... aak! Tiffany!" gadis itu sedikit terkejut saat Sunny menyentakkan kakinya

"Siapa?" tanya Jessica kembali mencoba membantu mengalihkan perhatian gadis itu terhadap rasa sakit

"Tiffany, namaku Tiffany..." jawabnya dengan keringat yang sudah mengucur diwajahnya

"Baiklah, sudah selesai Tiffany" Sunny memindahkan posisi duduknya menjadi ke sofa "coba berjalan" perintahnya, dengan takut-takut Tiffany menjejakkan kedua kakinya kelantai lalu berdiri, perlahan dia melangkahkan kaki kirinya lalu kemudian berhenti saat akan melangkahkan kaki kanannya

"Gwenchana, percayalah pada Sunny, dia dokter terbaik yang pernah kutemui" kata Taeyeon sambil merangkul Sunny, gadis itu menurut kemudian perlahan melangkahkan kakinya

"Sakit?" tanya Sunny khawatir melihat ekspresinya yang kesakitan

"T-tidak sama sekali, aku hanya mengantisipasi" kemudian Tiffany tersenyum kearah Sunny, Taeyeon dan Jessica. Ketiganya tertegun dengan eye smile yang dimiliki gadis itu

"Makanan siap!" suara Yuri mengudara diruangan itu

"ayo makan! Aku sangat lapar" Taeyeon menepuk paha kedua gadis disisinya, membuat para gadis itu berdiri

"Kau pasti lapar, ayo makan bersama kami" Sunny menarik tangan Tiffany, gadis itu mengikuti ketiganya

"Siapa gadis ini?" tanya Hyoyeon to the point.


TBC

Seize The DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang