Tiga bulan kemudian...
AUTHOR POV
"Bagaimana perasaanmu?" Yuri merangkul badan mungil Taeyeon yang sedang mematung di depan ruang inkubator
"Entahlah...."
"Merasa menjadi Orang tua? Huh?" Hyoyeon merangkul Taeyeon dari sebelah kanan sambil sedikit terkikik
"Molla..."
"Dia begitu shock hingga tidak mampu berbicara apapun" Jessica memeluk lengan Yuri "Aku ikut bahagia Tae... meskipun kau bukan Ayahnya atau Ibunyanya, tapi kaulah yang berada disamping Tiffany selama dia mengandung anak ini, kau akan mendapat pengakuan darinya suatu saat nanti" Jessica tersenyum sambil memperhatikan ekspresi Taeyeon yang masih terlihat begitu takjub.
"Kiddo..." Sunny menepuk pelan kepala Taeyeon, gadis itu menoleh "Tiffany mencarimu"
Sunny menunjuk arah kamar Tiffany, Taeyeon mengangguk kemudian melangkahkan kakinya kearah kamar rawat. Tiffany telah dipindahkan dari ruang bersalin ke kamar rawat biasa. Taeyeon membuka knop pintu, dilihatnya Sooyoung sedang menunjukkan sesuatu dilayar tabnya kepada Tiffany, gadis yang sedang duduk di ujung ranjang itu tersenyum begitu bahagia"Apa yang sedang kalian lakukan?" Taeyeon menghampiri Sooyoung dan Tiffany membuat keduanya menoleh, Sooyoung menyodorkan tabletnya dan melihat gambar seorang bayi perempuan dalam gendongan ibunya, Tiffany.
"Dia begitu cantik sepertimu Tiffany-aah" Sooyoung mengelus rambut Tiffany membuat gadis itu membentuk bulan sabit dimatanya "Aku keluar dulu, ada beberapa yang harus kuurus" Sooyoung menepuk pelan pundak Taeyeon membuat gadis kecil itu mengangguk
"Bagaimana rasanya menjadi seorang ibu?" Taeyeon duduk di pinggir ranjang, menggenggam erat tangan Tiffany, gadis itu tersenyum namun sedetik kemudian wajahnya terlihat murung "Wae?" tanya Taeyeon heran
"Aku ingin memiliki anak bersamamu, bukan dengan laki-laki itu"
"Ssssst..." Taeyeon menempelkan jari telunjuknya dibibir Tiffany "Jangan berbicara seperti itu, kau harus bersyukur kepada Tuhan karena kau masih punya kesempatan untuk memiliki anak. Lagipula, aku akan menganggap anak itu sebagai anakku sendiri, bukan anak dari Tuan Choi. Kita akan memargainya Kim bukan?" Taeyeon tersenyum
"Peluk aku Tae..." Tiffany melebarkan tangannya, Taeyeon mendekat dan memeluk gadis itu. terdengar isakan dari balik bahunya "Gomawo, Jeongmal gomawo..." isak Tiffany semakin jelas terdengar "Kalau bukan kau aku tidak tahu jadi apa aku sekarang. Terima kasih karena sudah menguatkanku untuk terus bertahan selama aku mengandung. Menyadarkanku agar tidak menggugurkan anak itu, terima kasih karena kau sudah mau mencintainya"
"Tuhan punya rencana dibalik setiap pertemuan, itulah mengapa malam itu aku ditugaskan untuk membobol rumah Tuan Choi" Taeyeon melepas pelukannya kemudian tersenyum kepada Tiffany "Tidak ada pertemuan yang sia-sia... aku mencintaimu, juga anak itu"
"Anak kita" Tiffany mengoreksi
"Yup, Our Child" Taeyeon tersenyum kemudian memeluk lagi gadis dihadapannya.
Sooyoung membuka pintu kemudian mempersilahkan Sunny yang sedang menggendong bayi masuk ke dalam, Taeyeon turun dari tempatnya memberi ruang kepada Sunny untuk meletakkan bayi itu disebelah Tiffany
"Jadi, sudah memikirkan namanya, Kim?" Yuri tersenyum, Taeyeon mengangguk
"Jinnjja? Siapa namanya? Jangan memilih nama yang norak Kim Taeyeon" Jessica memperingatkan membuat semua mengangguk menyetujui
"Namanya... Seohyun... Kim Seohyun..."
***
Tiga tahun kemudian...
Siang yang cerah dimarkas besar Girls Generation. Dua orang gadis kecil dan lima orang wanita dewasa yang menghabiskan waktu dengan kegiatan mereka masing-masing. Sunny sedang dalam pekerjaan di rumah sakit milik ayahnya, sedangkan Hyoyeon sedang menemui Nichole yang lagi berada di Korea.
"Guys... come here please" Sooyoung setengah berteriak
"Ada apa?" tanya Yuri sedikit berteriak tanpa mau beranjak dari hadapan dua orang gadis kecil yang sedang asik memainkan wajahnya dengan peralatan make up dan membuat semua orang tertawa
"Seohyun-aah, riasan itu membuat YulPa terlihat jelek" gadis kecil berwajah manis itu memperingatkan temannya
"Memangnya kau mengerti apa tentang riasan? Kau saja jarang memakai gaun, kau hanya suka memakai celana dan celana" Seohyun menjulurkan lidahnya
"YulPa, apa aku tidak terlihat seperti perempuan?"
"Seohyun hanya bercanda sayang, kau begitu cantik, anak YulPa sangat cantik"
"Bagaimana denganku YulPa?" Seohyun menarik-narik kemeja Yuri
"Kalian berdua yang terbaik, sayang" Yuri mencium kening kedua gadis kecil itu
"Yoona, Seohyun ayo kesini. Waktunya makan gadis-gadis" Jessica berteriak
"Ayo pergi ke sana sebelum Jessi Umma mengeluarkan es nya" Yuri menggelitik Yoona dan Seohyun hingga keduanya tertawa dan menghindar dari serangan gadis itu. Taeyeon tertawa melihat tingkah kedua gadis kecil itu. Beberapa minggu setelah Tiffany melahirkan Yuri dan Jessica memutuskan untuk mengadopsi seorang anak perempuan.
"Guys, palli!" suara Sooyoung yang sedari tadi mulai dilupakan mendadak terdengar lagi membuat Yuri dan Taeyeon segera berlari menghampirinya diruang kerjanya
"Ada apa?" tanya Taeyeon
"Look" Sooyoung menunjuk layar komputernya, sebuah email biasa, panggilan pekerjaan.
"Tidakkah kau sudah mengatakan kepada klien bahwa aku dan Yul masih mengambil cuti? Kami ingin melihat anak-anak kami masuk sekolah beberapa hari lagi" Taeyeon menggerutu
"Ya! Baca dulu baik-baik" Sooyoung memarahiTaeyeon membuat gadis itu membungkukkan badannya kemudian membaca emailtersebut dengan seksama.
Sedetik setelah membaca email tersebut, Taeyeon membatu, tubuhnya menegang, beberapa kali dia coba membaca ulang, hingga dia yakin dia tidak salah mengeja huruf demi huruf. Email yang masuk langsung dari domain resmi Kepolisian Korea. Dia menghela napas dalam berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Identitas mereka terbongkar.
-TBC-
Yo!
Semoga keterlambatan ini tidak membuat kalian kesal, atau bahkan kalian tidak peduli? Haha entahlah
Salam kenal dari gue, penulis amatir yang baru bisa posting cerita-cerita gue di Wattpad sekarang padahal FF ini udah gue tulis cukup lama, sekitar tahun 2013? LOL waktu masih hangat-hangatnya cinta gue kepada Soshi tumbuh haha maafkan untuk segala typo dan EYD yang belum benar, dan cerita yang mungkin masih biasa aja. Nanti, nilai sendiri ya progress kemampuan gue menulis (emang ada? LOL). Setelah cerita ini gue akan post berurutan sesuai timeline asli gue tulis ceritanya.
Anw,
Selamat menunaikan ibadah puasa untuk teman-teman yang menjalankan, semoga ibadahnya berkah ya! Meskipun tahun ini pasti akan beda rasanya karena ditemani oleh virus yang tak kunjung hilang, just holding on, everything will get better!
Feel free to leave your comment ya, just want to know what you guys think, hope and expect about my work. Thank you! :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Seize The Day
Fanfiction"Aku tidak peduli siapapun kau, tapi tolong bawa aku pergi dari sini!" - Tiffany Author : Steps Warning!! : The genre is Girl X Girl.