"Ada apa Bunny?"
"Tiffany menghentikan mobilnya tiba-tiba, lalu menitipkan Seohyun kepadaku, dia memaksakan diri untuk pergi ketempat Jessica berada, dia ingin memantau pekerjaan mereka"
"Mwo?! Mengapa kau tidak mencegahnya?"
"A-aku sudah berusaha namun aku menggendong Seohyun, sehingga gerakanku terhambat untuk segera mengemudikan mobil dan menyusulnya"
"Dimana kau sekarang?"
"Aku masih didalam perjalanan. Apa aku harus mengantar Seohyun kerumah atau membawanya kembali ke markas?"
"Aiiis!"
Biasanya hal seperti ini akan diputuskan oleh Hyoyeon atau Taeyeon, namun ini bukan waktu yang tepat untuk mengganggu langkah mereka, Sooyoung berpikir keras, kini perhatiannya terbagi dua, antara layar monitor dan Sunny yang sedang bersama Seohyun.
"Sayang, aku akan membawanya kembali kemarkas. Tidak usah khawatirkan kami, sebentar lagi kupastikan kami akan sampai" Sunny mematikan teleponnya, Sunny tau jika dia menunggu keputusan Sooyoung itu hanya akan menghambat semua pekerjaannya. Sooyoung bukan tipe orang yang bisa membagi konsentrasinya kepada dua pekerjaan.
"Sica-yaa" Sooyoung menyambungkan koneksi microphone hanya kepada Jessica
"Ne? Ada apa Soo?"
"Tiffany sedang dalam perjalanan menuju kelokasimu, segera temui dia dan bawa masuk kedalam Van"
"Mwo? Mengapa dia bisa ada disini?"
"Sunny bilang dia ingin memantau keadaan mereka bertiga dari dekat, mungkin dia begitu khawatir. Aku percaya kau bisa mengendalikannya, akan kusambungkan lagi pembicaraan ini kepada mereka bertiga, jangan beritahu mereka bahwa Tiffany sedang bersamamu" Sooyoung kemudian menyambungkan koneksi suaranya ke HyoTaeYul.
"Guys? Are you okay?"
"So far so good Youngie" sahut Yuri, Sooyoung bernafas lega sambil terus memantau ketiganya
"Kami menemukan ruangan penyimpanannya" Hyoyeon melaporkan
"Beberapa meter dari pintu ruangan ada dua orang penjaga, usahakan agar tidak menimbulkan suara apapun" Sooyoung memperingatkan
"Jangan gegabah meskipun kalian masuk lewat jendela" gadis-gadis itu tersenyum.
Taeyeon sedari tadi hanya diam sambil berusaha untuk tidak menatap kebawah, kini mereka berada di jendela gedung lantai 7.Taeyeon berusaha keras untuk mengalahkan rasa takutnya terhadap ketinggian, udara malam yang dingin menerpa tubuhnya membuat gemerutuk pada giginya.
"Taeng, gwenchana?" Yuri menyadari keadaan partnernya.
Taeyeon kini sedang membolongi kaca jendela yang cukup tebal itu dengan sebuah alat berbentuk seperti bor yang mengeluarkan api berwarna biru, Taeyeon hanya mengangguk
"Kami masuk sekarang" lapor Hyoyeon kepada Sooyoung, Sooyoung tidak menjawab, memberi mereka ruang untuk berkonsentrasi kepada pekerjaan selanjutnya
"Didalam brankas dibalik lemari besar, benar?" Taeyeon bertanya
"Yap!" Sooyoung menjawab yakin.
Hyoyeon dan Yuri menggeser lemari besar tersebut perlahan dengan tanpa menimbulkan suara sekecil apapun, mereka menemukan sebuah bingkai berbentuk segitiga disana, Hyoyeon mengeluarkan alat pendeteksi kode berbentuk persegi panjang lalu menempelkannya ketengah bingkai tersebut. Beberapa angka terus bergerak terlihat dilayar alat tersebut kemudian berhenti di tiga digit dengan angka yang sama
666
"Wow..." Yuri takjub melihat angka mengerikan itu, tidak disangka bahwa Choi Siwon menyukai angka mengerikan tersebut. Taeyeon menekan tombol yang berisi angka-angka disamping bingkai, dia memencet angka yang sama seperti yang tertera pada alat deteksi tersebut.
Cklek....
Terdengar bunyi kunci yang terbuka, Taeyeon menarik pegangan yang ada pada segitiga tersebut, melihat kedalamnya. Didalamnya terdapat sejumlah uang dollar dan sebuah kotak berwarna coklat tua, diraihnya kotak tersebut lalu dibukanya. Terlihat memory card yang diyakinin benda yang mereka cari.
"Kameranya" Taeyeon mengadahkan tangannya,
Yuri mengeluarkan sebuah benda kecil dari balik saku jaket kulitnya lalu menyerahkannya kepada Taeyeon, Taeyeon mendekatkan benda itu ke chip yang masih berada didalam kotak, ditekannya sebuah tombol kecil pada benda itu, dengan sendirinya benda itu mengirimkan gambar chip yang baru diambil Taeyeon kepada Sooyoung
"Object cleared"
Sooyoung mengkonfirmasi bahwa benda itu benar yang mereka cari. Taeyeon menutupnya lalu menyimpannya ditas kecil yang senantiasa bertengger dipinggangnya. Kemudian dengan cekatan mereka mengembalikan semua barang keposisi semula, pekerjaan mereka sempurna. Tidak seorangpun akan menyadari sesuatu telah hilang dibalik brankas.
"We've done. Kami turun sekarang" lapor Hyoyeon sambil membantu Taeyeon keluar dari lubang kaca yang telah dibuatnya tadi. Lubang tersebut mereka tutup kembali menggunakan alat yang mereka pakai untuk membolonginya, semua terlihat sempurna
"See? Kalian memang benar-benar luar biasa guys" Sooyoung bertepuk tangan riang
"Belum selesai Soo" Jessica memperingatkan, sekilas diliriknya Tiffany yang berada dibangku disebelahnya, gadis itu menoleh lalu tersenyum. Jessica membalas senyumnya.
Hyoyeon meluncur menuruni gedung menggunakan tali yang mereka tancapkan, tali tersebut melintang dari tembok tinggi dipinggir hotel hingga lantai 7 tempat mereka berada. Tali itu melintasi kolam renang hotel yang airnya terlihat sangat tenang malam ini. Musim dingin ini membawa sedikit keuntungan buat mereka, karena tak kan ada orang yang nekat berenang dimalam hari pada cuaca sedingin ini. Taeyeon menyusul setelah memastikan Hyoyeon sudah hampir sampai ke ujung. Yuri tidak mengambil jarak yang jauh untuk turun agar bisa tetap menjaga Taeyeon, sampai kemudian-
DOR!!!!
-TBC-
YO!
Feel free to leave your vote and comment ya, just want to know what you guys think, hope and expect about my work. Thank you! :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Seize The Day
Fanfiction"Aku tidak peduli siapapun kau, tapi tolong bawa aku pergi dari sini!" - Tiffany Author : Steps Warning!! : The genre is Girl X Girl.