pt.15

1.4K 131 5
                                    

🚀 Rama 🚀

VOTE DULUUUU!

Sesuai dengan ucapan Ajmi kemarin, dia akan mulai mengantar jemput Lita. Sekarang Ajmi sudah duduk di kursi di teras depan rumah Lita bersama Wahyu. Sedikit mengobrol menunggu Lita datang. Tumben sekali Lita lama, apa dia dandan dulu?

Sedangkan di dalam rumah, Lita masih mondar-mandir di ruang tamu. Menggigit kuku-kuku jarinya dengan jantung yang berdegup kencang. Dia masih gugup untuk bertemu dengan Ajmi semenjak pengakuan Ajmi kemarin.

Oh iya, kemarin setelah Ajmi mengucapkan itu. Mutia, Salwa dan Bunga datang menjenguk Lita. Jangan tanyakan bagaimana wajah terkejutnya mereka, terutama Mutia dan Salwa saat melihat ada Ajmi disana.

Ajmi yang melihat sahabat-sahabat Lita datang dengan sedikit terpaksa dia meminta pamit untuk pulang. Sebenarnya dia masih ingin disana. Dia ingin mendengar ucapan Lita saat pengakuannya itu, tapi ya sudahlah.

"Litaaa, ini sudah mau siang. Kenapa belum keluar juga?" ucap Wahyu sedikit kencang.

"I-iya sebentar Yah,"

"Huft, rilex aja Lita. Inget lo nggak usah keliatan gugup di depan Ajmi nanti." ucap Lita pada dirinya sendiri. Kemudian dia berjalan keluar.

"Nah, akhirnya dateng juga. Cepet berangkat ini udah mau siang," ucap Wahyu kemudian berdiri.

"Iya Yah, Lita berangkat. Assalamualaikum." ucapnya sambil menyalami ayahnya.

Ajmi mendekat ke arah Wahyu, "Berangkat dulu Yah, Assalamualaikum." ucapnya kemudian menyalami Wahyu juga.

Wahyu mengangguk, "Waalaikumsallam, hati-hati dijalannya. Nak Ajmi jangan ngebut-ngebut ya." ucap Wahyu.

"Siap Yah," ucap Ajmi tak lupa dengan senyum manisnya.

Senyum yang membuat siapa saja pasti akan meleleh jika melihatnya, termasuk Lita. Dia merasakan jantungnya bertambah kencang degupannya. Plis ini nggak baik buat kesehatan jantung Lita.

"Nanti pulang sekolah gue tunggu di parkiran." ucap Ajmi sebelum memakai helmnya.

"I-iya." jawabnya, dengan menundukan kepalanya.

Ajmi mengernyit aneh, "Lo kenapa?" tanyanya.

Lita sontak mengangkat kepalanya menatap Ajmi, "Huh? ng-nggak. Apasih, udah ah cepetan keburu telat." ucapnya kemudian naik ke atas motor Ajmi.

"Pegangan."

"Iya." kemudian berpegangan ke samping ujung jaket milik Ajmi.

"Tumben ni anak cuek banget." batin Ajmi.

Ajmi menatap Lita dari spion kiri motor miliknya. Dia melihat Lita seperti diam saja, biasanya juga dia akan cerewet. Pasti ada sesuatu.

Setelah beberapa menit kemudian, mereka sampai di tempat biasa Ajmi memarkirkan motornya. Lita turun dan berjalan tergesa mendahului Ajmi.

Ajmi semakin merasa aneh melihat tingkah Lita yang seperti itu. Sebenarnya kenapa perempuan itu? Aneh sekali. Biasanya Lita akan mengucapkan terimakasih, tapi kenapa sekarang malah langsung pergi.

Dengan langkah lebarnya, Ajmi berjalan mengejar Lita. Berhenti tepat di samping Lita dan dia menyamakan langkahnya.

"Jangan lupa pulang sekolah." ucap Ajmi tanpa menengok ke arah Lita. Dia menyimpan kedua tangannya di saku celananya.

Lita menghela nafasnya, "Iya-iya gue tau." ucapnya.

Dari arah depan sudah berdiri ketiga sahabat Ajmi, dengan senyum-senyum menggoda mereka. Eh tapi kecuali Adnan, dia hanya menatap mereka dengan senyum kecilnya.

A J M ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang