pt.17

1.4K 112 5
                                    

🚀 Janji? 🚀

VOTE DULUUU!

Di dalam sebuah kamar bernuansa biru itu terlihat seorang gadis yang masih bergelung di atas ranjangnya dengan selimut yang menutup tubuhnya sampai dada.

Dia menggeliat saat merasakan cahaya matahari masuk ke celah gordennya. Perlahan gadis itu membuka kedua matanya dan menguap setelahnya.

Hal yang pertama dia cari adalah handphone miliknya. Dia bangun mencarinya, ah ternyata ada di bawah bantalnya.

Astaga, biasanya akan dia simpan di atas nakas. Tapi pagi ini dia menemukannya di bawah bantalnya. Dia ingat sesuatu sekarang, dia kan sudah telfonan dengan pacarnya.

Mengingat itu membuat pipinya memanas, dia mengulum senyumnya. Masih tidak menyangka dia sekarang sudah menjadi pacar Ajmi. huhu

Dia kemudian menyalakannya, dan dia melihat tak ada satupun notifikasi dari sang pacar. Tiba-tiba senyumnya luntur seketika.

Dia berharap akan ada sapaan selamat pagi dari sang pacar, tapi ternyata tidak. Huh. Inilah resiko pacaran dengan orang dingin nan cuek itu. Dia melemparkan handphone itu ke atas ranjang. Tidak sampai jatuh kok.

Kemudian beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi, "Ck, pagi-pagi mood udah jelek aja." gerutunya.

Setelah selesai dengan urusannya, dia turun dari kamarnya menuju ruang makan. Dia tidak melihat keberadaan sang ayah. Kemana ayahnya ini?

"Ayah?" panggilnya kemudian berjalan ke arah meja makan dan tidak mendapatkan sahutan dari ayahnya.

Dia melihat secarcik kertas kecil, kemudian membawanya dan dia baca.

Selamat Pagi Lita Kesayangannya Ayah

Maaf ya nak ayah tidak sempat membuat sarapan untukmu. Ayah sangat buru-buru, ada masalah cukup serius di kantor. Jadi ayah di suruh untuk datang pagi. Jika masih ada waktu kamu masak sendiri saja ya Nak, masih ada bahan untuk kamu membuat nasi goreng.

Dia melihat arlojinya, "Huft, mana cukup buat bikin nasi goreng jam segini. Gue kan nggak akan bisa sekali jadi kalo bikin nasi goreng," gerutunya.

Lita kemudian langsung membuat susu coklat. Setidaknya ada yang masuk ke dalam perut sebelum dia beraktivitas.

Setelah habis meminum susunya dia berjalan menuju wastafel dan mencuci gelasnya. Dia mendengar suara deru motor yang cukup dia kenal.

Lita berjalan keluar dari rumahnya dan langsung menguncinya. Menyimpan kunci itu di tempat rahasia yang hanya dirinya dan sang ayah yang tau.

Dari sini Lita bisa melihat motor sport putih dengan seseorang yang tubuhnya sangat Lita kenali. Siapa lagi kalo bukan pacarnya itu.

"Selamat pagiiii," ucap Lita dengan senyum sumringahnya setelah berdiri di hadapan Ajmi.

Ajmi membuka helmnya. Dia tersenyum manis, bahkan sangat manis. Membuat Lita merasakan jantungnya berdetak sangat cepat.

"Pagi," ucap Ajmi berniat turun dari motornya.

"Eh-eh nggak usah turun." cegah Lita dengan menahan lengan atas Ajmi.

A J M ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang