pt.21

1.1K 96 9
                                    

🚀 Salah Paham 🚀

ada yang masih nunggu cerita Ajmi kah?
JANGAN LUPA VOTE

Lita membalik badan saat orang itu memanggilnya. Terlihat Salwa dengan Kak Malik disampingnya berjalan mendekat ke arah Lita.

Dengan secepat kilat, Lita memeluk Salwa. Kencang. Menyalurkan rasa sakit hatinya, dan agar sedikit mengurangi beban dihatinya.

Salwa pun membalas memeluk Lita. Dia mengusap punggung Lita dengan lembut. Berusaha menenangkan.

"Kenapa Ta?" tanya Salwa dengan bisikan.

Tidak ada respond dari Lita. Dia masih sibuk menangis, membuat seragam Salwa menjadi basah karna air mata dan juga ingus. ew

Tapi tak apa, nanti biar Salwa pinjam hoodie-nya Malik saja. hehe

"Biarin dia tenang dulu Sal, ajak ke taman belakang aja. Tenangin diri disana." ucap Malik.

Malik juga tidak tega melihat Lita yang menyedihkan seperti itu dijadikan tontonan oleh murid lain.

Salwa mengangguk, "Yaudah kakak ke kelas aja duluan. Biar aku urusin Lita dulu," balasnya.

Masih dengan sedikit memeluk Lita, Salwa menarik Lita untuk pergi dari sana ke taman dekat perpustakaan. Disana tempat yang lumayan sepi.

"Ada apa Ta, cerita ke gue." tanya Salwa setelah mereka terdiam cukup lama di bangku taman perpustakaan itu.

Dan mengalirlah cerita tentang kejadian tadi pagi saat Lita terkilir sampai kejadian di UKS saat Sasya memeluk Ajmi. Dan tak lupa juga Lita ceritakaan saat Rama memeluknya.

"Wah sialan banget Ajmi, dia udah bikin lo sakit hati. Liat aja biar gue laporin ke Bunga." seru Salwa dengan emosi.

Lita mengembuskan nafasnya. Memandang sekeliling dan kemudian memejamkan matanya. Mengambil nafas pelan lalu membuangnya lagi.

"Lo mau masuk kelas atau ma--"

"Gue mau ke kelas." balas Lita menyela ucapan Salwa.

"Tapi gue nggak bisa nganter, gue harus ke ruang EC. Soalnya hari ini gue lomba dan ada yang perlu gue beresin dulu."

Lita mengangguk, "Berangkat kapan?"

"Jam 8 deh kayaknya."

"Yaudah sana. Gue mau disini dulu bentar."

"Masuk kelas ya, jangan bolos." ucapnya dengan kekehan kecil.

Lita tersenyum, "Iyaaa, lo juga semangat lombanya. Lo kudu menang."

Salwa terkekeh, "Pasti. Byee Ta,"

"Bye,"

Lita menyandarkan tubuhnya pada bangku, "Huffh," helanya.

Dia memejamkan mata, terlihat sangat jelas kejadian saat Sasya memeluk Ajmi tadi. Hatinya berdenyut. Seakan beribu jarum kecil menusuk-nusuk hatinya saat ini.

Lita membuka matanya. Dia mengeluarkan handphone-nya dan mencari nama seseorang.

"Hallo." panggil Lita.

"Litaaaa lo dimana. Lo nggak masuk sekolah ya. Kenapa. Lo sakit ata--"

"Iya. Gue nggak enak badan." balas Lita cepat.

"Loh tapi kemaren lo baik-baik aja. Tapi kalo dari suaranya emang kayak orang sakit sih. Lo ada apa Ta, cerita dong ke gue." ucap Mutia disebrang sana.

"Udah dulu ya. Nanti gue ceritain deh."

"Hmm yaudah. Cepet sembuh."

"Thanks." ucapnya kemudian mematikan telfonnya.

A J M ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang