pt.11

1.6K 158 6
                                    

🚀 Baikkan? 🚀

HAI HAI

Ketuk dulu yu bintangnya sebelum baca;)

Setelah satu hari di rawat, Lita sekarang sudah bisa beraktivitas kembali. Kembali bersekolah bertemu dengan para sahabatnya, teman-teman kelasnya, dan pastinya bertemu Ajmi.

Bicara soal Ajmi, semenjak dia diajak Ajmi berbicara di taman waktu itu Ajmi jadi berubah. Seperti dia akan tersenyum, meskipun kecil ketika mereka bertemu.

Dan itu membuat Lita senang tiada tara, Lita selalu memikirkan apakah Ajmi sudah suka padanya? Dan semoga saja jawabannya iya.

Sekarang saat istirahat Lita sedang berada di perpustakaan, bersama Mutia. Dia sedang ingin membaca buku. Stok buku bacaan Lita di rumahnya sudah habis. Itu artinya dia harus mengajak sahabatnya untuk membeli buku baru.

Oh iya, Bunga dan Salwa tidak ingin kesini. Salwa sedang mengantar Bunga untuk mengurus keperluan kejuaraannya lusa. Iya, lusa Bunga akan melaksanakan kejuaraan BKC di Jakarta katanya. Mana mungkin mereka juga ikut kesana, jadi mereka hanya bisa mendo'akan Bunga saja.

"Udah yu Ta, bentar lagi bel." ajak Mutia kemudian membereskan buku-bukunya.

"Tanggung nih Mut," ucapnya cemberut. "Lo duluan aja deh," sambungnya.

"Yaudah, jangan kelamaan nanti bagian pelajaran Pak Anjar." ucap Mutia dan di jawab Lita dengan anggukan kepala. Kemudian dia berjalan keluar dari perpustakaan.

Jika sudah diberi bacaan yang seperti ini, Lita pasti akan lupa waktu. Bahkan dia tidak sadar bel pelajaran selanjutnya sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Akhirnyaaa beres juga," ucap Lita dan langsung menutup bukunya.

"Aaaaah suka deh sama Dewa, andai aja di sekolah ini ada orang yang mirip Dewa juga." ucapnya.

Dia beranjak dari duduknya dan menyimpan buku itu ke rak tempatnya saat mengambil tadi. Kemudian dia melihat arlojinya, dan dia langsung memelototkan matanya. Ini sudah lebih 10 menit, aduh bisa mati dia. Pak Anjar kan orangnya saat taat peraturan, pasti Lita akan di hukum.

Dia langsung berjalan tergesa keluar dari perpustakaan, berlarian di koridor menuju kelasnya. Untung saja koridor sepi, ya karna kan memang semua murid pasti sudah masuk kelas.

Pintu kelas ditutup. Lita kemudian menghela nafasnya, Pak Anjar pasti sudah datang.

"Assalamualaikum," ucapnya sambil mengetuk pintu kelas. Kemudian pintu terbuka dan menampilkan sosok pria dewasa dengan wajahnya yang galak.

"Kemana aja kamu, jam segini baru masuk?" tanya Pak Anjar tanpa menjawab salam dari Lita.

"Jawab dulu salam saya Pak, salam itu wajib hukumnya untuk di jawab." ucap Lita.

"Waalaikumsallam."

"Nah gitu baru bener,"

"Aah sudahlah, jawab pertanyaan saya. Kamu dari mana saja?" tanya Pak Anjar dengan nada yang tidak bersahabat.

"Tadi saya dari perpustakaan Pak, saya baca buku tentang Hukum Newton I. Karna saya kan kurang paham sama materi itu, jadi saya cari bukunya di perpus eh malah kelabasan Pak bacanya." jelasnya dengan sedikit berbohong.

Tapi Lita tidak sepenuhnya bohong kok, dia tadi memang mencari buku fisika. Tapi gara-gara dia nemu novel yang menarik, dia malah membaca novel tersebut bukan baca buku fisika itu.

"Jangan bohong kamu." ucap Pak Anjar sambil memicingkan matanya menatap Lita.

"Saya nggak bohong, kalo bapak ga percaya bisa tanyain sama Mutia. Suer deh." ucapnya dengan mengangkat tangannya membentuk huruf 'V'.

A J M ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang