Ninety Five - Science Four [On Going]

Prolog.

Satu hati tiga cinta,bukan bukan. Aku hanya salah paham jika dia menyukaiku.

🐵

Disuatu pagi dengan keadaan canggung Dera memasuki kelasnya dan menaruh tas ranselnya ketempat yang dia duduki, menatap sinis kesiapapun yang berada dikelas tersebut. Menghela nafas lelah dan memejamkan matanya sebentar,

Lelah!!

Dera selalu menggumamkan kata itu didalam hatinya, dia lelah jika terus pura pura sabar dan buta akan hal yang terjadi didepan matanya. Sudah cukup menurutnya, itu menyakitkan.

Kalo bole tau ini tentang siapa?

Pertanyaan dari tubuhnya pun disambut helaan nafas lagi, sudah muak Dera berfikir dan mengenyahkan fikiran tersebut. Tentang siapa,karna siapa dan siapa siapa?

Apa tentang sahabatmu?

Atau kekasihmu?

Dia?

Pacarmu?

Dan pemikirannya tidak sampai disitu saja, dengan kesal Dera berdecak dan membuka matanya lalu menopang dagu diatas meja dengan bosan, lagi lagi pemikiran itu datang. Dia harus menjawab apa?

Jawab saja sebisa mu dera.

Dan dititik itu Dera tersenyum samar, mulai bergumam layaknya orang gila dengan tatapan mata malas, sungguh ini bukan kesenangannya.

'Ini tentang dia, dia yang ku anggap spesial.'

'Dia yang memiliki kharisma yang menarik.'

'Dia yang selalu membuat ku jatuh cinta.'

'Dia yang selalu pandai mengajariku apapun itu.'

'Dia yang menyayangiku.'

'Dan dia yang hanya menjadikanku jembatan untuk menyebrang.'

'Dan dia yang berhasil membuat amarahku melonjak, dia dia si brengsek yang pernah membuatku jatuh cinta, dia yang membuat aku membenci masa masa Smp.'

'Dia pengkhianat yang aku sendiri benci bila mengulang memori itu lagi.'

"Deraa!!! lo uda dateng." sapaan riang terdengar dari depan pintu kelas Dera yang berdiri Mahkluk bernama Silva.

"Berisik lo." ucap Dera dan kembali memejamkan matanya, "Yehh, masi pagi uda begalau ajaa Der."

Kemudian hanya keheningan pagi itu yang menjawab pertanyaan Silva, baginya itu sudah cukup. Menilai Dera sedang sangat badmood pagi ini.

🐵

See u soon😘