6. About Alda.-

14 3 0
                                    

Pagi yang cerah membuat Cyntia bergerak mendekati meja Dera, sambil memegang ponselnya yang selalu menampilkan akun wattpad.

"Ehh, gimana lo sama Alda Cyn?" tanya Dera ketika Cyntia duduk di depannya dan memakan camilan yang dibawanya dari rumah.

"Gak gimana mana, Alda kan cuma main main sama gue gak lebih ih." jawabnya dan terkekeh, kemudian Alda memasuki kelas bersama Revano.

"Eh Ra kemaren gue liat lo sama abang abang di toko buah ngapain?" tanya Alda menyambar obrolan Dera dan duduk disebelah Dera,

"Beli buah la, ngapain lagi ish." jawab Dera dan memukul Alda pelan, "Cowonya lo." gumam Alda lagi,

"Ohhh cieee kepoo, cemburu yau hahaha." tawa Dera pecah dan dihadiahi dengan senyuman Cyntia dan Alda.

"Siapa?" tanyanya serius lagi, "Apasih serius banget, kenapa emangnya? Itu sepupu gue." jawab Dera dan kembali mencomot camilan Cyntia.

"Sepupu Van, bukan siapa siapa!!" seru Alda dan beranjak menaruh tas ranselnya ke meja tempat dudknya.

Membuat Dera dan Cyntia pandang pandangan, apasih mereka. Dengan perasaan was was Dera melirik kearah Revano yang juga menatapnya lekat, namun sedetik kemudian keduanya membuang muka dengan sengaja.

"Lo Cyn, ngapain semalam ke toko buku? Sama cogan Tuh si Alda cemburu." ujar Revano kemudian beranjak keluar kelas.

"Yahh ngambek lo monyed haha." tawa Alda pecah, "Gak cemburu si cuma mau tau aja Sin, gue semalam juga ke toko buku." jelas Alda dan menyusul Revano didepan kelas.

"Mood gue astagaaaa!!" seruu Cyntia setelah keduanya beranjak kedepan kelas, beda halnya dengan Dera yang selalu memaksakan senyumnya.

🐵

Pagi yang indah dihiasi pelajaran Matematika dari buk Rusna dan keadaan kelas yang membuat siapa saja mengantuk, omay ghost.

"Nomer satu dong!!" seru Alda disamping Cyntia yang notabenenya adalah juara kelas, dengan sinis Cyntia menjawab.

"Ada maunya baru ke gue!!"serunya membuat Alda terkekeh, "Please la ih." ucap Alda lagi dan akhirnya Cyntia pun mengajari Alda sampai bisa.

Dan untuk Dera, dia sedikit melirik Revano yang sedang tertawa karna bercanda dengan Pinalia dan Silva.

"Ren nomer satu dong sampe lima." ujar Silva dengan muka polosnya dan menyodorkan bukunya, "Itu namanya bukan nyontek, nyalin." jawab Revano dan kemudian tertawa.

Padaahal rencana Dera tadi, ingin meminta ajari Revano tapi tidak jadi melihat kepingan puzzle yang silva usahakan susun dengan jelas.

Akhirnya Dera berusaha mengerjaakan nya sendiri hingga guru bk memasuki kelas dan Revano mencari tempat duduk terdekat yaitu disamping Dera. Oh good!

"Ada apa buk?" tanya buk Husna ketika guru Bk memasuki kelas sembilan lima. "Enggak buk cuma mau mastiin aja gaada yang main handphone pas belajar."

"Ohh iya buk,"

Kemudian guru Bk tersebut berlalu begitu saja, dan Revano tersadar duduk disebelah Bidadarinya dahulu. Ciakhhhh

"Uda siap Ra?" tanya nya Saat Dera benar benar fokus pada perhitungannya, "Ha? Apa?" tanya Dera saat tak mendengar dan memandang Revano.

"Uda siap? Nomer berapa yang susah?" tanya nya lagi dan membuat Dera terdiam sesaat, "Belom, nomer tiga." jawab Dera dan kembali memfokuskan pandangannya kearah buku soal. 'bangkeee, bikin hati gue cenat cenutt (emot nangis)'

"Sini gue kerjain." gumam Revano dan mengambil alih buku Dera dan menuliskan jawabannya di kertas buram yang terletak di depan meja Dera.

"Apasih, kaya gini kapan gue pinternya?" tanya Dera tak terima dan memanyunkan bibirnya, Dera ga sadar! 'Itu menggemaskan Dera!!' batin nya?

"Halah, sok pengen pinter. Kerjaannya tidur." gumam Revano membuat Dera mendelik, tapi benarsi.

"Nih uda siap." ucapnya dan menyodorkan kertas buram untuk Dera salin, sambil menatap Dera sepersekian detik. "Ya, makasih." jawab Dera seadanya dan kembali mencatat jawaban yang dicatat Revano. 'gue ga bole liat matanya lama lama plis, sakitnya kerasa :('

"Ra, lo-"

"Renn ajarin guee." dan ucapaan Revano terpotong oleh panggilan Silva yang meminta jawaban dari Revano padahal buku Revano sudah ditangannya.

"Iya ntar." jawab Revano dan ingin melanjutkan ucapannya, tapi Dera meninggalkannya begitu saja untuk memberikan tugasnya kepada sang guru.

"Cyn, lo ngerasa gak Dera berubah sama Revano?" tanya Alda dan menatap Cyntia yang sedang mencatat jawaban di buku Alda.

"Enggak!" tutup Cyntia dan memberikan buku Alda, "Gue ngerasa." gumam Alda dan dihadiahi senyuman Cyntia doang,.

"Jangan urusi mereka, urusi saja hatimu dan orang disekitar yang mencintaimu."

🐵

Yo ayo Votment🙂

PLESBEK NYA KEBANGETAN BUAT AIRMATA MENGALIR WKAWKA CANDA DONG! YAKALI🤣.

Gue plesbek gini aja keselnya minta ampun, gue yang bodoh si🤤

Ninety Five - Science Four [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang