Kata kuncinya hanya karna pernah mengatakan "ingin menjauh!
🐵
Malam minggu pun tiba, dengan bosan Dera hanya berchat ria kepada Cyntia, yqh teman akrabnya diakun Wattpad.
Cyntia✨
Uy!
Apa? Gue malmingan jangan ganggu!
Tapi baru menyapa sudah ditinggal. Sudah menjadi kebiasaan Dera chat dengan siapapun akan berujung sendiri lagi.
"Ohhh maaa, sepi banget!!" teriak Dera dan merengek pada malam yang sunyi dan semilir angin yang membuat orang orang candu akan kegelapan malam.
Tringg..
Notification masuk melalui aplikasi Line milik Dera, ternyataa akun Line yang biasa dipake Dwi tertera di notip.
Dwi febrian menjadi teman anda
"Bukan apa apa, cuma teman!" gumamnya berusaha datar namun kelakuannya tidak terduga, melompat, tertawa dan berguling kesana dan kemari, lucu sekali.
🐵
Senin pagi, adalah hari dimana kebencian tertanam di jiwa jiwa anak yang paling malas baris dilapangan sekolah menampakkan muka muka dekil mereka,
Sama hal nya dengan Dera, dia paling benci jika sudah senin pagi, ya walaupun dia dapat melihat pemandangan cogan cogam dari kelasnya.
"Ra, ada pr." ucap Pina saat sudah baris dilapangan. "Iya, uda siap kok." jawab nya dengan malas dan fokus pada upacara kemudian.
Kali ini upacara tidaklah semenarik upacara dulunya, waktu Dera masih memiliki nya, salah sendiri sih. Jangan menyesal!
Terik matahari merubah mood Dera 360°c, ingin selalu marah, pendiam dan benci jika diajak berbicara, hari ini mood bad nya kembali berulah. Semua yang dilakuknnya salah.
"Ahhhh,sebel. Pengen nangis," serunya saat melewati koridor kelas delapan menuju kelasnya, belum lagi melewati kelas plus yang isinya Dwi dan Rahmat.
"Rahmaattttt, Dwiikkkkk pacar mu lewat," ucap Dinda meneriaki temen sekelasnya dari depan kelas sambil cekikikan, ya Dera tahu sekali tentang mereka. Dan Dera kesal.
Yang Dera lakukan hanya menghela nafas kesal, semuanya mengesalkan.
"Piwittt." dan siulan itu membuat Dera pusing lagi lagi mereka berulah, yang dilakukan Dinda kembali terjadi, alhasil Dera semakin menekuk mukanya dan berjalan meninggalkan lapangan.
"Makin kesel!" ucapnya duduk dan menumpukkan tangannya diatas meja menyembunyikan wajah kesal bercampur bete miliknya.
"Alda, kantin yok!" ajak Revano saat Alda hanya bercerita ngawur dengan Cyntia dan Arya.
"Boleh, ikut yok Yak, sin?" ajaknya kepada kedua teman seperbincangannya, "Boleh, ikot yok Mik."
"Yoklaa,"
"Woii Indah, Pina, Sil gak ikot yok ngantin?" ajak Revano kemudian diangguki Silva dan menarik Pina dan Pinalia.
Sekarang keadaan kelas kosong, jamkos anak murid juga kos, tinggallah Dera sendiri dikelas, dengan perasaan campur aduknya.
"Pilihan yang tepat, tolong katakan itu tepat hmm." ucapnya menghela nafas, namun siapa sangka Revano masuk begitu saja tanpa diduga.
"Gak ikut ngantin Ra?" tanyanya dan mengubrak abrik tas di atas meja miliknya, "Ha? Ngapain gakla." jawab Dera berusaha menghapus air matanya.
"Daripada disini sendiri Raa, ayuk ah." ajaknya lagi dan mendatangi Dera, "Enggak ah Van. Males!" seru Dera padahal dia malas melihat Vano sendiri.
"Ayokkk ah." tarik Revano dan akhirnya Dera mengikut saja, ditarik dipasangi sepatu dan digandeng menuju kantin.
Banyak pasang mata yang mencie ataupun melirik kearah mereka, pasangan serasi, "Malu nyed!" seru Deraa seperti biasa.
"Lebay banget, entar kalo jadian betul kan terbiasa." ucap Revano yang dihadiahi tamparan pelan dibahunya.
"Bangke!!" ucap Dera dan kembali berjalan menuju kumpulan teman sekelasnya. "Ohh jadi gini Van, alesan ngambil uang padahal jemput bidadari?" goda Fikri dan disambut cie-ciean temen sekelas.
"Enggak, gue emang ambil uang. Tapi gue liat si Dera-"
"Halah, cieeee cieee, Dera piwit."
"Apasih," ucap Dera tak mengerti membuat yang lainnya semakin bersemangat menggoda keduanya, padahal ada satu hati yang patah. Bukan tapi dua hati,
Bahkan setelah dicie-cie in pun Dera masih merasa kosong ruang hatinya yang biasanya penuh dengan kehadirannya.
🐵
Cerita cinta apa sih ini?
Cuma cerita abal abal school series aja, menceritakan ke flat-an seorang siswi bernama Dera.Vote, komen dan share😍
See u
KAMU SEDANG MEMBACA
Ninety Five - Science Four [On Going]
Teen Fiction"Deraa, aku dukung banget tau kalo kau jadian sama Vano, jadinya kita bisa double date sama kavi." Seru Silva sambil diam diam sedang nail art dibangku barisan belakang. "Udah ah gausa bahas itu, nanti juga ada jawabannya aku gabisa kasi jawaban pas...