2. Hand's-

17 3 1
                                    

Ketika kedua tangan kita bersatu, rasanya aku tak ingin melepasnya lagi!!

🐵

Pagi ini Dera datang kesiangan, hampir jam tujuh lewat dan kegiatan pagi ini adalah membuat rujak bersama guru yang bernama ruslan.

"Pagi anak anak, sudah bawa semua peralatan nya kan?" tanya Pak Ruslan saat memulai pelajarannya.

"Uda pak,"

"Kita mulai saja ya."

Seluruh anak kelas pada sibuk untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan mereka pakai, membagi tugas bagi sesama team kelompok untuk menampilkan yang terbaik.

Setengah jam berlalu semua kegiatan selesai, tinggal menunggu sang guru menilai makanan hasil mereka,

"Dera." panggilan itu sontak saja membuat Dera terkejut dan mendadak melirik sinis, "Ngangeti aja si Van ah."

"Hehe ya maap, mau dong rujak buatan kelompok lo," ucap Vano

"Ahh, bole. Tapi gantia-"

"Iya suapin tapi ya." ucapnya meminta dan menaik turunkan alisnya, "Ck! Manja."

"Jadi gimana?" gumamnya lagi, "Iya yaudah, aaaaa.." ucap Dera membeokan mulut menganga.

"Aaaa.." dan sang rujak memasuki mulut Vano, yeahh segitu romantisnya mereka, "Gantian. Cepat wkwk," ucap Dera dan terkekeh pelan.

"Aaaa..." gantian kali ini Vano yang menyuapi Dera dengan tertawa. "Gemesh." ucapnya lagi.

"Apasi!!" seruu Dera malu malu dan terkekeh, tidak sadar ada pasang mata yanh memperhatikan gerak gerik mereka sedari tadi,

"Ehmm, cie." dan suara itu mengagetkan Dera, eh ternyata itu temen dekatnya, "Ahh, apasih." ucap Dera salah tingkah dan nyengir doang.

Akhirnya Pak Ruslan pun memasuki kelas yang ramai perbincangan random, mendadak sepi dan mulai menata makanan mereka lagi.

🐵

Tiga puluh menit sudah bell berbunyi namun dua manusia berbeda jenis kelamin ini masih setia berdiam satu sama lain disamping tembok pembatas kelas disekolahnya.

Didekat taman kelas, mau ngapainkah? Pacaran? Mereka hanya teman sekelas, rasanya akan beda.

"Raa, pulang sama siapa?" tanya Vano memberanikan diri dan mendekat kearah dimana Dera duduk. "Gatau, makaya yukss mau ngapain ini biar Dera pulang." sahut Dera dan melockscreenkan ponselnya.

"Sini deh," panggil Vano dan berdiri mendekat, mengambil satu tangan Dera dan menciumnya!

Awh. Mencium sosweet banget,pacar gue wk. Setelah aksi tersebut Dera terdiam sebentar sebelum merileks kan kembali jantung dan bibirnya,rasanya ribuan kupu kupu terbang bergejolak diperutnya, membuat Dera seketika pusing.

"Salim mau pulang buk negara hehe," ucapnya dan menambahkan tawa diakhir kalimat nya,

"Ck!! Romantiss bangets si wkw." ucap Dera menutupi kecanggungannya dan sedikit menambahkan kekehan diakhir kalimat.

"Hehe, yuks pulang aku antar." tawarnya dan menarik lengan Dera, mau tak mau Dera akhirnya mengikuti Vano.

Sampai diparkiran pun Dera masih tak bisa menahan gejolak diperutnya rasanya ingin berlama disana dengan Vano selamanya, jika saja Dera tahu waktu sesingkat itu.

Memang penyesalan datang terakhir, Dera lanjutkan ceritamu yang indah, pulang bersama Vano ditengah dengup jantung yang bersahutan.

🐵

Heyyo guys:)

See u next time guys🌸
Semoga suka❤
Like koment:)

Ninety Five - Science Four [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang