12. Unknown-

8 4 0
                                    

Mengganti segalanya demi melupakan seseorang adalah hal yang tepat.

🐵

Pagi sekali Dera telah bangun dari tidurnya dan bersiap untuk melakukan joging didepan rumahnya,atau mengelilingi kompleks. Sekarang sekitar pukul enam pagi, setelah sholat subuh Dera melakukan ritual nya yang panjang, hingga pukul enam pagi baru selesai.

"Moms, Ara joging dulu ya!" pamitnya usai memakai sepatu sportnya dan earpone di kupingnya, tak lupa handuk kecil yang berada di lehernya, pas uda jadi tukang parkir.

Awalnya Dera berjalan pelan melalui perumahan disekitarnya dengan tenang dan alunan musik dari earpone, udara pagi yang sejuk membuatnya terasa hidup kembali.

Lalu beralih dengan lari lari kecil hingga keujung komplek dan berhenti, melakukan gerakan gerakan kecil ditaman dekat kompleks tersebut, setelahnya melakukan pemanasan dan olehraga, akhirnya Dera berhenti dan duduk dibawah pohon teduh di dekat taman.

Dengan riang Dera mengeluarkan ponselnya dan mengecek sms ataupun fb, iya itu kebiasaan Dera waktu ada seseorang yang selalu mengasihnya kabar. Sekarang mungkin apk pesan yang ada di ponselnya sudah berdebu.

Dengan keberanian penuh, akhirnya Dera mencoba untuk memencet tombol telfon di nomer tersebut, namun apa yang terjadi?

"Nomer yang anda tuju tidak dapat dihubungi,coba lah beberapa saat lagi."

Dengan ekspresi terkejutnya yang sama sekali tidak layak dilihat, Dera tersender lemas inikah yang harus di rasakannya? Dera salah apa? Kenapa begitu sakit? Apakah Dera dilahirkan hanya untuk disakiti banyak buaya darat?

"Makasih."hanya kata tersebut yang dapat Dera katakan, pasalnya dia sudah berjanji dengan dirinya sendiri bahwa tidak ada lagi hari hari menyedihkan setelah hari itu, tidak ada lagi tangisan dimalam hari sebelum tidur,

Tapi terkadang rindu yang datang dan tak ingin pergi selalu membuat semuanya rumit, moody yang tak kunjung menghilang, membuat janjinya teringkari sendiri, menangis adalah jalan ninja semua orang untuk menyelesaikan masalah (introvert).

Dera manusia plat dan kaga ada humoris humorisnya, cuek nya mengalahkan cowo cowo cool yang merasa ganteng, tapi pada dasarnya adalah cewe lemah yang baperan dan menangis dikala tak sanggup menahan beban yang menyakiti hatinya, apakah itu adil?

Kenapa hidup selalu bisa membuat topeng? Kenapa kita dituntut bahagia walau keadaannya berbanding terbalik?
Kenapa kita harus merasakan patah hati? Jatuh cinta? Kemudian rasa sakit? Kenapa?

Kadang kita sudah berusaha menjauh tapi seseorang akan terus datang dan meruntuhkan pertahanan yang sudah kita buat seribu tahun yang lalu. Lalu dengan seenaknya mereka meninggalkan begitu saja saat hati kita sudah meluruh setengahnya, untuk apa?

Apakah kalian bahagia jika bisa membuat seseorang sakit? Tidakkah kalian berfikir? Aku benci kalian, sangat!

Tapi setelah difikir apakah benar saat kita menyalahkan seseorang atas diri kita? Sepertinya tidak, bukan mereka yang salah tapi diri kita sendiri, diri kita sendiri yang membuat masalah ini rumit, diri kita sendiri yang mempersulit mood dan keadaan, salahkan dirimu sendiri untuk hal apapun,agar kau bisa lebih menghargai diri sendiri saat kau ingin jatuh cinta. Agar kau lebih mengerti dirimu tidak bisa jatuh cinta jika masih menyalahkan orang lain.

Dirimu adalah kesalahan yang murni, jadi perbaiki diri sendiri baru setelag itu coba mencintai diri orang lain, sebenernya ini rumit tapi alangkah baiknya jika kita mencoba.

🐵

"Assalamualaikum Mams," salam Dera ketika sampai didepan rumahnya dengan keringat bercucuran. "Baru pulang Ra? Tumben nih lama?" tanya sang Ibu dan mempersilahkan Dera masuk.

"Iya mams, tadi Dera nulis Wattpad dulu hehe, suasananya lagi enak membantu otak Dera berjalan lagi."

"Mami kira kamu olahraga terus, eh ternyata enggak, yaudah mandi dulu sana baru sarapan pagi."

"oke mams."

🐵

Thank q for reading!
Jangan lupa votment nya jugaa💝
See u next:)

Ninety Five - Science Four [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang