14

66 13 0
                                    

Saat nathan sampai di tempat sumber suara tersebut,ia melihat seorang gadis yang sedang meringis kesakitan,sambil menunduk memegangi kakinya.

"Lo gapapa?"tanyanya dengan nada dinginnya.lalu gadis itu mendongak Menatap lelaki yang bertanya.sontam mereka berdua terkejut.

"Aishhh"ucap gadis tersebut menggunakan ucapan andalan rangga setelah melihat wajah nathan.

"Alina?lo ngapain disini?"tanya Natha lagi,ia bukan tipe orang yang banyak tanya lebih tepatnya pendiam,namun ia melihat orang yang ia kenal alina sahabat baik flo,seketika ia langsung bertanya.

"Terserah gue dong,sekolah sekolah gue jadi bebas"sahut Alina.

"Lo lagi udah sore segala maen basket,ngelemparnya sembarang arah lagi,ini yang di namain kapten basket?"lanjut Alina sambil menggerutu kesal dengan nada mengejek.

"Kelapangan!"ujar nathan,setelah mendengar ucapan Alina yang sebenarnya hanya bercanda,namun alina tidak tahu kalau nathan sedang dalam kondisi mood yang buruk.

"Yaya bentar"mendengar sentakan nathan sambil memberikan tatapan tajam nya alina hanya bisa tunduk.

Lalu Alina mencoba bangkit setelah kakinya terkena lemparan bola basket nathan,namun hasilnya nihil ternyata kakinya sangat sakit,karena bola basket tersebut cukup keras.

"Awwww"rengeknya,lalu Alina meneteskan air mata karena kakinya agak terkilir jadi sangat sakit,terlebih lagi nathan menyuruh nya ke lapangan.

Nathan yang melihatnya pun langsung mendekat ke Alina.Membantunya berdiri tanpa meminta persetujuan Alina.

Setelah alina berdiri ia mencoba berjalan namun hasilnya nihil,ia mencoba berjalan pincang namun tetap saja sakit,walaupun terkilir tidak cukup parah,namun bagi Alina sangat sakit karena ia tipe orang yang cengeng.

"Awww mamaaa"rengeknya,lalu tangisnya pecah.nathan yang melihatnya pun langsung membopong tubuh alina ke arah lapangan.

Alina terkejut,tiba tiba laki yang sedang berada di sebelahnya membopongnya tanpa meminta izin,namun alina hanya bisa diam,karena disana hanya ada mereka berdua,karena satpam ada di pos nya.

Nathan membawa Alina ke pinggir lapangan basket.

"Lo ngapain bawa gue ke sini?"tanyanya.

"Tadi lo bilang apa  melempar basket ke sembarang arah ini yang di namakan kapten basket ini gua bakal tunjukin ke lo"kata nathan lalu mulai memainkan bola basketnya.

"Ni cowo bener bener ya,bukannya bantuin kaki gue sakit,malah mau pamer maen basket"gerutu Alina dari pinggir lapangan.

Nathan mulai memainkan bola basketnya,dan memasukannya ke dalam ring satu per satu,tak ada satupun bola yang tidak masuk,bola basket seakan anak buah nathan yang disuruh langsung menjalankan perintahnya.lalu nathan kembali menatap alina dan menghampiri nya.

"Gmn udah puas?"tanyanya

"BODO AMAT!"

nathan hanya menghela nafas,gadis ini menurutnya adalah gadis yang pertama kali ia temui dengan keras kepalanya,dan sifat anehnya.

"Kaki gue sakit lo malah pamer maen bola basket gua kempesin tu bola mampus"gerutu alina dengan melirihkan garis yang di cetak miring,namun Natha dapat mendengarnya.

Nathan lalu duduk di sebelah Alina.ia memengang kakinya.

"Lo mau ngapain?"tanya Alina

"Lo pikir tampang gue,tampang tukang cabul?"

"Tampang lo tampang setan"Namun nathan hanya diam sambil melirikan matanya.

Nathan mulai memijat mijat kaki Alina,Alina hanya diam sambil menahan rasa sakitnya,ia rasa kakinya agak mulai baikan pijatannya sangat enak pikirnya.

I'am not perfect [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang