Kamu terlalu dingin untuk dapat di sentuh
Fanya razella
***
3 tahun kemudian...
Dilapangan SMA angkasa, terik matahari yang dapat membakar kulit. Seluruh siswa kegerahan bukan hanya badan mereka namum juga telinga mereka sudah 1 jam 20 menit pembina upacara menyampaikan pidatonya yang panjang lebar namun tidak didengar oleh siswa maupun siswi, yang mereka pikirkan adalah kapan pembina tersebut mengakhiri khotbah dihari senin ini.
Fana berada dibarisan belakang karena dibarisan itulah fana dapat mecuri teduh dari dinding bangunan sekolah itu. Sekarang fana berdiri bersama Fanya, sahabat nya sewaktu kecil sampai sekarang. Mereka tak habis pikir mengapa guru di depan ini sangat senang menyampaikan pesan yang setiap senin telah di sampaikan dari pembina dulu dulu, jika tidak pasal sampah, baju, bolos, nongkrong di kantin pada jamkos atau balik kepasal satu lagi yaitu tentang sampah.
Wajah fana mulai memucat mungkin karena ia menderita anemia, jadi tidak bisa berdiri lama lama atau terpapar sinar matahari jika itu terjadi maka matanya akan berkunang kunang atau kepalanya serasa sedang melayang. Maka dari itu tempat yang paling bagus untuknya pas upacara adalah dibelakang.
"Plis, gue udah gak sanggup lagi sih ini'' ucap Fanya yang berdiri disebelah fana sambil mengibaskan tangan nya untuk dijadikan kipas
"Gila kaki gue udah pegel, badan gue serasa lengket padahal gue udah mandi, ni pasti bedak baby gue udah lenyap karena peluh trus ni bau parfum keganti sama bau ketek. Ya allah kabulkan lah doa hamba semoga pidato dari pak warman cepat selesai amin ya allah." Fanya tak habis pikir kenapa pak warman betah sekali berkhotbah, apakah mungkin cita cita pak warman adalah sebagai khotbah sholat jum'at gak terwujud makanya pak warman suka berkhotbah tiap hari senin, fana yang mendengarkan keluhan sahabat nya itu hanya tersenyum tipis, bagaimana bisa ia berteman dengan seorang Fanya razella wanita yang memiliki wajah blasteran jerman-setan, memiliki tingkat kepo yang melebihi rata rata, cerewet tapi selalu ada disaat fana susah apalagi senang nya fana. Bersyukurlah fana saat ini."Fan wajah lo pucet, yuk ke UKS gue temenin" ajak Fanya ketika melihat wajah fana benar benar pucat dengan pelepis yang sudah dibanjiri oleh keringat
"Gak perlu, i am fine.'' Jawab fana seadanya meski sekarang memang iya tidak baik baik saja. Tapi fana berusaha baik didepan sahabatnya
"Serius ni, UKS aja yuk sekalian gue mau ngadem yah yah" Fanya memohon kepada fana namun tak di tanggapi
"Ck kalau gue ke UKS dan lo ikut itu enakan di lo nya" fana memutar bola mata nya malas lalu ia mengusap jidatnya dengan tisu
"Ayolah fan..." Ucapan Fanya terpotong karna hafis sang ketua kelas memberikan tatapan tajam ke arah fanya
"Ngapa lo sinis ke gue, mau gue colok tu mata pake kuku gue"
"Lo diperhatiin sama wati dari tadi bego, lo mau di panggil terus disuruh berdiri didepan" kata hafis berucap pelan, Fanya membentuk O di mulutnya lalu mengacungkan jari jempol
Sekilas info wati adalah nama guru sejarah dikelas ips, siapa yang tidak mengenal guru horor itu. Guru yang tak pernah tanggung tanggung memberikan hukuman. Banyak siswa yang tidak menyukainya, guru itu memiliki nama lengkap Ayu fatmawati. Jarang siswa yang memanggilnya dengan embel embel ibu Ayu kebanyakan dari mereka memanggil guru sejarah itu dengan nama wati. Dan kabar baiknya fana adalah murid kesayangan wati namun jika boleh jujur fana juga tidak menyukai ibu Ayu, mungkin karena otak fana yang encer dan cepat tanggap membuat wati menyukai fana.
"Makanya diam" Fanya melirik fana ketika ia mengucapkan dua kalimat itu. Hendak bersuara lagi namun ia melihat kelas MIPA 3 ada yang pingsan. Semua orang sudah tau siapa yang pingsan siapa lagi kalau bukan nessa yang katanya cewe pintar diseluruh kelas ipa tapi di ips fana memiliki julukan cewe pintar itu.
Setiap senin mereka semua akan menyaksikan seorang gavi menggendong nessa yang katanya adalah sahabat nya dengan gaya ala bridal. Gavi siswa kelas MIPA 5 namun ia rela mendatangi kelas nessa lalu menggendong wanita itu. Wahh sungguh pandangan yang dapat merusak mata akibat ke uwuw an meraka.
Entah mengapa ia sangat tidak menyukai seorang nessa, menurutnya nessa itu manja, sok polos pikirnya. Entahlah yang jelas ia sangat tidak menyukai seorang yang bernama nessa itu.
"Yaelah saingan berat lo tuh yaa suka banget caper ke gavi"
"Ssst... diam Fanya, dan satu hal dia bukan saingan gue. Karena gue udah gak ada rasa lagi sama gavi" kata fana pelan agar teman kelas nya tidak mengetahui bahwa ia pernah naksir dengan most wanted sekaligus capten futsal sekolah
Cukup ketika SMP ia di olok olok, sekarang namanya sudah bersih di SMA Angkasa sebagian tidak ada yang mengetahui dan sebagian mungkin sudah melupakan. Sekarang ia tak mau mengingat masa lalu
"Yakin mbak, awas aja lo bohong gue doa in lo naik haji" percayalah ucapan itu adalah doa jika ucapan kita baik maka akan terkabul yang baik juga, fana dan Fanya tidak ingin berucap yang buruk buruk untuk satu sama lain.
Happy reading guys
Pesan dari aku buat kalian hargai para author buat mengkaryakan cerita cerita mereka, mungkin dengan kalian ngasi⭐⭐⭐ buat nyemangatin para author

KAMU SEDANG MEMBACA
2/1
RastgeleGifana Khayra Dibara Gadis dengan sejuta senyum yang lenyap Gadis yang bergelar gelap disiang hari Keadaan tidak berubah hanya saja menampakkan sisi asli nya Gavino Alfiansyah Tidak memiliki rasa namun dipaksa bersama, sampai rasa itu pun hadir se...