chapter 10

0 1 0
                                    

Gak ada salahnya melupakan masa lalu
Gak ada salah nya menerima keadaan
Jadikan kesalahan masa lalu menjadi sebuah pelajaran untuk melanjutkan masa depan.

David Eldibara

***

Gc Orang" subhanallah

Kevanoregansdra added fanyarazz

Kevanoregansdra added you

Fana mengerutkan kening nya, melihat notifikasi dari handphone nya. Ia baru saja pulang dari sekolah mendudukan badannya di sofa keluarga.

Gc Orang" subhanallah

Galangnugroho: bukan orang-orang subahanallah tapi astaghfirullah

Nandosearmada: lo aja kali yang astaghfirullah disini

Fanyarazz: fiks kena culik sama kakel

FerdinanAlfian: gak papa kali kena culik sama cogan kelas 12

Galangnugroho: nah betul, tpi btw fana mana nih

FerdinanAlfian: gak tau, istirahat maybe namanya juga orang baru pulang sekolah

Fanyarazz: nah bener kata kak alfi

Gafinadibara: hadir manteman.

Nandosearmada: eh ada eneng fana.

Kevanoregansdra: lo jangan chat macam macam ndo disini. Inget hp lo kena sadap sama pacar lo hahaha

Nandosearmada: wokeh boss aman.

Galangnugroho: makanya jangan gatal mulu lo ndo sama cewe

Fanyarazz: kaya yang bilang aja enggak

Kevanoregansdra: 2

Gafinadibara: 3

FerdinanAlfian: 4

Nandosearmada: maka nya jangan bilangin gue mulu, introspeksi diri dulu ya dek

Galangnugroho: bully saja aku sepuas kalian

Read

***

"Gifa, dua hari lagi kamu mau ikut olimpiade kan?"  Tanya David menghampiri fana dan duduk disebelah nya

"Kok papa tau" fana heran dimana David tau tentang olimpiade nya, padahal ia baru saja ingin memberitahu papa nya

"Papa tau dari tangan kanan papa." Fana menganggukan kepalanya dan membentuk mulutnya seperti huruf o

"Besok papa temenin kamu cuci darah."

"Lah bukannya cuci darah gifa masih ada lima hari lagi ya pah."

"Papa cepetin soalnya kamu kan mau ikut olimpiade dan itu bukan sehari kan" fana mengangguk lagi.

"Maka dari itu besok papa temenin kamu izin dulu kesekolah baru kamu cuci darah habis itu kita jalan jalan, mau kan?" Mata fana berbinar sudah lama ia tidak pergi jalan jalan bersama papanya

"Maaaauuuu" ucapnya dengan wajah yang imut

"Yaudah kalau gitu siapin diri kamu buat besok. Sekarang kamu mandi nanti makan bibi udah masakin kamu makanan yang biasa kamu makan."

Fana mengerut kan dahi nya.  "Sejak kapan ada pembantu pah? "

"Ohh sejak pagi tadi. Papa nyariin buat kamu kasian kamu gak ada temen dirumah karna papa juga jarang bisa ketemu dengan kamu.
Papa juga udah kasi tau bibi makanan yang bisa kamu makan sekarang jadi jangan khawatir. Papa udah siapin semua dengan matang. "

Fana tersenyum. Sekarang dia bahagia bersama papanya. Selalu diperhatikan dengan hal hal kecil  seperti ini sudah membuat diri nya lengkap.  Dia tidak ingin meminta apapun lagi kepada tuhan.

Fana masuk ke kamar nya yang ada di lantai dua bergegas mandi dan turun untuk makan malam. Setelah makan malam ia pergi ke kamar untuk belajar tentang olimpiade matematika nya. Ketika sudah selesai ia pergi kekasur memberimu kan tubuhnya sambil memainkan ponselnya

***

"Pagi pa" sapa fana sambil menghampiri meja makan

"Pagi nak." Oh iya papa ada sesuatu buat kamu ucap David sambil memberikan kitak kecil yang berisikan kunci mobil lamborghini.

"Kalung pah?  Atau cincin?"  Ucap fana tangan kanannya memegang roti dan tangan sebelah kiri mengambil kotak berwarna pink dari papa nya.

"Buka aja dulu" kata David sambil meminum jus jeruk.

Mata fana berbinar melihat kunci mobil yang ia dapatkan dari papa nya.

"Serius ini pa?  Buat gifa?" Tanya fana tampak tidak percaya

"Serius lah apa yang enggak untuk Putri papa."

"Tapi papa dari mana tau kalau gifa pengen mobil lamborghini."

"Dari seseorang yang tau segalanya tentang kamu."

"Fanya" tebak fana

"Betul selamat anda mendapatkan satu suap roti dari tangan papa." Teriak David bersemangat sambil menyuapkan fana roti.

"Makasi banyak pa, padahal gifa pengen beli tapi pakai uang tabungan gifa sendiri." Ucapnya terharu

"Udah kamu terima aja pemberian hadiah dari papa, hadiah ini papa persembahkan karena kamu mau berjuang buat olimpiade. Semangat terus ya nak belajar nya."

"Iiihh makasi banyak sekali lagi pa, gifa terharu banget. Gifa akan berusaha buat menang dan buat papa bangga ke gifa."

"Papa sudah bangga mempunyai kamu."

"Ohh ya pa, hari ini jadikan"

"Jadi dong masa papa janji tapi gak ditepatin."

"Kalau gitu gifa nanti aja bawa mobilnya, papa aja nanti jemput gifa sekalian izin ke guru."

"Baiklah kalau begitu perintah dari Putri papa." Ucap David sambil menunduk ala ala kerajaan.

***

Happy reading guys
Terimakasih buat reader's yang Setia sama kisah Cinta kita eh enggak kisah nya Gimana maksudnya.

Oiii jangan lupa kasi semangat nya ya biar aku semakin semngat menulis dan buat kalian jangan lupa nabung buat kepentingan masa kedepan nanti
Sekian pidato nya terima kasih

2/1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang