Yang berlalu biarlah berlalu
Sekarang hadapi dengan tenang
Jalani dan jadikan sebuah kenanganFanya
***
''Nes masi pakai gak minyak kayu putih nya? Kalau gak gue mau pinjem bentar." Kata Fanya menghampiri ranjang nessa
"Gak sih, nih" ucapnya sambil menyerahkan minyak kayu putih
"Buat lo yaa?" Tanya nessa lagi
"Bukan buat fana" jawab Fanya langsung pergi dari hadapan nessa
Nessa berfikir ia seperti tidak asing mendengar nama fana, ohh sekarang dia mengingat nya. Fana atau gifana adalah orang yang pernah menyukai sahabat nya waktu SMP siapa lagi kalau bukan gavi.
"Tapi kenapa sekarang dia gak seperti dulu ngejar ngejar gavi?" Tanya nessa pada diri nya sendiri "entahlah udah move on kali" katanya lagi sambil menaikan bahunya
"Nih minyak kayu putih. lo emang gak kenapa-napa?" Tanya Fanya menyerahkan minyak kayu putih
"Gue ga kenapa napa kok cuman pusing aja." Jawabnya. Lebih baik lo ke kelas sekalian absenin gue"
"Yaudah gue ke kelas dulu, eh btw di sebelah ada nessa tuh jangan panas yak kalau gavi ntar kesini trus kasi perhatian ke nessa." Bisik fanya
"Apaan sih lo, gue gak akan kepanasan kok"
"Halah lo jujur aja kenapa sih,, gue tau ya kalau lo masih ada rasa kedia"
"Kalau lo tau kenapa lo sewot sih."
"Cih sewot dari mana nya gue mbak, mbaknya aja mah yang baperan"
"Yaudah sana bacot amat lo. "
"Oke gue pergi bye bye. "
Setelah kepergian Fanya dari UKS tadi fana berniat menutup matanya. Kepalanya sangat sakit seperti mau meledak
Ruangan begitu sepi, petugas UKS hanya sejam sekali menjenguk dan waktu menjenguk pun hanya 10 menit setelah itu petugas itu pergi lagi.
Sudah 2 jam lebih fana tertidur, sekarang kepala nya sudah tidak sakit lagi. Ia bangkit dari ranjang menuju dispenser untuk mengambil air minum.
"Fana'' panggil seseorang dari belakang.
Merasa nama nya di panggil fana membalikkan badannya kebelakang.
"lo gifana kan?" Tanya nessa sambil tersenyum lebar sedangkan fana dengan wajah yang sangat datar tidak ada berekspresi
"Udah mendingan kepala lo?" Tanya nessa dan diangguki oleh fana sebagai jawaban.
Nessa menyadari ada yang berbeda dengan fana yang dulu, dulu fana adalah orang yang terang terangan, suka bicara, hebat dalam berdebat
"Ada perlu?" Tanya fana kepada nessa yang melamun
"Ehh ga ada kok" jawabnya sedikit terkejut
Pintu UKS terbuka. Terlihat tiga orang yang baru saja masuk
"Udah mendingan?" Tanya seorang itu kepada nessa siapa lagi kalau bukan gavi.
"Udah kok, kamu kenapa kesini gak ke kantin?" Tanya nessa lembut kepada gavi sedangkan dua sahabat gavi sibuk bermain ponsel. Fana? Ia mendengarkan perkataan antara pasangan couple ini.
Fana berlalu pergi dari ruangan itu. Naufal menyadari hal itu. Jadi dari tadi fana di uks satu ruangan sama nessa. Batin naufal
"Kantin yuk" ajak nessa menarik tangan gavi. Lelaki itu hanya menurut mengikuti langkah nessa.
Lagi lagi kedua sahabat nya hanya mengekori gavi dan nessa.
"Nyet. Lo sadar gak tadi ada fana. Lo inget gak si fana yang lo beri siraman rohani waktu SMP"
"Inget kok gue, lagian itu adalah siraman rohani pertama gue yang berhasil,gimana hebat gak gue dulu" kata reno santai sambil melanjutkan chatingan dengan pacar nya.
"Bangga amat pak. Gak seru bicara sama lo apalagi kalau sama gavi kalau udah ketemu sama nessa temen dilupain."
Reno merangkul bahu naufal "Gak usah lebay, makanya cari cewe biar gak keliatan banget jones nya lo." Ucapnya sambil terkekeh
"Tunggu sampai gue bisa luluhin hatinya bebeb Fanya." Kata naufal sambil membayangkan wajah Fanya lalu reno menjitak dahi naufal
"Aaw sakit bengek" ringis naufal sambil memegang dahinya
"Makanya kalau ngayal jangan ketinggian jatoh ntar. Fanya aja ogah liat muka lo gimana bisa lo luluhin hatinya dia yang ada baru ngetok pintu udah kena tendang sama dia"
***
Happy reading guys
Pesan dari aku buat kalian hargai para author buat mengkaryakan cerita cerita mereka, mungkin dengan kalian ngasi⭐⭐⭐ buat nyemangatin para author

KAMU SEDANG MEMBACA
2/1
RandomGifana Khayra Dibara Gadis dengan sejuta senyum yang lenyap Gadis yang bergelar gelap disiang hari Keadaan tidak berubah hanya saja menampakkan sisi asli nya Gavino Alfiansyah Tidak memiliki rasa namun dipaksa bersama, sampai rasa itu pun hadir se...