Roda kehidupan memang berputar
Terkadang kita di atas terkadang juga dibawah
Aku hanya ingin mengatakan bahwa bersabarlah karena sekarang tuhan sedang merancang sesuatu yang spesialGifana
***
"Gifa pulang" suara pelan milik gadis itu ketika masuk kedalam rumah yang mewah. Sepi menjadi sambutan nya ketika pulang kerumah itu.
Tidak ada pembantu atau sorang keamanan yang ada dirumah sebesar itu, hanya fana sendiri.
Kemana orangtua nya? Mereka sedang sibuk, sangat sibuk sampai mengabaikan putri yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih.
Gifana menaiki tangga menuju kamarnya tidak ada gorden dirumahnya yang terbuka. Gelap disiang hari itu yang tergambar sekarang.
Setelah membersihkan badan yang terasa lengket fana berniat beristirahat sejenak. Tapi rencana itu gagal, suara bel terdengar dari luar. Fana beranjak dari kasurnya menuju ke bawah, fana membuka pintu dan terlihat orang tuanya.
Tidak ada senyuman atau pelukan bahkan kata sambutan yang terucap.
"Ada yang ingin papa omongin ini serius." Suara berat yang sangat fana rindukan. Sangking rindunya ia sempat meneteskan air mata ada rasa ingin memeluk pria itu namun fana tepis karna sifat egoisnya yang tinggi. Ia hanya tidak ingin benteng yang ia bangun selama ini harus roboh.
Fana berlalu berjalan menuju sofa keluarga
"Masuk ini juga rumah kalian kan" masi lembut, sangat lembut. Fana sangat faham situasi seperti ini pasti orangtuanya bertengkar lagi"Sayang maafin mama yaa." Ucap wanita yang terlihat masi muda tetapi umurnya sudah menginjak kepala tiga dia adalah Fani mamanya fana.
Fana tidak berkutik, masi diam tatapannya masih memandang kosong ke depan.
"Maafin mama sayang, mama sama papa udah beda pendapat. Memang papa kamu gak pernah main tangan tapi karna pendapat kami sudah berbeda sayang. Kami sudah mengambil keputusan, mama sama papa minta maaf yaa nak." mohon mama nya sambil menggenggam erat tangan putrinya
"Papa sama mama akan bercerai. Ini sudah final keputusan kami." Sekarang David yang berucap membuat yang tatapan kosong fana meneteskan air mata.
Mulut fana bergetar, ia sangat tidak ingin kejadian ini tertimpa keluarga nya
"Gifa anak papa pasti kuat. Sekarang gifa pilih ikut papa atau ikut mama." Deg... Dunia seakan berhenti dihidup fana
"Apa ini yang terbaik?" fana membuka mulutnya sejak dari awal pembicaraan ia hanya menjadi pendengar
"Iya nak ini yang terbaik" Fani memegang tangan anaknya untuk meyakini putri nya itu
"Terbaik buat kalian tapi tidak dengan gifa ma, pah. Selama ini gifa diam. kita tidak tinggal serumah lagi gifa diam kalian datang kerumah hanya ada pertengkaran fana diam. Gifa gak siap. Mental gifa gak siap nerima, seharusnya sekarang kalian mantau kondisi gifa bukan memperburuknya." Runtuh sudah benteng yang fana buat selama ini ia mencurahkan isi hatinya didepan orang tuanya. Fana masih terisak orang tua fana melihatnya miris. Mereka juga tidak ingin seperi ini tetapi ini adalah pilihan terakhir
"Gifa gak akan ikut siapa siapa, gifa akan tinggal disini walaupun sendiri. Lagian gifa juga udah biasa sendiri, apa apa sendiri. Gifa tau papa pasti akan tetap menanggung kehidupan gifa karna gifa tau papa orangnya bertanggung jawab.
Buat mama gifa cuman mau bilang orang ketiga gak selamanya akan bersama mama terus. Karna pada harkat nya yang namanya tukang selingkuh akan tetap berselingkuh. Jangan salahkan perbedaan kalau mama sendiri yang membuka celah dan memperbolehkan orang itu masuk." fana tetap fana, yang mempunya kata kata pedas dan menusuk "gifa mau ke kamar kalau kalian sudah nanti tutup pintu nya" fana berlalu menaiki tangga hancur sudah. Ia benar benar sangat hancur"Aku tidak mengatakan apapun tentang perselingkuhan mu kepada anak kita Fani. Aku sudah memperingati mu dari awal cepat atau lambat bangkai akan tercium bau busuknya saya pamit." David berlalu pergi, tak ada penyesalan di keputusan nya kali ini ia hanya sedikit kecewa kepada dirinya sendiri membiarkan putri kecilnya tinggal sendiri benar benar seorang diri
Fani tidak berkutik sekalipun dari duduknya ucapan putrinya sangat benar tapi dia Fani juga sudah mulai nyaman dengan marco.
***
Happy reading guys
Pesan dari aku buat kalian hargai para author buat mengkaryakan cerita cerita mereka, mungkin dengan kalian ngasi⭐⭐⭐ buat nyemangatin para author
KAMU SEDANG MEMBACA
2/1
DiversosGifana Khayra Dibara Gadis dengan sejuta senyum yang lenyap Gadis yang bergelar gelap disiang hari Keadaan tidak berubah hanya saja menampakkan sisi asli nya Gavino Alfiansyah Tidak memiliki rasa namun dipaksa bersama, sampai rasa itu pun hadir se...