chapter 8

0 2 0
                                    

Tidak terasa memang...
Tapi nyata yang ditujukan menunjukan bahwa kita telah memberi celah kepada waktu untuk mengikis rasa yang pernah ada dulu.

Gifana

***


Gc BKO2
(Biar kek orang")

NaufalDian merubah ikon grup

RenoBAtma merubah ikon grup GC BKO2 menjadi GC AJ (ABANG JAGOWAH)

RenoBAtama: awas aja lo fal ganti ikon gc lagi gue gorok pake tangkai cebok

NaufalDian: sebelum lo gorok gue yang ada lo yang ditendang nyokap gue

RenoBAtama: gue gak akan ditendang nyokap lo kalau lo gak ngadu ke dia, dasar lo anak mimi

NaufalDian: Bodo amatlah ya, lagian kalau gue ngadu mimi gue gak masalah wleee

RenoBAtama: najis lo remahan rengginang

NaufalDian: Lo tu yang remahan rengginang, btw kemana ni calon aktor kita

RenoBAtama: gak tau mungkin lagi jalan sama nessa

GaviAnsyah: enak aja lo, gue dari tadi nyimak pembicaraan lo berdua

RenoBAtama: ngapain lo gak nimbrung ogeb

GaviAnsyah: malesssst

NaufalDian: ohh gitu ya kang mas sama aku, kamu berubah

RenoBAtama: najis

GaviAnsyah: 2

RenoBAtama: idih gak kreatip

NaufalDian: 2

RenoBAtama: sama aja lo berdua

GaviAnsyah: bd ogeb

NaufalDian: 9999+

Read

***

"Tumben papa datang?" Tanya fana sambil meletakan segelas teh untuk papa nya

"Iyaa, papa ada proyek di Jakarta." Ucap David sambil meneguk teh yang di suguhkan oleh putrinya. Fana menganggukan kepalanya tanda mengerti

"Gifa" panggil David. Fana terkejut sejenak, sudah lama papa nya tidak memanggilnya dengan panggilan kesayangan orang tua nya itu. Fana menatap papa nya

"Papa minta maaf ya gara gara masalah papa sama mama kamu jadi banyak berubah, gak ada lagi gifa yang ceria, banyak senyum, dan gifa yang manja ke papa"

"Gak apa apa kok pa, lagian ini yang terbaik buat papa dan mama. Gak ada yang perlu di salahin"

David menganggukan kepalanya, ia bersyukur memiliki Putri seperti fana. Tidak banyak menuntut yang macam macam, tidak memiliki sikap sombong meski memiliki harta banyak, wajah yang sempurna, dan juga otak yang encer. Fana selalu bersikap sederhana, selalu baik meski sekarang tertutup dengan sikap dinginnya.

David meraih tangan fana lalu menggenggam nya dengan erat. Dulu tangan ini sangat kecil dan mungil. Tangan yang selalu merentangkan tangannya untuk minta di kendong oleh David.

"Gifa mau gak janji sama papa?  Janji mulai sekarang gifa harus senyum, mulai hari hari gifa dengan terang. Papa akan berusaha cari donor ginjal buat gifa supaya gifa dapat hidup lebih berwarna."

Fana tersenyum kepada papa nya, tersirat kebahagiaan dimata nya. Tapi rasa sedih juga menjalar kepada dirinya sebuah penyesalan. Apakah ia mampu bertahan hidup dengan satu ginjal, apakah dia mampu menunggu sampai donor ginjal itu ada. Tapi fana tetaplah fana seorang yang berusaha tetap beroptimis untuk tetap hidup demi papa nya dan sahabat nya Fanya.

"Gifa janji sama papa, tapi papa juga harus janji sama gifa kalau papa harus sehat jangan cape cape kerja. Kan duit papa udah banyak tujuh turunan juga gak bakal abis, papa gak perlu terlalu pusing mencari pendonor ginjal nya gifa, kalau ada rezeki pasti allah kasih. Gifa akan tetap bertahan hidup demi papa. Gifa janji mulai sekarang gifa gak akan diam murung murung lagi." Fana tersenyum kepada papa nya sambil tangan kanan nya menggenggam kedua tangan papanya yang kini juga menggenggam tangan kiri nya.

"Papa sayang gifa." David tersenyum, ia terharu mendengar penuturan dari fana

"Gifa juga sayang sama papa, sehat selalu pa."

***

+628522552****: save wa gue. Gavi

Gifanadibara: sip

GaviAnsyah: jangan singkat singkat jawab chat dari calon pacar

Gifanadibara: dih, pedean lo

GaviAnsyah: sok dah dih dah dih, dulu aja ngebet mau sama gue

Gifanadibara: dulu gak sama sekarang.

Fana mematikan ponsel nya, ia beranjak menuju meja belajarnya. Jujur ia menghindari chatan nya dari gavi. Wajah nya memerah karena di chat dengan orang yang selama 4 tahun ia sukai diam diam.

Fana membuka lembaran soal matematika yang disuruh pak warman untuk olimpiade lima hari kedepan. Dari tim matematika tingkat SMA kelas XI hanya fana yang mampu mewakili sekolah nya. Ia sangat ingin ikut olimpiade bahasa inggris tetapi sudah 3 orang yang menempati posisi itu termasuk Fanya sahabat fana. Sedangkan di olimpiade matematika tidak ada satupun yang mau mengisi posisi itu dan terpaksalah fana.

Jadwal fana sangat padat bayangkan saja lima hari kedepan ia harus mengikuti olimpiade matematika antar sekolah lalu tiga hari kemudian ia mengikuti olimpiade ekonomi tingkat provinsi fana dipasangkan dengan hafis ketua kelasnya sendiri, dan dua hari kemudian ia harus mengikuti debat bahasa Indonesia antar daerah dan kabar nya ia akan di pasangkan bersama gavi dan nessa.

***

Hola guys

Happy reading, semoga kalian suka yaa dengan cerita aku.

2/1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang